"Jes, ini cuma luka kecil. Dan bentar lagi sembuh"Plak
Jessica menampar pipi Seiren dengan mudah, membuat gadis itu diam membeku
"INI LUKA KECIL? GILA LO SUMPAH!" Alih-alih dari pembicaran mereka ternyata sudah ada sosok pria di belakang ke dua gadis itu dengan raut muka sedih
———-
JORSH mengepalkan tangan nya kuat - kuat. Bagaimana bisa adik bungsu nya itu menyayat tangan nya sendiri
"IREN!" Teriak Jorsh kecewa. Seiren melihat ke asal suara itu, kaki nya yang lemas dan mulut nya yang tertutp rapat-rapat membuat nyali nya menciut. Sejak kapan kakak laki-laki nya itu sudah ada di sekolah nya
"Abang?" Gumam nya pelan
Jorsh, segera berjalan cepat ke gadis itu dan memeluk nya erat. Dia cium dalam-dalam aroma rambut Seiren yang hampir mirip oleh sang ibu
"Abang gak mau lo ngelukain diri lo sendiri. Hanya lo aset yang abang punya saat ini" Seiren meremas kemeja yang Jorsh kenakan saat ini
"Sstt.. udah jangan nangis, gak malu sama Jessica?" Goda Jorsh
Seiren melepaskan pelukan nya dan menghapus sedikit sisa air mata di pipi nya
"Siapa yang berbuat seperti ini? Sampe lo berani ngelukain diri sendiri?"
Seiren menundukan kepalanya, dan mengigit bibir nya kencang-kencang
"Gak ada" Ucap nya pelan yang nyaris tak terdengar sama sekali
Tap! Tap! Tap! Tap!
Langkah lebar Axel, di setiap lorong kelas. Matanya tak henti-henti menatap sudut kanan kiri untuk mencari seorang gadis yang baru-baru ini menempatkan diri di hati nya
"Seiren" Gumam nya cemas
Saat ia melangkah ke arah rooftop matanya tak sengaja melihat Seiren yang tengah berdiri dihadapan seorang pria bertubuh tinggi dengan tangan milik Seiren yang mengeluarkan darah
Axel merasa sangat menyesal. Dengan memberani kan diri, kapten basket itu segera menghampiri gadis berambut pirang yang beberapa minggu lalu sudah sah menjadi kekasih nya
"Ren" Panggil nya lirih
"Lo?!" Jawab Seiren tak percaya. Sungguh ia muak untuk melihat wajah pria itu
Jorsh berbalik arah, dan mendapati Axel yang kini menatap Seiren dalam-dalam
"Lo yang ngelakuin ini ke adik gue?" Tanya Jorsh sembari kembali mengepalkan tangan nya
Apa? Melakukan apa?
"Maaf, saya gak ngerti dan adik anda menangis memang akibat saya. Tapi untuk tangan nya yang berdarah itu saya tidak tau" Tutur nya
Nyakitin diri sendiri! Padahal itu akibat Axel juga
"Bener ren?" Tanya Jorsh lembut sambil mengusap rambut panjang Seiren
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Girlfriend
RomanceSeorang gadis yang usia nya genap 17 tahun. Ia harus menghabiskaan waktu nya untuk merengut jiwa orang lain. Tak hanya berparas cantik namun sifat nya yang gemar membunuh orang lain itu harus banyak di seganii dan di takutii oleh warga sekolah nya D...