Boyfriend

2.4K 92 1
                                    

SEMUA Siswi dari kelas XIII IPS 2, sangat lah histeris. Bagaimana tidak? tubuh sixpack Axel terpampang jelas saat ia sedang fokus bermain basket, dan keringat yang berhamburan dari pelipis Xaviar yang membuat nya lebih tampan dari Xaviar yang sebelum nya

"Gila, Xaviar ganteng juga ya" Jessica bergumam pelan namun masih bisa di dengar oleh Seiren

"Suka nih?" Goda Seiren, tubuh Jessica seketika kaku "Apan si 'gak' ya!" Alibi nya dengan menekan kata tidak

"Canda kali"

Tanpa di sadari, kini permainan bola basket itu telah usai

"Gimana? gue banyak masukin kan?" Chiko hanya bisa mengalah, toh ini sudah jadi perjanjiaan nya tadi

"Oke, gua bakal narik Seiren ke tengah lapangan" Axel tersenyum bahagia "Cepet"

Chiko berjalan cepat ke ujung tempat para Siswi duduk. Ia menarik tangan Seiren dengan paksa, membuat sang empu kaget

"Apan si lo" Chiko tak mengubris perkataan dan ocehaan dari Seiren, ia terus menarik gadis itu sampai ke tengah lapangan

"Udah nih" Chiko berhasil membuat Seiren dan Axel berada berdua di tengah lapangan yang luas

"Thanks" Seiren menatap dengan bingung, apa yang akan di lakukaan oleh ke dua pria ini

Seiren POV

Gue hanya bercakap-cakap singkat ke Jessica. Ah setelah permainan basket itu selesai, gue tak menghirau kan nya lagi. Saat sedang mengobrol tiba-tiba tangan gue di tarik secara paksa sama Chiko ke arah tengah lapangan

Tepat di tengah lapangan itu udah ada Axel dengan baju yang dia keluarin dan dua kancing seragam atas nya yang kebuka. Ditambah lagi keringat yang sedari tadi terus mengucur bebas di pelipis milik nya

Semua heran dengan perlakuaan Chiko yang tak biasa nya, gue terus merutuki ke–kesalan di belakang Chiko. Namun nihil pria itu hanya diam tanpa mengubris sama sekali

Kini tangan gue udah lepas dari pegangaan nya. Tapi parah nya sekarang gue udah di tengah lapangan sama si Axel

"Ada apan sih?!" Jujur gue geram, kesal, dan masih banyak lagi

"LO MAU GAK JADI PACAR GUE?!" Teriak Axel di tengah lapangan dan dengan to the point

"lo gila hah?" Bisik gue pelan, sudah dipastikaan gue bakal jadi bahan omongaan lagi untuk ke sekiaan kalinya

"Karna mu, honey" Seiren terasa sesak, ia tidak bisa menjelaskan perasan nya saat ini

"Jadi mau atau gak?"

'TERIMA'

'LANJOT'

'TERIMA ELAH'

Begitulah para teriakaan murid-murid yang ada di lapangan. Pikiran gue sekarang absurd banget sampe gue gak nyadar kalo gue ngangguk pertanda setuju

Dan berhasil membuat yang lain berteriak heboh. Axel menatap gue dengan penuh kemenangan

Cup

Axel mengecup dahi gue di depan ramai nya murid-murid, gila sudah pria ini "Brengsek"
gumam gue pelan bahkan sangat pelan. Kenapa gue bisa terima dia? Ya Tuhan aku ingin sekali pergi dari bumi rasanya

"Hai, my girlfriend" bisik nya pelan, tepat di telinga kanan gue

'Hai juga my boyfriend' Ucap gue dalam hati, sambil tersenyum kecut ke arah nya

Semua murid-murid hanya bersorak ria. Menurut mereka ini romantis begitu? menurut gue ini ga ada romantis nya sama sekali. Arghh, bodoh kenapa gue bisa jadi pacar dia

Psychopath Girlfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang