5 Tahun Kemudian...
SEORANG gadis dengan rambut cokelat nya, yang dibiarkan berdiri lurus di bahu gadis terebut. Ia menarik koper nya mencari seseorang yang selama ini ia rindukan, ia baru saja lulus dari Harvard untuk menyelesaikan kuliah nya. Ia memilih untuk berkuliah di luar negeri
gadis itu menghentikan langkah nya kala melihat seseorang yang sedari tadi ia cari kini mereka bertemu, lantas ia berlari kecil di kala ramai nya bandara
"PAPA" Teriak Seiren dengan kencang
Rio yang sedang menelfon seseorang pun, harus mematikan nya karna gadis kecil nya sudah sampai dan memanggil nama nya
"IREN" Teriak Rio tak kala heboh
Seiren meraih punggun Rio dan memeluk nya dengan erat, bahkan ia meneteskan air matanya. Begitu pun dengan Rio
"Maafkan papa, yang tidak datang ke acara wisuda mu" Bisik Rio dengan nada bersalah
"Tidak apa-apa, kan abang Jorsh sama ka Vita yang menggantikan papa"
Rio hanya diam
Pasti kalian bertanya siapa itu Vita? , ia adalah istri dari Jorsh. Mereka menikah pada saat Seiren berkuliah di semester 3 dan saat itu juga Jorsh lulus kuliah dan langsung menikahi gadis yang sedari dulu ia sukai. Mereka tidak pernah berpacaran namun Tuhan membiarkan mereka menikah bersama
Dan sekarang Vita sedang hamil anak pertama nya dengan Jorsh, dari yang Seiren dengar bahwa usia kandungan Vita sudah menginjak 6 bulan
"Pa" Panggil Seiren pelan
Rio melepaskan pelukan mereka, dan menangkup wajah kecil itu "Ada apa sayang?"
Seiren memainkan jari nya dan melihat ke arah sana dan sini, ia sangat rindu Axel ya ia sangat rindu. Selama ia berkuliah disana Seiren tak pernah lagi membunuh seseorang pikiran nya hanya berkalut dengan Axel, dan sekarang ia sudah lima tahun tak bertemu dengan pria itu
"Apa Axel tidak menjemput ku?" Tanya nya dengan kembali pelan namun masih bisa di dengar oleh Rio
Rio mengela nafas nya kasar "Dia dan keluarga nya sudah pindah ke Eropa"
Seketika tubuh Seiren lemas, kaki nya tak dapat menompang kembali berat badan nya. Matanya berkaca-kaca
"Sudahlah, mari kita pulang ke rumah kecil mu dulu" Rio merangkul Seiren, dan gadis itu hanya tersenyum kaku
Seiren masuk ke dalam rumah yang nampak sepi, ia sangat rindu dengan rumah ini. Padahal bukan 100 tahun ia meninggalkan nya
"Boleh papa minta tolong?"
Seiren melepaskan genggaman nya dari koper, ia langsung mengangguk 'iya'
"Tolong ambilkan paku di gudang ya"
Seiren mengernyitkan kening nya, mengapa ia baru pulang sudah di suruh masuk ke dalam gudang heh?
"Oke, pa"
Seiren membuka pintu gudang dengan hati-hati. Namun ketika ia masuk, langsung saja Seiren menyalakan sakral nya, namun tetap tidak bisa ia pasrah saja dan langsung masuk mencari benda itu. Sungguh disini sangat gelap dan ponsel Seiren tertinggal di tas nya, bodoh
"Selamat datang kembali" Bisik seorang perempuan di telinga kanan Seiren, Seiren hendak berteriak ia pikir setan yang membisikan nya namun Jessica lah yang membisikan kalimat itu di telinga nya
"JESSICA??!" Seiren langsung memeluk sahabat lama nya itu dengan heboh, ia menangis sejadi-jadi nya
"Ih cengeng, masa gitu aja nangis" Sindir Jessica namun seperti nya tak di perdulikan oleh Seiren
Jessica melepaskan pelukan mereka. Dan menyalakan lampu senter dari ponsel Jessica, dan Seiren terkejut saat disana sudah ada Jorsh, Vita, dan juga Xaviar?
"Abang, kakak" Panggil nya dengan tak percaya
"Hai dek" Jawab Jorsh dengan Vita kompak
"Xaviar kok lo disini?" Tanya Seiren aneh
"Gue harus nemenin kemana pun pacar gue pergi" Jawab Xaviar dengan mudah
"LO SAMA JESSICA PACARAN?"
Jessica tersenyum "What? Omg sejak kapan?"
"Sejak kita pulang dari prome night"
Seiren ingat, bahwa pada saat itu Jessica sedang berjalan berdua dengan Xaviar di dekat kolam renang. Dan nampak berbicara serius
"Congrast beb" Ucap Seiren dengan tulus dan bahkan sangat bahagia
"Thankyou beb"
Namun saat itu juga sebuah boneka dengan bunga datang tepat di kedua mata Seiren, apakah setan yang membuat kedua benda itu berdiri? Tentu saja bukan
"Happy Comeback, Sayang" Seiren kenal betul dengan suara itu, itu suara.. suara... AXEL
Seiren membalikan tubuh nya dan memeluk Axel dengan erat, ia menangis lagi di dada bidang pria itu. Perlu kalian tau bahwa sekarang Axel memilik tubuh yang lebih bagus dari pada saat SMA dulu dan lebih berotot
Persetan, Seiren tak memperdulikan bahwa Axel satu ibu dengan nya
"Kau datang?" Tanya Seiren di sela-sela isakan nya
"Tentu aku akan datang, aku sudah menunggu mu lama. Bahkan lebih lama dari menyelesaikan skripsi hukum ku"
"Kau mengambil fakuktas hukum?"
Axel mengangguk dan mengusap pelan kepala Seiren. Hati kedua nya saling menghangat saat ini
"Kau mengambil jurusan apa?"
"Aku mengambil business school disana"
Axel hanya ber 'oh' ria saja
"Ren, kamu masih mau menjadi calon istri ku?"
Seiren tak menjawab ia hanya diam, Axel paham maksud dari keterdiaman Seiren
"Aku adalah anak angkat dari kedua orang tua ku Ren, mamih papih bercerita panjang bahwa aku ditemukan pada saat mobil kecelakan sepulang mereka dari gereja saat selesai beribadah. Jadi aku tidak mempunyai darah dengan mu"
Seiren melebarkan matanya, ia mencari suduh kebohongan dari wajah Axel. Namun nihil ia tidak dapat menemukan nya
"Apa kau mau?" Tanya Axel sekali lagi
Seiren tersenyum dan mengangguk setuju. Sorakan Xaviar, Jessica, Jorsh dan Vita mampu mengisikan ruangan gelap dan sunyi ini
Axel memasangkan cincin berlian, ke tangan mungil Seiren. Dan ternyata sangat cocok dan pas
Axel langsung menghambar bibir Seireng dengan rakus. Ia melumat nya tanpa ampun bahkan Seiren tak di kasih oksigen sama sekali oleh pria itu
"UDAH WOI" Teriak Jorsh kesal
Mereka berdua melepaskan ciuman mereka dan saling terkekeh riang
"Bukan nya kau pindah ke Eropa?"
"Papa hanya bercanda" Ucap Rio tiba-tiba yang datang dari luar
"Papa ishhh" Seiren menghentakan ke dua kaki nya kesal. Membuat yang lain nya tertawa kencang melihat Seiren merajuk seperti anak kecil
*****
END...
Plis ini aku ga nyangka kalo udah ending aja woi :(
Nunggu extra part? Selow aja kalo aku gak sibuk okeeee
Terimakasih yang sudah membaca Psychopath Girlfriend. LOVE YOU ALL❤️❤️❤️
Salam peluk dari fina cantik😊😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Girlfriend
RomanceSeorang gadis yang usia nya genap 17 tahun. Ia harus menghabiskaan waktu nya untuk merengut jiwa orang lain. Tak hanya berparas cantik namun sifat nya yang gemar membunuh orang lain itu harus banyak di seganii dan di takutii oleh warga sekolah nya D...