SUARA dentuman musik sangat terdengar kencang, dimana banyak para kaum pria dan wanita sedang melakukan hal haram dan tak pantas jika dilihat
Vella, ia masuk dengan pakaian minim nya dan duduk di sebuah meja. Sembari memasan minuman alkohol kesukaan nya, ia masih saja terus mencari cara, agar bagaimana untuk menyingkirkan Seiren
"Ini minuman mu"
Vella melirik dan mengeluarkan uang dengan lembaran yang cukup banyak "Ambil dan jangan kau beri aku kembalian, karna aku tak suka uang receh"
Pelayan pria itu tersenyum lebar, tak kala ia mendapat uang tip dari seorang gadis SMA "Terimakasih"
Gadis tersebut meneguk minuman itu dengan sekali minum
"Bagaimana aku bisa, menghabisi gadis pembunuh seperti dia" Gumam nya pelan sambil berpikir keras
Seiren terus saja membaca buku novel kesukaan nya tiada henti di taman belakang sekolah, ia bisa melihat banyak teman seusia nya yang sedanh duduk mesra dengan pasangan mereka masing-masing
Bukan kah sekolah untuk belajar? bukan untuk berpacaran
Seiren jengah, ia menutup novel nya dan pergi dari taman tersebut. Ia bingung kenapa hari ini Axel tidak menemui nya bahkan batang hidung nya pun tak terlihat sama sekali, apakah ia sibuk dengan basket nya?
Setidak nya ia memberi pesan kepada Seiren.. katakanlah gadis itu sedikit cemas, apalagi kehadiran Vella bisa merubah segala hal dalam sekejap saja. Gadis itu licik, namun selicik apapun itu, ia tak akan kalah dari seorang gadis mafia sekaligus psikopat
Rasa nya bosan sekali, Jessica sedang izin tak masuk sekolah. Alasan nya ia sedang berkunjung kerumah nenek nya, langkah Seiren terhenti ketika melihat Vella menyuapi chiki keju ke arah Axel. Bahkan pria itu menerima nya tak ada tolakan sedikit pun dari Axel
"Sialan" Seiren hendak menangis, namun tak mungkin juga jika ia menangis di tempat umum seperti ini. Bisa jatuh repotasi nya
Axel sebenar nya menolak ajakan Vella, mengingat bahwa gadis itu akan menangis jika ia tak pergi bersama ke kantin. Namun detik itu juga ia melihat Seiren yang diam mematung melihat nya dengan Vella, ia segera menepis tangan Vella dengan kasar
"Why? You okay?" Tanya Vella karna kesal
Axel tak meladeni gadis itu, ia segera bangkit dan mengambil minuman botol nya. Seiren yang melihat Axel akan berjalan ke arah nya segera ia berlari kecil menghindari Axel
Namun saat di lorong sekolah yang sepi, Axel berhasil menangkap tubuh ramping Seiren. Ia memeluk nya dengan erat
"Lepas, bukan kah kau sedang asyik dengan Vella, heh!" Sindir Seiren dengan tajam
"Kau tak mengerti dengan apa yang kau lihat, sayang" Axel menenggelamkan wajah nya di ceruk leher milik Seiren
"Mata ku masih normal, kau gila"
"Aku tau... tapi kau langsung menyimpulkan bahwa aku sedang bermesra-mesran dengan Vella, iya kan?"
Cukup pintar dan peka pria ini.
"Bagus, jika kau sadar"
Axel melepaskan pelukan nya dan mengecup singkat pipi kanan Seiren
"Axel, ingat tempat!" Axel tersenyum simpul
"Jika bukan di sekolah, aku boleh mencium mu? Begitu hm?" Demi dewa neptunus, Seiren kau bodoh sekali
"Bukan begitu.. kau ini mesum sekali" Seiren memukul Axel dengan buku novel yang setia di genggaman nya
"Mesum dengan mu saja, tidak dengan yang lain. Apa itu salah?"
"Aku sudah stress memikirkan tugas ekonomi, dan kau menggoda ku dengan kemuseum-an mu itu"
Axel tertawa kecil, ia mengacak-acak rambut Seireng gemas. Jika ia sudah sah dengan Seiren ia akan bersumpah akan membuat Seiren tak bisa berjalan dan diam di kasur seharian
"Heh, aku ingin ke kelas. Kau pergi lah" Usir Seiren
"Mengusir ku?" Axel menangkat satu alis nya
"Terserah aku Mr.Marvel"
Axel mengenggam tangan Seiren dengan erat,
"Sebaiknya kita ke ruang osis""Hah? Untuk apa?"
"Kau lupa, jika aku sekarang ketua osis dan kau wakil nya. Kita akan mengurus perlengkapan dan kemajuan sekolah bersama sayang, dibanding aku harus berpisah dengan mu"
Seiren memutar bola matanya malas "Kita berpisah karna beda kelas, kau pikir kita berpisah alam?"
Axel yang mendengar itu ingin tertawa sekencang-kencang nya
"Bisakah kau tidak mengemaskan sekali saja"
Seiren melepaskan genggaman Axel. Ia melipat kedua tangan nya di depan dada nya
"Aku lucu? Begitu?"
Axel menangkat kedua bahu nya acuh
"Dasar pria jangkung dan jelek" Ledek Seiren. Ia segera berlari meninggalkan Axel. Axel tak mau kalah ia akan segera menangkap Gadis itu dan memberi nya hukuman
"Tunggu aku, dasar gadis nakal"
"Kejar aku, wlee"
Axel semakin mempercepat larinya. Ia sudah sangat gemas dengan tingkah Seiren, oh ayolah ia tak perduli jika banyak murid yang memperhatikan nya berlari-larian dengan Seiren. Layaknya anak sekolah dasar.
******
Maaf pendek, ini mentok banget Zzz
Otak di siang hari tak selancar pada malam hari. Author nya kalong😭
Huhuhu..
Vote + Comment = dapet kiss spesial dari mimin
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Girlfriend
RomanceSeorang gadis yang usia nya genap 17 tahun. Ia harus menghabiskaan waktu nya untuk merengut jiwa orang lain. Tak hanya berparas cantik namun sifat nya yang gemar membunuh orang lain itu harus banyak di seganii dan di takutii oleh warga sekolah nya D...