BAB 35

1.3K 68 1
                                    


Ruangan ICU atau Intensive Care Unit adalah ruangan khusus yang disediakan rumah sakit untuk merawat pasien dengan penyakit atau cidera serius. Selama berada di dalam ruang ICU pasien akan di pantau selama 24 jam oleh dokter, perawat dan staf khusus. Kondisi pasien terhubung dengan peralatan medis. Seperti tanda-tanda vital pasien, saturasi oksigen, keseimbangan cairan tubuh dan lain-lain.

Ruangan IGD dan ICU berbeda dari segi penanganan, pemantauan dan perawatan. Penanganan IGD adalah penanganan awal bersifat sementara maksimal hanya 24 jam, yang dapat menyelamatkan nyawa dan organ pasien. Setelah itu pasien yang telah di tangani masuk ke ICU karena bersifat jangka panjang.

Sebenarnya ruang ICU itu sebuah tempat yang bisa di bilang benar-benar dramatis. Masuk ke ICU itu sendiri adalah pasien kritis. Pasien tidak stabil memerlukan pemantauan yang ketat dengan perlengkapan khusus dan terlatih.

Dimas menatap ke layar monitor, yang menjadi indikator pasien dalam perawatan khusus. Ia sudah berbicara dengan salah satu dokter anastesi, keadaan Jasmine memang belum stabil. Ia melihat gelombang hijau ECG (Jejak jantung), garis Merah (tekanan darah arteri), dan terkahir garis gelombang dibawah (tingkat pernafasan), masih tidak ada perubahan apalagi peningkatan.

Ia tadi sempat menghubungi bunda dan ayah di rumah, mengatakan bahwa Jasmine kecelakaan. Mungkin setelah ini beliau akan datang melihat keadaan Jasmine. Ah, percuma saja jika pengunjung pasien tidak diperkenankan masuk, hanya keluarga saja itupun terbatas dalam waktu sebentar.

Dimas menatap wajah cantik Mimin, mata indahnya masih terpejam. Ia mengambil salah satu kursi dan lalu duduk menatap. Ia menarik nafas, air mata nya seketika jatuh sendirinya.

"Kamu ingat enggak pertama kali kita bertemu di perpustakaan," ucap Dimas.

"Waktu itu, kamu duduk disebelahku dan kamu memamerkan senyum cantikmu,"

"Rambut kamu dulu tidak sepanjang sekarang, dulu masih sebahu. Aku ingat kamu mengenakan dress berwarna kuning. Kamu paling bersinar diantara pengunjung lainnya,"

"Satu yang ada di dalam pikiranku waktu itu, kamu itu manis sekali dan aku mempersilahkan kamu duduk disampingku. Kamu membawa setumpuk buku-buku hukummu,"

"Kamu menekuri buku sambil mengetik di notebook. Aku memberanikan diri untuk berkenalan denganmu,"

"Kamu tersenyum dan menyambut uluran tanganku. Akhirnya aku tau, nama kamu adalah Putri Jasmine, sedang melanjutkan study perogram Pascasarjana fakultas hukum UI,"

"Aku tidak lupa meminta nomor ponselmu dan kita lalu berteman, karena pembicaraan kita begitu menyenangkan,"

"Aku selalu menghubungimu, mulai memperkenalkanmu dihadapan teman-temanku dan seluruh keluargaku,"

"Kamu benar-benar wanita dewasa, pembawaan kamu tenang, kamu tidak berlebihan dalam apapun, kamu juga bukan wanita glamor, wawasan kamu luas, dan kamu tidak mendominasi setiap pembicaraanku. Kamu itu pendengar yang baik,"

"Kamu ingat enggak, kamu pernah memasakanku pepes ikan asin, karena aku terlalu bosan makan daging rendang dan kuah bersantan masakan bunda. Saat itu aku mengungsi meminta makanan ditempatmu, masakanmu tidak kalah enaknya, sama seperti bunda,"

"Kamu tidak hanya pintar masak, kamu juga pintar memikat hati seorang laki-laki sepertiku. Mungkin kamu menganggapku biasa saja, tapi bagiku itu luar biasa,"

"Aku bukanlah laki-laki yang suka gonta ganti pacar seperti Radit saudaraku. Aku nyaris tidak pernah pacaran selain teman SMA ku dulu, ah mungkin aku terlalu banyak pacaran dengan buku-bukuku. Sehingga lupa bagaimana rasanya pacaran,"

CINTA TAK PERNAH SALAH (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang