Eight

115 13 3
                                    

Satu Minggu berlalu, Jisoo akhirnya sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, sahabat-sahabatnya merawat dia dengan baik dikarenakan tangannya yg belum juga  sembuh,

Hanya satu keadaan yg belum bisa berubah pertengkaran nya dengan momo, Mereka belum juga berbaikan karena menurut Momo Jisoo lah yg salah jika Jisoo belum meminta maaf duluan dia takaan pernah berbaikan, begitupun Jisoo yg enggan atau mungkin gengsi untuk meminta maaf,

Langit kini terlihat begitu gelap tetapi terlihat begitu indah akan hiasan-hiasan cahaya sang rembulan dan para bintang yang selalu siap memanjakan para manusia dibumi, itu pertanda bahwa sang mentari kini berganti dengan sang rembulan, terlihat mahluk-mahluk tuhan yg berada divilla sedang berkumpul diruang tv,

"Nay, laper" Ucap Jiso pada Nayeon karena pasalnya selama seminggu ini Nayeon lah yang menyuapi Jisoo dan selama seminggu ini lah Momo menahan perih yang menyerang didalam hatinya
"Nee"Ucap Nayeon menuruti perintah Jisoo
"Laper ya makan tidak usah manja" Sahut Momo dengan kekesalannya
"Kan tangan ku lagi sakit" jawab Jisoo simple
"Tinggal nyuruh Jennie ke sana ke atau siapa" kesal Momo,

"Enak aja ga usah bawa-bawa Jennie dong" protes Jeongyeon yang tak terima bahwa kekasihnya harus mengurus pria lain
"Denger tuh, lagian apa masalahmu lagian Nayeon bukan siapa-siapa mu kan ga ada hak kamu melarang ku menyuruh dia" jelas Jisoo, Mendengar perkataan Jisoo Momo hanya terdiam,
(Sialan emang-Heart Momo) ,

"Kalian kapan si berhenti bertengkar? Sedikit-sedikit bertengkar bosen nglihat nya, Jeongyeon oppa juga jangan posesif gitu Jennie unnie kaan sahabatan dengan Jisoo oppa dari kecil wajar kalau dia juga merawat Jisoo oppa" Jelas Dahyun dengan kekesalannya yang disetujui oleh semua orang termasuk Jennie sedangkan Jeongyeon hanya bisa diam tak bisa berkata-kata rasa cemburunya terlalu tinggi,

"Tidak usah dilihat jika bosen" Sahut Momo dengan begitu dingin
"Tau ah gelap"Kesal dahyun
"Lagian oppa kenapa si over kaya pacar lagi cemburu sama pasangan nya aja" ucap Rose curiga pada Momo,

"A...ap...apaan sih rose la...lagian cuma heran aja kenapa coba nyuruh nya Nayeon terus" Bohong Momo dengan sekuat tenaga menutupi kegugupannya
"Ga usah cari kesempatan dalam kesulitan kamu Jisoo Hayung ga baik" Tebak Chaeyoung
"Kalo cari kesempatan ga papa kan, dia juga lagi jomblo" jawab Jisoo simple sembari mengunyah makanan hasil suapan Nayeon,

Nayeon hanya mampu diam tak bisa berkomentar apapun sekarang rasa bersalahnya menjadi dua kali lipat lebih besar saat ini
"Hayung naksir sama Noona?" Tanya Tzuyu Jiso hanya diam tak menjawab apapun, Karena pada dasarnya Hati jiso masih pada orang yang telah menghancurkan nya
"Serius oppa?" Sahut sana yang begitu pemasaran
"Cocok ini kalo unnie beneran sama Jisoo oppa" jawab Dahyun
Mendengar perkataan dahyun Momo  beranjak dari tempat duduk nya enggan mendengar perkataan-perkataan yang mampu membuat hatinya panas,

"Mau kemana mo?" Tanya Mina penasaran
Tetapi tidak ada jawaban apapun dari momo, Momo berjalan menaiki tangga dan meninggalkan mereka semua dengan perasaan kesalnya
"Hayung kenapa sih lis?" Tanya Chaeyoung yang heran akan sikap hayungnya
"Nee akhir-akhir marah-marah terus, kasih tau kita dong oppa kenapa"Sahut rose yang begitu curiga dengan hubungan Oppa dan unnienya,

"Mana ku tau tanya aja sendiri" bohong Lisa sembari fokus pada tv yang ia tonton, Bukan tak peduli pada hayungnya tapi ia tak ingin ikut campur dalam hubungan mereka
"Paling juga karna si oncom ini belum baikan juga sama dia" sahut Jeongyeon sedikit kesal
"Kok aku?"Tanya Jisoo
"Siapa lagi kalo bukan kau"Tegas Jeongyeon
Disela-sela perdebatan Jeongyeon dan jisoo tanpa sepatah kata Nayeon berlari meninggalkan mereka lalu menaiki tangga mencari-cari sosok kekasih nya,

"Sekarang unnie yg pergi"Heran Mina
"Aneh mereka"Lanjut rose
"Mungkin mau nenangin Momo kali atau mau ambil hp dikamar?" sahut Jennie
"Bener tuh kata bebep"Ucap Jeongyeon
"Bucin"Sahut mereka bersamaan,

Cerita KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang