"MOMOOOOOOO" Terik seseorang yang terlihat begitu kesal atas perlakuan Momo yang sedari tadi tiada henti menjahilinya dengan sengaja nya es krim yang harus nya ia makan, Justru ia oleskan di hidung dan pipinya
"Hahahahah sekarang kau begitu lucu lihatlah" Ucap nya seraya tertawa begitu bahagianya melihat orang yang sedari tadi ia jahili,"Awas kamu ya" Ucapnya seraya bersiap-siap untuk membalasnya, tetapi sebelum itu terjadi Momo terlebih dahulu menghindari nya berlari menjauh agar tak mendapat pembalasan dari orang yang selalu ia jahili
"Ga kena wleek"Ucap Momo tak henti-henti meledek seseorang dengan tingkah tengilnya yang pasti membuat orang ini begitu kesal akan tingkahnya,Sehingga terjadi drama kejar-kejaran yang sudah dipastikan momo lebih cepat dari pada orang yang mengejarnya, Sejujurnya semua itu menjadi percuma tapi entah kenapa orang ini lebih memilih mengejar nya padahal jika dibandingkan kekuatan larinya tak sebanding dengan dirinya,
"Ha....su..sudahlah aku lelah" Setelah selang berapa menit pun akhirnya orang itu mengakui kekalahannya dan duduk di rerumputan taman
"Yah payah" Ucap momo sembari menghampiri orang itu lalu duduk tepat disebelahnya
"Apa kamu bilang? Payah? Enak aja aku itu jago dalam lari kamu aja yang kecepetan" Protesnya tak mau mengakui kekalahannya sendiri,"Dasar tidak mau mengakui kau lamban"Sahut Momo sembari mencolek pipi tembemnya
"Apa si colek-colek, perlu kau ingat hirai momo Chouren aku im nayeon park juara satu dalam lomba lari sekelas waktu SMP dulu"Jawab seseorang itu yang ternyata adalah Nayeon kekasihnya Momo
"Jura dikelas aja bangga" Hujat Momo yang terlihat sama sekali tak bangga dengan prestasi kekasihnya dimasa SMP,Tak ada badai tak ada petir tiba-tiba sebuah cubitan mendarat dengan sempurna tepat diperut Momo
"Coba ulang sekali lagi ucapanmu" Kesalnya sembari mencubit perut absnya Momo
"Arghh sakit Nay, iya iya ampun-ampun" Keluh Momo kesakitan karena ulah tangan Nayeon
"Nyebelin dasar" Ucap Nayeon sembari melepas cubitan nya lalu memalingkan muka tak ada niatan untuk melihat sang kekasih yang sedang menahan sakit karena ulahnya,"Hehehe mianhe" Ucap momo sembari memeluk Nayeon dari samping, Yang dipeluk hanya diam memendam kekesalan
"Nay" Panggil Momo yang dipanggil masih tetap stay berbungkam diri tanpa ada niatan sedikit pun untuk menjawabnya,"Nay"
"...."
"Sayang"
"......"
"Nayeon sayang" Lagi dan lagi Tak ada satu suara pun keluar dari mulut nayeon
"Mianhe, jangan diam begini kenapa aku cuma bercanda" Jelas Momo sembari menatap pipi sang kekasih,"Sayang"
"......"
"Sayang"
"......"
"Mau sampai kapan bungkam?" Ucap Momo masih berusaha untuk meluluhkan sang kekasih
"Im Nayeon Park"
"....."
"Sudah lah jika mau bungkam baiklah akan ku buat kau bungkam" Kesal Momo akan tingkah Nayeon yang menurutnya seperti anak kecil, Nayeon yang mendengar itu pun terkejut bercampur kesal,(Apaan si ga peka banget, bukannya dibujuk malah ikut kesal dasar semua cowok itu ga pernah mau berjuang sedikit)-heart Nayeon dengan perasaan yang begitu kesal
"Hmmpp" Tanpa aba-aba dengan kekesalan karena tingkah Nayeon ia melumat paksa bibir Nayeon, Nayeon yang setengah terkejut pun berusaha melepaskan lumatan itu dengan usaha yang keras ia memukul dada Momo namun semua tenaga yang ia keluarkan begitu percuma, Momo lebih kuat darinya bahkan sialnya ia terbuai lalu mengikuti setiap permainan yang lidah Momo lakukan,
Seperti orang yang tak punya urat malu (ya mereka emang tak punya urat malu😰) mereka tak memperdulikan orang-orang yang berlalu lalang sembari melihat NaMo melakukan hal itu ditaman tersebut, ya kebetulan taman hari ini begitu ramai pengunjung yang sedang menikmati setiap moment yang mereka lakukan seperti hal nya kedua insan yang tak punya urat malu ini,
"Mm...mmmppph" Desah Nayeon sembari memukul dada momo lagi memberikan tanda bahwa ia membutuhkan oksigen saat ini juga, Dengan kepekaan yang terkadang tinggi momo pun melepaskan lumatannya mengatur kembali nafas mereka,
Tak ada suara yang keluar dari mulut keduanya, Mereka hanya saling memandang entah apa yang sedang mereka pikirkan didalam otak masing-masing, Hingga nafas mereka kembali Normal momo kembali membuka pembicaraan,
"Sudah bungkam nya? Atau ingin bungkam lagi? Biar ku bantu, Yang ku pastikan itu akan lebih lanjut dan lama dari pada ini" Goda momo sembari menaik turunkan alisnya
"Apa si dasar mesum" Ucap Nayeon sembari menyembunyikan rasa malunya
"Tapi kau cinta kan" Goda momo lagi yang kali ini sembari mencubit pelan pipi Nayeon
"Ga tuh wleeek" Ledek Nayeon,"Tidak apa yang penting aku cinta padamu" Ucap Momo dengan tatapan yang begitu serius menatap mata sang kekasih
"Dasar manusia mesum hobby nggombal" Sahut Nayeon sembari memegang kedua pipi Momo
"Aku ingin mengatakan sesuatu eh tidak lebih tepatnya aku ingin izin kepadamu" Ucap Momo dengan serius,"Apa itu?" Sahut Nayeon dengan raut yang begitu penasaran
"Malam ini aku ingin izin keluar deng... "
"Aku ikut" Belum sempat Momo menyelesaikan ucapannya Nayeon terlebih dahulu memotongnya
"Kamu di rumah aja oke lagian angin malam tidak baik untukmu" Ucap Momo meyakinkan Nayeon,"Tidak usah mengalihkan pembicaraan, Memang kenapa aku tidak boleh ikut? Mau ketemuan sama cewek lain dibelakangku begitu" Kesal Nayeon
"Bu...bukan gitu sayang lagian aku sama Jeye, Chae, Tzuyu juga" Jelas Momo meyakinkan Nayeon dengan begitu sabar
"Terserah" Sahut Nayeon dengan kekesalan yang tak mampu ia pendam,"Sayang hei dengerin aku, aku ga bakal ngelakuin apapun yang bikin kamu luka sayang percayalah kamu udah lebih dari cukup untukku" Ucap momo masih dengan aktifitas meyakinkan hati Nayeon
"Terserah, Udah sore aku mau pulang masak buat makan malam" Ucap Nayeon sembari berdiri hendak pergi tetapi tertahan oleh tangan Momo,"Kita bisa order" Ucap Momo
"Kau saja yang order kau juga yang makan sendiri, Aku ingin pulang jika tak ingin mengantarkan ku, aku bisa naik taxi sendiri" Kesal nya
"Baiklah kaja kita pulang" Sahut Momo pasrah mengikuti akan kemauan sang kekasih mendengar ucapan Momo Nayeon berlalu pergi mendahuluinya,"Haish dasar wanita maunya menang sendiri" Gumam Momo lalu berlalu mengikuti Nayeon dari belakang, Sesampainya didepan mobil Momo yang terparkir tanpa basa basi Nayeon masuk terlebih dahulu dengan emosi yang sedaritadi meluap hingga membanting pintu mobil dengan begitu keras sebagai pelampiasannya,
(Astagaa, mobil ku bersabarlah jika bukan kekasih ku, Sudah ku cincang kamu Nay)-heart Momo
Dan akhirnya mereka pun meninggal area taman dengan perasaan yang tak karuan
Nayeon yang begitu kesal, Momo yang begitu bimbang sehingga membuat suasana didalam mobil menjadi hening tak bersuara,WARNING ❗❗❗❗❗
Slow updateJangan lupa Vote+Comments
Kritik dan sarannya jika perlu
(SEE YOU)