Twenty-Seven #18+

290 7 0
                                    

23:40 Acara Joy semakin tak terkendali entah kenapa semakin larut pestanya semakin panas untuk mereka ditambah joy ternyata sudah memesan banyak sekali alkohol yang saat ini sedang mereka nikmati dengan alunan musik yang begitu menggairahkan untuk mereka bahkan sampai ada yang melakukan hubungan pun Irene Joy tak merasa keberatan rumahnya terpakai oleh mereka,

"Gamsahamnida atas bantuan nya waktu itu Mo" Ucap Irene dengan begitu tulus
"Bantuan apa? Padahal aku tidak berbuat apa-apa itukan usaha Jisoo yang ingin berjuang keras untukmu" Sahut Momo sembari menegak Mirasnya (yang tidak tau MIRAS itu minuman keras hehehe sekedar info),

"Tetap saja tanpa mu mungkin ia takkan pernah sadar"Ucap Irene dengan rasa bimbang nya yang mampu ia sembunyikan ia bimbang entah Jisoo benar-benar sudah sadar atau masih tetap sama jika satu minggu lagi Jisoo masih tetap sama tak berani menemui keluarga nya dengan terpaksa ia akan melepaskannya
"Tanpamu juga kita tidak akan tau se pengecut itu pacarmu hahahaha" Sahut Momo diiringin dengan tawa yang begitu khas hingga mereka berdua tertawa begitu senang nya mengingat kebodohan Jisoo waktu itu,

Saat ini mereka hanya mengobrol berdua dengan Izin dari Jisoo untuk mengobrol dengan Momo yang sedang menikmati minuman nya sendiri disofa, yang lain? jangan ditanya sudah berada di dunia nya masing-masing,

Sedang asik-asik nya bercengkrama membahas tentang Jiso satu suara mampu membuat Irene terhenti lalu melihat sumber suara itu
"Unnie kemari aku ingin mengatakan sesuatu"Ucap nya dengan raut yang begitu kesal?
"Nee sebentar, Momo aku duluan nee" Pamit Irene yang hanya mendapatkan anggukan sebagai tanda mengerti dari Momo, Lalu menegak Mirasnya kembali,

Entah berapa banyak lagi yang harus ia minum yang jelas ia harus mempertahankan setengah kesadarannya karena keempat Sahabat brengseknya sudah begitu mabuk berat sehingga membuat kesadaran mereka tertutup begitu rapat,

Sampai-sampai JT tak mampu berpikir bagaimana sikap dan hati pasangan mereka jika pasangannya tau perbuatan mereka yang begitu brengseknya disini dengan rasa bangga menggulati tubuh wanita lain, Momo yang begitu asik nya dengan minuman tiba-tiba sosok yang sedari awal ia pikirkan mendatangi nya,

Dengan pakaian yang begitu menggoda dimatanya
"I... Ini beneran kamu" Ucap Momo menatap lawan bicara lalu mengucak matanya meyakinkan apakah itu benar seseorang itu atau bukan dan yang terlihat sosok itu adalah seseorang yang ada dipikirannya
"Nee, ini aku" Sahutnya sembari duduk dipangkuan Momo melingkar kan tangan nya dileher Momo lalu menggodanya tanpa rasa Malu,

Momo yang ternyata berhalusinasi menganggap sosok itu adalah seseorang yang ada dipikiran nya tanpa kata melumat bibir nya dengan begitu ganasnya seperti seseorang yang tak ingin kehilangan sesuatu yang begitu berharganya, Sosok yang diperlakukan seperti itu membalas permainan lidah Momo dengan lihay,

Entah sadar atau tidak Tangan Momo kini sudah merayap dibalik baju yang sosok itu kenakan perlahan meremas dua gundukan yang sudah mengeras,

Mulut Momo yang tak ada hentinya mengigit pipi dan Leher sosok itu, Sosok itu begitu kenikmatan dan tersiksa secara bersamaan bahwasan nya ia sengaja tak mengeluarkan suara desahan hanya mampu mengigit bibir bawahnya,

Dengan lihay nya Momo melucuti bagian atas termasuk BH milik sosok itu dengan gairah tanpa kesadaran yang saat ini ia miliki tanpa basa basi mengulum payudaranya lalu mengigit puting nya dengan begitu nafsu,

"Mmm Ahhh"Tak sengaja sosok itu mengeluarkan desahan nya akibat permainan Momo yang begitu bergairah, Seketika itu ia mendengar suara sosok yang sedari tadi nikmatin, permainan Momo pun terhenti lalu menatap sosok itu dengan tatapan tak percaya,

"Joy, Ngapain kamu..arghh sialan" Ucap Momo dengan sedikit kesadaran yang ia miliki ternyata ia benar-benar berhalusinasi tentang seseorang yang ada dipikirkan dia, Melihat sekeliling yang masih terlihat ramai dan begitu panas ia sadar masih berada di tengah-tengah pesta,

"Kenapa berhenti? Semuanya sudah terjadi mari kita lanjutkan" Ucap Joy sembari menggoda Momo
"Joy, Berdiri ini tidak benar" Sahut Momo dengan kekesalan nya yang begitu menyesal atas apa yang barusan ia perbuat
"Apanya yang tidak benar kamu saja mampu dengan wanita-wanita club itu kenapa sekarang kamu bilang tidak benar? Apa karena Tzuyu? Tenang aku sudah tidak bersamanya, Aku sudah memutuskan nya hari lalu" Ucap joy menjelaskan penjelasan yang sejujurnya Momo sudah lebih dulu tau dari mulut Tzuyu,

"Aku tak peduli dengan itu, Tapi plis aku yang sekarang bukan aku yang kamu lihat waktu diclub"Sahut Momo dengan memendam perasaan yang begitu campur aduk
"Apa bedanya apa?, sama sekali tidak ada bedanya kan? padahal kau juga begitu menikmati nya tidak usah munafik mari kita selesaikan ini agar punya kamu tidak merasakan sesak"Tegas joy yang begitu tidak Terima atas ucapan Momo yang membeda-bedakan padahal masih sama saja dimata Joy, sembari membelai lembut pipi Momo
"Berbeda! sekarang ada hati yang harus ku jaga, Kenapa aku menikmati nya? Karena halusinasi ku kau adalah dia" Jelas Momo dengan begitu lantang nya hingga membuat sedikit bentakan,

Entah Momo sadar atau tidaknya Di hadapan Joy ia mengatakan hal yang membuat joy begitu hancur di hatinya?, Tetapi se berusaha mungkin Joy tahan agar tak membuat risih
"Baik, Mianhe aku sudah lancang" Ucap Joy membereskan pakaiannya untuk menutupi dadanya berlalu meninggalkan Momo disofa,

(Haa bego bego sudah dibilang pertahankan kesadaranmu walaupun hanya sedikit jadi begini kaan ending nya-heart Momo) Menyalahkan diri sendiri, Dengan perasaan yang entah bagaimana ia memilih menegak kembali miras yang sedari tadi menunggu nya,

Malam berlalu dengan begitu riuh akan kebisingan atas perbuatan Mahluk-mahluk yang bersarang didalam rumah Joy hingga tak sadar waktu begitu cepat berlalu jarum jam yang terus berputar tiada henti hingga menuju Fajar,

Tepat pukul 7 para mahluk yang seharusnya tertidur lelap justeru mereka masih saja tak ada lelahnya melakukan aktivasi dengan minuman tidak lupa dengan para wanitanya,

Dengan keadaan yang begitu kacau rumah yang berantakan tak karuan bisa dibilang seperti itu, Keadaan mereka yang tidak baik-baik saja membuat saat-saat dimana mereka harus meninggalkan perkarangan rumah joy dengan begitu kesulitan,

Begitu dengan Momo yang sedari semalam mempertahankan kesadarannya padahal sudah begitu banyak yang ia minum seharusnya itu takkan bisa membangkitkan kesadaran, Setelah tak lupa berpamitan dengan tuan rumah Momo melihat sahabat-sahabatnya yang saat ini begitu buruk menurut pandangannya,

Padahal sendiri nya juga sudah tidak serapi awal keberangkatan, Dengan bemodal sedikit kesadaran ia membawa satu persatu keempat sahabatnya kedalam Mobil yang semalam ia bawa lalu pergi meninggalkan perkarangan Joy,















WARNING ❗❗❗❗❗
Slow update

Jangan lupa Vote+Comments
Kritik dan sarannya jika perlu
(SEE YOU)

Cerita KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang