Rintikan hujan dipagi hari membuat suasana tersendiri untuk semua manusia yang ada dibumi
Entah sihir apa yang telah langit turun kan sehingga membuat sebagai manusia merasakan kenyamaan lebih untuk terus berada dialam mimpinya,Dan membuat sebagian manusia merasakan kedinginan ataupun keindahan tersendiri atas apa yang telah langit turunkan dipagi hari ini,
Seperti hal nya para mahluk yang ada dikamar Momo masih dengan setia nya mereka dengan alam mimpi masing-masing,
Tetapi tidak dengan mahluk yang satu ini yang selalu rajin bangun pagi memasak untuk semua sahabat-sahabat nya,
Dia pun mulai mempersiapkan bahan-bahan masakan yang akan ia masak hari ini, Saat ia sedang sibuk memotong bahan yang akan ia gunakan,
Dengan raut wajah yang terkejut tiba-tiba sebuah tangan kekar melingkar tepat dipinggang,
Tanpa ia berusaha melepaskan diri ia tau dari wangi parfum siapa yang dengan kurang ajar nya tanpa permisi melingkar kan tangan nya dipinggang dia,
"Aish kamu ngagetin aja si" Beo sang empu yang sedari tadi sibuk mempersiapkan makanan
"Hehe mianhe sayang" Ucap seseorang tanpa melepaskan tangan yang melingkar dipinggang sang empu
"Kamu kenapa tumben bangun jam segini, biasanya masih molor" Tanya sang empu sembari melanjutkan memotong bahan-bahan makanan yang sempat tertunda
"Yee aku mah selalu bangun pagi" Jawab seseorang yang ternyata begitu menikmati setiap momen kebersamaan mereka,"Percaya" Ucap sang empu masih memfokuskan diri dengan aktifitas nya
"Kau tidak percaya pada ku Nayeon sayang?" Sahut seseorang itu kepada sang empu yang ternyata Nayeon sembari memutar tubuh Nayeon agar mampu menatap wajah nya dari dekat
"Bu....bukan begitu Mo...Mo sayang a...Aku Percaya padamu" Jawab Nayeon dengan gugup,Memang bukan yang pertama kali untuk Nayeon bisa sedekat ini bahkan hampir tanpa jarak dengan seseorang yang tak lain adalah Momo pacarnya sendiri tetapi tetap saja bagi Nayeon selalu saja merasakan degup kencang dihatinya saat bersama Momo,
"Kenapa dengan cara bicaramu? Aku bukan penjahat jadi santai lah" Ucap Momo dengan santai
"Padahal kamu penjahat tapi kamu tidak mengakui nya" Sahut Nayeon sembari menatap mata sang kekasih
"Hah? Emang apa yang aku lakukan?" Jawab Momo dalam kebingungannya,"Nee, Kamu sudah merebut hatiku dan otakku sampai-sampai aku tidak mampu jika harus berpisah denganmu" Ucap Nayeon bergombal ria
"Pfftt hahahaha udah pinter gombal sekarang hmm?" Tanya Momo
"Siapa yang gombal? Itu kenyataan nya wlek" Jawab Nayeon sembari memelet kan lidahnya,Begitu gemesnya Momo bukan nya menjawab tapi justru Momo melumat bibir Nayeon, Bukan penolakan yang ia dapatkan justru kewelcome an yang Nayeon berikan, Nayeon menyambut dengan senang hati membalas permainan lidah Momo,
Semakin panas permainan yang mereka lakukan hingga berharap apakah dapur dan rintikan hujan akan menjadi saksi bisu permainan panas mereka?,
Hingga entah sadar atau tidak nya ciuman Momo kini semakin menurun tepat dileher Nayeon dan memberikan tanda cinta dileher nya,
"Ngghhhh, m..mo ss...stop" Ucap Nayeon disela-sela nafas nya yang memburu menahan nafsu nya menyadarkan Momo yang begitu terbawa nafsu hingga ia menghentikan permainan nya,
"Hmm, mianhe aku terbawa nafsu" Ucap Momo tulus sembari melihat Nayeon yang terlihat sedang menahan nafsunya sendiri,
"T..idak apa-apa" Jawab Nayeon sembari mengatur nafas,"Hmm Itu boleh kah aku membantu mu memasak?" Tanya Momo dengan kecanggungan yang berada ditengah-tengah mereka
Nayeon hanya mengangguk sebagai jawaban bahwa Momo boleh membantu nya,Didalam kecanggungan yang berada ditengah-tengah mereka, mereka tetap melakukan acara masak memasak nya hingga pada akhir nya mereka bisa mengusir kecanggungan itu dengan canda tawa yang mereka ciptakan,