Minggu pagi ini, Yena sudah berkutat di dapur. Padahal biasanya dia akan bangun siang hari, menikmati hari liburnya.
Tapi hari beda. Yena sudah memasak kue spesial untuk ulang tahun Yohan.
Dari semalam, Yena sengaja menghindari Yohan. Telepon tidak diangkat, chat tidak dibaca, hingga pagi ini, dia sengaja mengunci pintu balkon bahkan ruang tamunya pun tertutup rapat. Bahkan Yena bekerja sama dengan papa dan mamanya, pura-pura bahwa mereka sedang pergi.
Yohan dari semalam sudah uring-uringan. Dia ingin mendengar ucapan selamat ulang tahun pertama kali dari Yena, tapi dia malah tidak bisa dihubungi.
Pagi inipun, dia sudah mengetuk pintu balkon Yena, tidak dibukakan. Mengetuk pintu ruang tamu Yena, juga tidak dibukakan. Akhirnya dengan lunglai dia kembali ke rumah.
Papa mamanya hanya saling lirik dan senyum-senyum melihat gelagat anaknya itu.
"Yohan.. Kamu dari mana sih kok lemes gitu ?" tanya mama.
"Nggak dari mana-mana.." jawabnya sambil merebahkan diri di sofa dan memandang kosong langit-lagit ruangan.
"Nanti kita makan siang di luar bareng yuk.." ajak mama.
"Sama siapa aja ?"
"Keluarga kita aja.. Sama ada yang mau papa dan mama omongin.." jawab papa.
"Apa pa ?"
"Entar aja ngomongnya.."
"Ih, apa sih ? Perasaan Yohan jadi nggak enak nih.."
"Hahaha.. Udah deh.. Kamu mandi dulu sana.."
"Iya deh.."
Masih dengan lesu, Yohan beranjak menuju kamarnya di lantai 2.
~~~
Siang hari di restaurant.
Yohan dan papa mamanya sudah duduk di sebuah taman dan memilih menu. Wajah Yohan masih kusut dan sesekali menghembuskan napas panjang yang terasa berat.
Setelah selesai memilih menu, tiba-tiba saja terdengar alunan musik dari piano dan ada suara seorang wanita yang menyanyi..
"Happy birthday to you.."
Yohan menoleh ke belakang dan ternyata Yena bersama papa mamanya juga berada disana. Yena membawa sebuah kue, sedangkan papa mamanya bertepuk tangan menuju ke meja keluarga Yohan.
Yohan kaget, tidak menyangka akan mendapat kejutan seperti ini. Maksudnya, bahkan orang tua mereka ikut sekongkol dengan rencana Yena. Yohan hanya melongo dan tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.
"Happy birthday to you.. Happy birthday to you.. Happy birthday Kim Yohan.. Happy birthday to you.."
Kini Yena berdiri di hadapan Yohan dengan menampakkan kue ulang tahun yang lumayan berantakan tapi masih tetap terlihat cantik.
Yohan terus memandangi Yena dengan wajah harunya dan akhirnya ikut berdiri.
"Happy birthday ya Kim Yohan.." ucap Yena begitu manis.
"Makasih sayang.." jawab Yohan.
Mama papanya langsung ber'uwa-uwaaa, malu-malu sendiri. Pipi Yena sendiri jadi merona karena dipanggil sayang di depan orang tua mereka.
"Make a wish, terus tiup lilinnya dong.."
Yohan pun menutup mata dan mengatupkan kedua telapak tangannya, membuat sebuah permohonan, setelah itu segera meniup lilinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIKE or LOVE - [Yohan x Yena x Sihun] | END
Fanfic"What ?! Terus gue mau dijodohin sama cowok macam lo gitu ? Sementara gue udah punya pacar yang baik banget." -Yena- "Gue bosen, tapi sekarang ada yang menarik.." -Yohan- "Ada yang kamu perlu jelasin ke aku, sayank ?" -Sihun- "Sebenernya.. yang gue...