*** Sebelum membaca chapter ini, aku kenalin 2 orang yang akan muncul di sini. Dua temen deket Jerome sekaligus karyawan di kantornya. Yang nantinya akan sering muncul.
Jeon Jungkook as Julian Pratama
( Julian )
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cha Eunwoo as Edoardo Pranaja
( Edo )
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ㅡ
Seharian ini Jerome tidak bisa fokus pada pekerjaannya. Seluruh pikirannya terkuras habis pada masalah pribadinya. Tubuhnya memang berada di balik meja kerjanya, tapi pikirannya melayang kesana kemari. Sungguh, ia belum siap memiliki anak. Semua ini rasanya seperti mimpi.
"Permisi Bos ganteng, gak capek melamun terus?"
Jerome mendongakkan kepalanya cepat begitu mendengar suara dari seseorang yang telah berdiri di depannya. Kemudian ia mengerutkan dahinya, lalu melemparkan sebuah pulpen hitam kepada orang itu.
"Ketok pintu dulu kalau masuk! Gak sopan lo sama atasan!" pekik Jerome.
Bukannya takut, seseorang itu malah tertawa lebar, kemudian mendekati Jerome yang masih duduk di kursi kerjanya yang nyaman.
"Gue udah ketok pintu ya Bos, tapi lo gak denger. Eh, ternyata asyik melamun. Mikirin apasih lo, Pak?"
Jerome melirik pegawainya yang kurang ajar itu. Siapa lagi yang berani berbicara informal dengannya di kantor selain Julian Pratama. Sahabatnya dari jaman SMA yang selalu sabar dengan sikap dingin Jerome. Sifat mereka yang bertolak belakang itu, malah membuat mereka awet dalam hal pertemanan.
"Gue tebak,ㅡ" Julian bersandar di meja besar Jerome. "Lo pasti mikirin croissant tadi yang gue ambil dari lo? Atau lo mikirin mobil lo yang lecet gara-gara gue hampir nabrak kucing?"
Julian masih berpikir untuk menebak-nebak, meskipun Jerome terlihat malas untuk menanggapinya. "Kenapa gue jadi kayak banyak dosa ke lo sih Jer."
"Baru sadar?" tanya Jerome sambil membereskan dokumen-dokumennya di atas meja.
