Author P.O.V
Lagi. Rencana Rosé gagal, padahal ia sedikit lagi akan pergi dari dunia menyakitkan ini, itu semua karena pria itu. Pria yang menarik tangannya paksa. Sekarang ia sedang di ceramahi oleh Park Jimin, Kim Taehyung juga ikut di ceramahi tentunya. Sudah hampir setengah jam Jimin menceramahi membuat Taehyung tertidur dan Rosé yang mulai menguap.
"Dan kau Taehyung!!"
"Apa! Apa!?" ucap Taehyung terbangun dari tidurnya, ia kaget Jimin tiba-tiba berteriak memanggil namanya.
"Mengapa kau meninggalkan Rosé sendiri? Dan bercak apa yang dibajumu itu? Darah?" tanya Jimin.
"Hei, Ayolah. Aku ketumpahan minuman saat mengetahui toko yang Rosé kunjungi ada bom meledak," ucap Taehyung, ia terlihat panik. Jimin curiga dengan Taehyung, Taehyung seperti menyembunyikan sesuatu darinya.
"Sudahlah, James. Aku mengantuk ... tolong biarkan aku tidur," pinta Rosé.
"Baiklah, Jangan lupa meminum obatmu. Oke?"
Rosé mengangguk, kemudian ia pergi ke kamar hotelnya. Tubuhnya terasa sangat lengket jadi ia memilih untuk mandi dengan air hangat, selama mandi Rosé kembali teringat dengan Pria yang menarik tangannya paksa keluar dari toko musik, ia tidak terlalu ingat bagaimana wajah pria itu tapi satu hal yang ia ingat adalah tatapan mata tajam membuat dirinya sendiri tidak bisa berhenti menatap mata itu.
Seusai mandi, di tenggaknya obatnya yang biasa ia minum kemudian berlenggak menuju arah balkon menatap langit yang ada disana. Ia membentangkan kedua tangannya menikmati angin yang berhembus menyentuh kulitnya. Tak lama kemudian hujan turun perlahan menemani Rosé, mendadak hatinya sedih raut wajahnya muram ia teringat rentetan kejadian ia lewati dimasa kelam, ia sekali lagi ingin pergi dari dunia dan menemui Orangtuanya di surga.
Tok! Tok!
"Rosé, ini aku. Boleh aku masuk?"
"Tunggu sebentar!" ucap Rosé segera membukakan pintu.
"Maaf, tapi kita harus pulang besok pagi," ucap Jimin tampak kecewa.
"Wae? Kenapa cepat sekali?" tanya Rosé.
"Jeongmal Mianhae. Kantor meneleponku, mereka membutuhkanku karena terjadi lagi pembunuhan dengan motif yang sama."
"Oh."
Raut wajah Rosé menjadi sedih, itu berarti ia akan kembali menjalani aktivitas membosankannya,makan, minum obat, bermain biola, tidur. Hal yang membosankan sekali bukan? Haha. Ia berharap ada seseorang yang bisa menemaninya. Jimin kadang sibuk hingga ia tidak bisa mengunjunginya ke rumah.
•Help me, kill me•
Jungkook menatap tubuh wanita yang sudah tidak bernyawa dihadapannya, badannya kaku dan membiru, dia telah mati beberapa jam yang lalu. Jungkook menatap pergelangan tangannya sendiri yang ternyata masih masih sakit akibat cakaran wanita itu. Inilah yang ia tidak suka ketika di beri misi membunuh wanita, selain itu Jungkook tidak suka teriakan wanita melengking membuat kupingnya sakit.
Jungkook kembali menerima perintah oleh tuannya, Kim Namjoon. Entah apa misinya kali ini.
"Ini J.K, ada apa?" ucap Jungkook menekan tombol earphone yang ada ditelinganya.
"Boss RM meminta mu untuk mendatanginya, ke ruangan N."
"Arraseo," ucap Jungkook malas.
Lagi. Jungkook menatap wanita itu, ia bingung apa ia biarkan saja wanita ini disini? Atau ia sembunyikan di laboratorium pribadi miliknya? Mungkin ... ia akan membawa tubuh wanita tersebut ke laboratorium untuk eksperimen gilanya. Segera Jungkook melajukan mobil dan pergi ke kantor penyamarannya, setelah sampai ia pergi ke ruangan dimana biasanya ia akan bertemu atasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Help Me, Kill Me [Rosekook]✔
Фанфик[Roséanne Park] Tolong aku, bunuhlah aku. Dunia ini kejam, aku tidak mau lagi tinggal di dalamnya. Setidaknya memejamkan mata dalam waktu yang lama dan sangat lama itu dapat membantuku mengatasi luka yang aku sama sekali tidak tahu kapan berakhir. [...