5.

2.7K 268 32
                                    

Author P.OV

 Kim Taehyung duduk di sofa sambil menunggu Rosé selesai mandi, ia begitu jarang kemari ke rumah Rosé. Paling-paling satu kali dalam tiga bulan, itupun jika ia tidak sibuk. Hal ini dikarenakan kasus pembunuhan yang tak henti-hentinya, ingin segera ia menangkap pembunuhan sialan itu. Selain itu ia merasa bersalah dengan Rosé kemarin malam di pesta, seharusnya ia menemani kemana Rosé akan pergi saat itu.

Tetapi, perhatiannya saat ini teralihkan pada sosok pria yang sedang menatapnya, pengawal Rosé. Pengawal itu terus berkedip beberapa kali seakan tidak percaya, apa ada yang salah dengan wajahnya?

"Hei. Kenapa kau menatapku seperti itu?"

"Kau benar-benar mirip."

"Mirip dengan siapa?" Taehyung mengerutkan dahinya bingung.

"Mirip dengan sosok orang yang ku cintai, Hanya saja tatapannya begitu tajam."

"Hah??" ucap Taehyung tidak paham apa maksud ucapan Jungkook.

"Lupakan apa yang ku katakan," kata Jungkook, ia memukul kepalanya pelan, kenapa dia bertanya begitu? Tentu saja orang di depannya ini mengganggapnya aneh.

"Oh. Baik."

"Tae? Kau datang kemari?" tanya Rosé,  kaget dengan kedatangan Taehyung, ia dibantu oleh pelayan wanita untuk berjalan.

"Ya. Aku ingin melihat keadaanmu dan…bukankah sudah lama kita tidak bermain biola? Mau bermain?"


 Jungkook menguap mendengarkan permainan biola, ia benar-benar mengantuk. Sudah dua jam Rosé dan Taehyung bermain biola, tidak ada tanda-tanda bosan dari wajah mereka berdua. Karena bosan Jungkook menatap wajah Kim Taehyung yang terlihat serius dalam bermain biola, orang itu benar-benar mirip dengan hyung
Jungkook.

Hanya style dan cara bicara mereka yang membuat  berbeda. Pasalnya Hyung Jungkook itu suka berbicara kasar dan suka mengumpat, sedangkan Kim Taehyung, bicaranya lembut dan sopan. jadinya ia tertarik dengan Kim Taehyung. Menjadikannya sebagai pajangan dirumah.

"Hei. Kau pengawal,"panggil Taehyung.

"Ya?"

"Bisa ambilkan minum? Aku dan Rosé haus."

"Heh! Kau kira aku pembantu!?" ucap Jungkook marah, ia tidak suka orang memerintahnya seperti pembantu.

"Apa begini kelakuanmu pada teman majikan? Tadi pun kau berbicara sendiri? Rosie. Kau yakin menerimanya sebagai pengawal?"

"Jimin Oppa yang memperkerjakannya."

"Cepat ambilkan, atau ku beri tahu Jimin kau tidak becus melakukan pekerjaan 'mu. Ah. Aku cola ya? Dan Rosé Jus Lemon."

"Fuck! Sifat menyebalkannya sama dengan V Hyung!" Jungkook mengumpat dalam hatinya, ia akan membunuh detektif sialan itu sekarang juga!.

"Baiklah."Jungkook keluar dari ruangan studio, ia pergi ke arah dapur dan mengambil coca-cola kemudian ia meminta pelayan untuk membuatkan jus lemon. Segera pelayan melakukan tugasnya.

Semua pelayan wanita di rumah kediaman Rosé tidak bisa berhenti menatap Jungkook, tubuh yang hampir mencapai 180 cm, lengannya berotot, perutnya yang pasti terbentuk, wangi maskulin yang menempel pada badannya, tentu saja wajahnya yang tampan. Betapa beruntungnya Nona Rosé. Kata mereka di dalam hati masing-masing.

"Sudah?" Tanya Jungkook.

"Sudah selesai, Daddy," ucap pelayan itu menyodorkan segelas jus Lemon, Jungkook mengeryitkan dahinya. Apa-apaan ini? Pikirnya. Pelayan itu memanggilnya Daddy, memangnya ia ayahnya. Dasar wanita aneh. Pelayan itu menutup mulutnya.

Help Me, Kill Me [Rosekook]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang