Jungkook POV
Aku pulang ke Apartemen dan menemukan sepatu, siapa yang berkunjung? Bukankah ini sepatu hyung? Aku melangkah masuk dan ternyata memang benar, hyung yang berkunjung. Ia memperhatikan kepala mayat yang ku simpan di lemari sambil tersenyum. Ia menyadari kehadiranku dan menyapa.
"Oh. Jungkook, kau baru datang rupanya," ucapnya menepuk pundak ku.
"Aish. Hyung." Aku menepis tangannya. "Baru saja aku mencuci pakaian ini di laundry, kau membuat kotor saja, kau habis membunuh bukan?" tanyaku, aku mendengus kesal.
"Kau ini gila kebersihan, ya? Padahal kau seorang pembunuh," ejek hyung.
"Aku adalah seorang pembunuh yang higienis, tidak ada bakteri apapun yang boleh ada di rumahku. Tentu saja rumah ini dilengkapi dengan penyemprot otomatis,"ucapku, "jadi, kau jangan takut, makanya sedikitpun kau tidak akan mencium aroma darah disini."
"Bukannya kau menyukai aroma darah?"
"Itu ... hanya pada masanya, tapi saat seperti ini aku perlu kedamaian. Tanpa menjadi seorang Psikopat."
"Aneh. Memangnya ada Psikopat yang punya masa untuk diam menjadi Psikopat."
"Kau tidak usah terlalu memikirkan itu, hyung. Sebenarnya tidak ada Psikopat yang mengaku psikopat, sih."
"Jadi kau ini Psikopat atau bukan?"
"Ahh. Kau ini. Bicara apa, sih? Jadi apa tujuanmu kemari?" tanyaku kepada hyung.
"Aku kemari untuk memeriksa keadaanmu, kau mengalami kecelakaan bukan? Alien 4D itu memberitahuku. Berusaha menyelamatkan targetmu sendiri huh? Tapi aku berterimakasih kau sudah menyelamatkan Rosé."
"Huh? Memeriksa keadaan? Apa maksudmu? Periksa saja pasienmu sana! Lagipula aku terpaksa menyelamatkan wanita itu agar suatu saat nanti ia mati ditanganku."
"Yaa ... Kau adalah pasien utama keduaku setelah Rosé tahu?"
"Hei. Jangan buat aku seperti orang stress, Ne? Pasien-Pasien segala, memangnya kau Dokter Jiwa?"
"Hei! Yang namanya dokter itu harus tahu semua beluk-beluk manusia, bukan hanya satu bidang saja kau tahu? Kami belajar semuanya."
"Ya. Memang, tapi kan kau bukan spesialis-nya."
"Oh. Kau ini banyak bicara juga ya? Akhir-akhir ini kan kau biasanya diam saat kita berkumpul dengan yang lain," kata hyung meledek 'ku.
"Ya. Aku juga tidak tahu. Apa yang menyebabkanku jadi agak lebih agresif belakangan ini."
"Hei. Kau jatuh cinta ya?"
"Hah!? Apa-apaan!? Seorang Jungkook tidak mungkin jatuh cinta, aku hanya jatuh cinta pada mayat-mayatku."
"Huh. Dasar gila," ucap hyung pelan, tetapi aku tetap bisa mendengarnya.
"Kau bilang apa tadi?!"
"Ahh ... tidak maksudku. Tidak apa-apa. Aku permisi dulu ya," ucapnya menepuk pundakku.
"Enak sekali kau datang lalu pergi tanpa permisi!"
"Lah ini aku bilang permisi."
"Ya,sudah pergi sana!"
"Kau merajuk ya? Oh ya. Aku tadi membawakan makanan kesukaanmu."
"Kau membawakan ku apa? Hati manusia?"
"Ya ampun. Itu Tteobokki kesukaanmu. Apa maksudnya Hati manusia? Aku bisa-bisa ditangkap polisi jika membawakanmu itu."
"Tteobokki!? Terimakasih hyung!"ucapku segera pergi ke dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Help Me, Kill Me [Rosekook]✔
Fanfiction[Roséanne Park] Tolong aku, bunuhlah aku. Dunia ini kejam, aku tidak mau lagi tinggal di dalamnya. Setidaknya memejamkan mata dalam waktu yang lama dan sangat lama itu dapat membantuku mengatasi luka yang aku sama sekali tidak tahu kapan berakhir. [...