18 END

3.2K 323 40
                                    

Author POV

"Sebelum aku pergi, aku ingin bilang. aku menyayangi saudaraku meski kita beda ayah. Jungkook, kau memberiku kebahagiaan selama ini. Terimakasih, pertemuan awal kita begitu tak terduga ya? Tetapi berkat pertemuan itu kita berada disini Oppa, aku berterimakasih pada tuhan telah mempertemukan kita."

Jungkook tersenyum, ia menarik pelatuk. Rosé menutup matanya. Hari-hari yang ia tunggu akan di kabulkan sekarang. Jungkook bersiap menembak.

"Maaf, Rosé. Aku menyayangimu."

Grep.

Rosé membuka matanya ketika merasa pelukan hangat dan isakan tangis.

"Aku tidak bisa membunuhmu, aku tidak bisa membunuh wanita yang ku cintai sekaligus adikku yang ku sayangi. Aku tak sanggup." Isak Jungkook, ia memeluk tubuh Rosé semakin erat.

Rosé hanya diam, ia tidak tahu harus berkata apa. Ia pikir tadi Jungkook akan menembak kepalanya dan ia akan mati begitu saja.

"Ayo kabur, mari kita kabur ke sebuah pulau terpencil. V hyung memberikannya pada ku, kita akan menghabiskan waktu bersama sampai tua Rosé."

"Kabur?"

"Iya, ayo pergi ke Kapal."

"Bisakah Oppa? Harusnya kau membunuhku, bagaimana kalau kau mati jika tidak dapat membunuh 'ku?"

"Percayalah padaku, ayo pergi."

Jungkook membawa Rosé berlari menuju ke arah kapal, Jungkook sibuk melepaskan tali di tiang, mereka akan menggunakan kapal pergi ke pulau terpencil tersebut.

"Rosé naiklah terlebih dahulu," perintah Jungkook.

Dor!

Jungkook mendengar suara tembakan, kegiatan tangannya melepaskan tali terhenti. Ia melihat ke belakang dan melihat Rosé yang berdiri dengan mulut mengeluarkan darah, Rosé tertembak tepat di jantung. Jungkook membelalak'kan matanya tak percaya, ia berlari menghampiri Rosé, memeluk tubuh adiknya.

"Rosé!!." Panggil Jungkook. "Hiks ... bertahanlah, bertahan untukku Rosé."

Rosé yang masih tersadar menggerakkan tangannya begitu susah payah untuk menyentuh wajah Jungkook.

"Mi ... mianhae ... Oppa ... aku tidak kuat ... Aku menyayangimu," ucap Rosé, begitu sulit untuk ia katakan. Rosé tersenyum kemudian tangannya mulai melemah dan Rosé mulai menutup mata.

"Tidak!!!!" teriak Jungkook, ia menangis begitu keras. Ia telah kehilangan orang yang ia cintai.

Jungkook baru menyadari ada begitu banyak orang di depan sana berbaris, Para pegawai KimNa bahkan ada Namjoon disana. Kenapa mereka bisa mengetahuinya ia berada disini? Hah ... bagaimana Jungkook bisa lupa bahwa jika pertama kali bekerja dengan perusahaan KimNa, mereka akan dipasangkan sebuah chip alat pelacak di tubuh. Namjoon menatap Jungkook dengan tatapan kecewa.

"Sayang sekali,  kau gagal dalam menyelesaikan misi ini. JK, misi membunuh Roséanne Park. Uang akan diberikan kepada Rim karena ia yang membunuh Rosé. kau tahu jaminan mu jika gagal menyelesaikan misi bukan?"

Jungkook tak mendengarkan ucapan RM, ia menatap wajah Rim dengan tatapan begitu tajam, Tangan Rim bergetar begitu hebat, ia takut. Takut melihat tatapan Jungkook yang sangat mengerikan.

"KIM YERIM!!!!" teriak Jungkook marah.

"Semua, Tembak ia." Perintah RM.

Jungkook memeluk tubuh Rosé yang sudah tidak bernyawa lebih erat lagi, ia menutup mata. Ia akan menemui Rosé di atas langit sana, meski ia masuk ke dalam neraka. Jungkook tidak mau hidup tidak ada Rosé di sisinya, biarlah seperti ini. Ia mati, Pria itu sudah tidak peduli dengan hidup. Jungkook menutup matanya.

Help Me, Kill Me [Rosekook]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang