10.

1.6K 226 15
                                    

Author POV

"Jadi Roséanne Park? Apa kau setuju tentang rencana membuka cabang perusahaan disini?." tanya Namjoon, ia tersenyum menatap Rosé yang sedang fokus membaca kontrak  dia berikan.

"Ya, Australia adalah target yang bagus untuk membuka cabang perusahaan kita."

Jungkook menguap menahan kantuk, kemarin ia begadang menenangkan Rosé kembali bermimpi buruk. Namjoon tiba-tiba saja tertawa membuat mereka berdua menatap dirinya bingung.

"Maaf, aku hanya teringat hal yang lucu," ujar Namjoon.

Namjoon kemudian menatap Jungkook, ini sudah dua minggu berlalu. Waktu misi Jungkook membunuh Rosé tersisa satu bulan dua minggu lagi. Pria itu merasa heran, biasanya Jungkook jika di beri waktu panjang untuk membunuh seseorang maka Jungkook akan segera membunuhnya tetapi, berbeda dengan ini.

Apakah Jungkook sama dengan  V dan Jin yang mentah-mentah menolak misi ini? Jawabannya tidak, Jungkook itu berbeda dari yang lain itulah kenapa Namjoon menyukainya.

Mungkin saja Jungkook sedikit kesulitan membunuh sama seperti  V, Namjoon hanya kesal. Bibi'ya Rosé komplain padanya mengapa Jungkook tidak membunuh Rosé padahal sudah dibayar dengan mahal.

"Namjoon-ssi," panggil Rosé, membuat Namjoon tersadar dari lamunannya.

"Ya?"

"Aku menyetujui kontrak ini."

Namjoon tersenyum menampilkan lesung pipinya.

"Senang bekerja sama denganmu, Rosé-ssi," ucap Namjoon, mereka berdua berjabat tangan.

"Senang bekerja sama denganmu juga, Namjoon-ssi."

Sudah selesai, Jungkook meregangkan lehernya yang kaku. Cuaca begitu sangat panas, ditatapnya Rosé yang berkeringat akibat panas. Apa ia perlu memayungi Rosé seperti pengawal pada umumnya? Ahh. Jungkook tak mau, ia juga kepanasan masa harus merepotkan diri memayungi Rosé, biarkan saja gadis itu kepanasan. Agar mereka sama-sama merasakan.

Jungkook juga habis mengambil barang Rosé yang tertinggal di apartemen Lisa, wanita itu ketakutan setengah mati melihatnya membuat Jungkook merasa bingung. Apa yang ditakutkan oleh Lalisa darinya?.

"Kalau begitu, aku pergi dulu Namjoon-ssi. Pertemuan kita sampai disini."

Rosé pergi menuju mobil, Jungkook mengikutinya namun ia ditahan oleh Namjoon.

"Ada hal yang ingin ku bicarakan denganmu, JK." Namjoon menatap Jungkook dengan tajam.

Namjoon membawa Jungkook ke tempat yang sedikit sunyi.

"Kenapa kau masih belum membunuh Rosé? Bibinya sudah mulai komplain padaku."

Jungkook berusaha mencari alasan.

"Bukannya aku diberi waktu selama dua bulan, ini masih dua minggu. Aku masih punya banyak waktu untuk membunuhnya."

"Ini seperti bukan dirimu, JK. Kau tahu bukan jika kau gagal dalam misi ini jaminannya adalah kau sendiri? Semua pegawai di perusahaan KimNa tidak akan segan-segan menembakmu jika kau gagal bahkan aku sendiripun bisa saja menembakmu sekarang juga."

"Aku tahu," sahut Jungkook. "Sudahkan? Nanti  Rosé menungguku terlalu lama."

Jungkook sendiripun tidak mengerti dengan dirinya, ia juga bertanya-tanya kenapa ia tidak langsung membunuh Rosé. Hanya saja ... setelah menghabiskan waktu selama dua  minggu bersama gadis itu Jungkook merasakan hal aneh, ia ingin Rosé tersenyum, bahagia. Bahkan Jungkook cemburu jika ada lelaki yang lain mendekat pada Rosé, apakah itu bisa dibilang jatuh cinta?.

Help Me, Kill Me [Rosekook]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang