Author POVRosé dan Jungkook kembali ke Korea selatan setelah beberapa hari berada di Australia, semenjak kejadian di hotel mereka terbiasa tidur bersama tetapi, semakin jarang akibat Lee Ahjussi mengawasi. Itu dikarenakan mereka pernah sekali ketahuan untungnya Lee Ahjussi tidak memberitahu siapapun atas permintaan dan penjelasan oleh Rosé.
Tak terasa sudah satu bulan. Selama bulan hari-hari Rosé yang biasanya membosankan menjadi berwarna semenjak kehadiran Jeon Jungkook, pria itu tidak membuatnya merasa kesepian lagi, ia bahagia begitu pula dengan Jungkook karena Rosé Ia tidak terlalu membenci wanita lagi.
"Kau tidak membunuh Roséanne Park? JK? Ini sudah bulan, aku merasa heran," tanya Rim.
Tidak jadi, Jungkook masih membenci wanita.
"Bisakah kau diam Rim? Aku muak mendengar suara mu, terserah aku juga kapan aku bisa membunuh," kesal Jungkook.
Mau tak mau Jungkook berbicara dengan Rim, mereka dipasangkan dalam sebuah misi. Membunuh Lee Tae Joon, orang yang mencalonkan diri sebagai Walikota tetapi, mengedarkan narkoba. Orang itu perlu di bunuh jika tidak akan merusak negara ini saja menurut Jungkook. Misi ini sedikit sulit karena Jungkook perlu membunuh dan menjaga Rosé secara bersamaan, Rosé sedang bertemu dengan kolega di restoran. Ia pun harus beralasan perlu pergi ke toilet itu berarti waktunya tak lama.
"Itu dia, JK. Duh terlalu banyak orang yang berkumpul," keluh Agen Rim. "Kau tidak bisa membunuhnya dengan cara yang biasa kau gunakan."
"Maka gunakanlah cara yang lain, Rim. Beri tanda ketika aku menembak nanti."
Jungkook mengangkat tas koper berisikan senapan miliknya, ia pun pergi ke gedung tinggi. Dipasangnya satu persatu perangkat senapan, Rim ikut dalam rombongan para pendukung Lee Tae Joon diperhatikannya gedung yang dimana ada Jungkook disana. Ia mengangkat tangan sebagai tanda sudah waktunya untuk menembak. Dan syuutt ... tembakan mengenai tepat dikepala. Semua orang heboh bukan main, mereka semua berlari ketakutan. Para polisi pun mulai berdatangan. Rim meninggalkan tempat itu sedangkan Jungkook merapihkan senapan, diambilnya sebuah tas dan turun dari gedung.
"Angkat tanganmu!" teriak seseorang, suara wanita. Jungkook meletakkan koper dan mengangkat tangannya.
"Siapa dia, Jennie?"
Jungkook hanya diam menatap dua polisi berada di depannya, ia kenal dengan dua polisi ini. Min Yoongi dan Kim Jennie. Mereka berdua adalah polisi yang terkenal di Seoul.
"Dia sedikit mencurigakan, Yoongi-ssi. apa yang kau bawa di tas itu?"
"Biola Rosé Nona," ucap Jungkook.
"Apa?"
Jungkook menghela nafas.
"Biola majikanku."
"Pengawal Jeon Kenapa kau lama sekali, kau bawakan biolaku bukan? Ayo pergi ...."
Sesuai dugaan Jungkook, Rosé akan mencarinya. Gadis tersebut memang menyuruh Jungkook untuk membawakan biolanya di mobil, senar Biola kesayangan Rosé putus jadi mereka pergi ke toko musik untuk memperbaikinya.
"Jennie Eonnie??" ucap Rosé tak percaya melihat polisi wanita itu.
"Rosie??" ucap wanita bernama Jennie itu juga tak percaya. Mereka berpelukan, mereka sudah lama tidak bertemu satu sama lain semenjak SMA.
"Sudah lama tak bertemu," ucap Jennie.
Jungkook dan Yoongi hanya diam menatap dua wanita di depan mereka sedang berbincang mengenai masa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Help Me, Kill Me [Rosekook]✔
Fiksi Penggemar[Roséanne Park] Tolong aku, bunuhlah aku. Dunia ini kejam, aku tidak mau lagi tinggal di dalamnya. Setidaknya memejamkan mata dalam waktu yang lama dan sangat lama itu dapat membantuku mengatasi luka yang aku sama sekali tidak tahu kapan berakhir. [...