17.

1.7K 213 39
                                    

Author POV

Hari ini Jimin memakan serealnya dengan tidak semangat, Sang ibu mengomel-omel padanya tentang mengapa Rosé masih hidup. Ia pikir Rim bisa membunuh sepupunya dengan mudah, Jimin lupa dengan Jungkook. Cara yang Jimin bisa lakukan hanyalah memberi obat Rosé yang ia ganti dengan racun.

Ia dengar-dengar Rosé muntah darah setelah meminum itu. Jimin terkekeh mengetahui hal itu, semoga saja Rosé masih tidak menyadarinya. orangtua Rosé salah mempercayakan Jimin menjaga Rosé. Mereka kira keluarga pihak ibu tidak menginginkan warisan? Tentu saja mereka ingin mendapatkan semua harta warisan Rosé.

"Jim, ini sudah tersisa dua hari sebelum ulang tahun Rosé. Ia harus mati sebelum pengumumuman warisan, jika tidak warisan itu akan hilang secara permanen. Ibu tidak mau di tindas oleh keluarga ayah Rosé!"

"Tunggu, Ibu. Aku meminumkan Rosé racun, jika ia terus meminumnya ia akan mati dengan sendirinya.

"Baiklah, ibu percaya padamu, putra Ibu."

*.*.*

"Rosé," panggil Jimin, Rosé berhenti bermain biola. Ia menatap Jimin yang tersenyum sumringah melihatnya.

"Iya? Ada apa Jimin Oppa?"

"Jungkook dimana?"

"Dia pergi ke suatu tempat katanya sebentar."

Jimin mengangguk paham ucapan Rosé.

"Kau sudah minum obatmu? Akan ku ambilkan segera," ucap Jimin, ia pergi ke kamar Rosé. Di ambilnya botol obat kemudian menukarnya dengan botol obat berisi racun. Lalu ia kembali menghampiri Rosé dan memberi dua pil obat.

Rosé menatap dua pil obat, haruskah ia meminumnya? Saat hendak meminum tiba-tiba ....

"Brengsek!"

Buggh.

Jungkook memukul wajah Jimin, ia memukulnya bertubi-tubi melampiaskan amarahnya.

"Oppa! Berhenti!" teriak Rosé, ia memegang lengan Jungkook.

"Dia orang yang ingin membunuhmu, Rosé! Biarkan aku memukul wajah atau membunuhnya sekarang juga!!"

Wajah Jimin babak belur akibat dipukul oleh Jungkook, bukannya kesakitan Jimin malah tertawa dengan terbahak-bahaknya.

"Ah aku sudah ketahuan rupanya."

"Kenapa!? Kenapa kau ingin membunuh Rosé!?" marah Jungkook.

"Heh, tidak sadar diri. Kau sendiri adalah pembunuh berantai. Kau juga ingin membunuh Rosé bukan? Cepat bunuh dia!"

Buggh!

Jungkook kembali memukul wajah Jimin, Rosé menarik lengan Jungkook memintanya untuk berhenti. Jimin telah jatuh pingsan.

"Hiks, Hiks. Oppa ... berhenti ...." Isak Rosé.

Jungkook memeluk tubuh Rosé.

"Maaf, aku terbawa amarah."

Rosé menatap Jimin yang masih pingsan, ia sudah mengetahuinya dari lama. Rosé tahu selama ini kakak sepupunya tersebut berpura-pura baik dengannya, semua keluarganya melakukan itu. Semuanya ingin mendapatkan semua harta warisan, padahal Rosé tidak sama sekali menginginkan warisan itu. Ia hanya menginginkan kasih sayang dari keluarganya. Tetapi tampaknya ia tidak akan pernah mendapatkannya.

"Kau membuat wajahnya babak belur begitu parah, Oppa."

"Aku tahu, wajahnya ku buat jadi bakpao."

Help Me, Kill Me [Rosekook]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang