Di altar itu menjadi saksi nyata bagaimana Kim Deyra dan Park Jeymin telah mendeklarasikan secara khidmat prosesi upacara pernikahan sejak beberapa jam yang lalu. Mereka kini telah resmi menjadi sepasang suami istri yang sah di mata tuhan dan Kim Deyra benar-benar mewujudkannya setelah Jeymin keluar dari rumah sakit sejak tiga hari yang lalu. Hanya pernikahan sederhana namun begitu berharga.
Hanya beberapa tamu undangan saja yang hadir termasuk keluarga keduanya, kerabat, dan teman dekat. Namun tamu undangan Park Jeymin lah yang lebih mendominasi. Walaupun begitu, Kim Deyra masih sangat mensyukuri. Setidaknya dalam hidupnya, ia telah diberi kesempatan untuk melangsungkan pernikahan.
Banyak sorot mata yang mengagumi akan sosok Deyra saat ini. Karena parasnya yang cantik dan tatanan rambut yang panjangnya hanya sebahu kini berpadu indah dengan balutan gaun putih panjang, juga berbagai aksesoris yang cukup membuat pasang mata terpana akan sosoknya. Mungkin jika Park Jeymin bisa melihat, ia juga akan menyadari betapa cantik pribadi wanita yang kini telah menjadi istrinya.
Di depan altar, mereka saling bergandengan. Lengan yang saling bertaut untuk saling menjaga dan mengarahkan. Mereka menyalami semua tamu undangan yang hadir setelah prosesi itu terjadi.
Untaian senyum itu terukir indah di wajah mereka. Meski mereka sadar pernikahan mereka tak didasari atas saling mencintai, namun keduanya harus bermain apik dalam drama yang mereka ciptakan sendiri.
Sesekali Kim Deyra memandang dengan binar mata bahagia, terlebih saat ia melihat perwujudan Park Jeymin yang kini tengah menyandang sebagai suaminya. Suami yang akan ia jaga dan ia lindungi sampai kapanpun. Suami yang akan ia terangi kehidupannya dari kegelapan.
Disisi lain Deyra merasa beruntung, entah mengapa... ia hanya begitu bahagia telah menikah dengan Park Jeymin.
Sesi menyalami tamu undangan kini telah usai. Dan Park Jeymin sudah pergi terlebih dahulu setelah Yeon Sona sempat menghampirinya. Yah, Kim Deyra cukup mengerti bagaimana jika ia di posisi Sona dan Jeymin saat ini. Menjadi tokoh Park Jeymin adalah yang terberat dari apapun. Namun Kim Deyra tak ingin ambil pusing, ia tetap bertahan di altar itu mengamati para tamu yang sedang berbincang.
“Aku tau kau terpaksa.”Suara itu mengalun bersamaan dengan hentakan kaki seseorang yang sedang berjalan pelan ke arahnya. “selamat ya...” lanjutnya teriring senyum dan tangan yang menjulur.
Kim Deyra segera menoleh dan menjulurkan tangannya merespon salam selamat. “Ah... aku tidak terpaksa sama sekali Choi Jongin. Aku memang mencintainya,” ucapnya seolah bergurau.
“Bohong!”
Deyra mengendikan bahu. “Mungkin sekarang belum.” Ia mengulas senyum tipis setelah mendapati bagaimana respon Jongin terhadapnya. “aku tau kau marah karena aku lebih memilih Park Jeymin.”
“Aku tau kau melakukan ini karena kau tidak enak hati terus-terusan merepotkan ku kan?” Jongin menaikan sebelah alisnya.
“Jongin!” Deyra membelalakan matanya pada sang lawan bicara lalu tertawa pelan. Pada akhirnya Jongin bisa membaca pikiran dirinya sendiri. Menilai bahwa Deyra juga cukup tau diri untuk menerima kebaikannya. Namun ia tak serta marah meski sedikit malu dengan penuturan pria ini. “ya, tapi memang benar. Aku sangat merepotkan mu, maka dari itu aku tidak akan membiarkan mu untuk hidup bersama dengan ku. Kau berhak bahagia dengan wanita pilihan mu Choi Jongin.”
Jongin menghela napas panjangnya. Ia meraih tangan Deyra dan menggenggam begitu erat, juga menatap Deyra begitu lekat nan sendu bercampur bahagia. Hanya Jongin lah yang tau bagiamana Deyra, mungkin jika ia menjadi Deyra pun tak akan bisa setegar ini. Hidup dan pernikahannya harus ia jalani dengan ketrpaksaan. Cukup rumit untuk di tanggung seorang diri. Dan kini Jongin hanya bisa berpasarah, namun sampai kapanpun ia tak kan pernah meninggalkan Deyra‒apapun kondisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
5. LIGHTS | PJM ✔
Fanfiction[Bukan seperti cerita pernikahan yang sering kamu baca. Karena di sini wanitalah yang dominan bertanggung jawab. ] "Sudah ku duga. Bahkan kau juga tidak sudi memiliki suami buta seperti ku." -Park Jeymin. Bagaimana cara menuntaskan rasa bersalahmu...