14. 온명 | Destiny

5.9K 628 24
                                    

Kim Deyra menuliskan semua yang telah mereka diskusikan selama tiga jam di sebuah lembaran-lembaran kosong. Berbagai tanggapan dari Kyungsoo dan Hyujin mengenai rencana bulan depan akan ia pikirkan matang-matang. Ia juga mengamati sebuah laporan dengan seksama, dan kali ini ia merasa agak lega karena semua ketersediaan barang juga sudah ia cek satu per satu.

“Semua yang tertulis di sini akan kupikirkan baik-baik terlebih dahulu. Apakah ada yang ingin menambahkan tanggapan lain?”
Kyungsoo dan Hyujin sama-sama menggeleng pelan.  

“Sepertinya tidak ada lagi,” ucap Kyungsoo memastikan.

Deyra mengangguk sepakat, ia rasa harus menutup rapat kecilnya hari ini. Pasalnya matanya sudah berair karena menahan kantuk selama ia membahas tentang rencana kedepan kafenya. Ia menata lembaran-lembaran itu dan menaruh pena di atas sana.

“Baiklah, rapat kita hari ini selesai. Aku mengucapkan terimakasih pada kalian, karena kerja keras kalian‒kafe ini berkembang jauh lebih baik. Meski aku baru saja bergabung, aku harap kita dapat bekerja sama untuk meningkatkan omset dan kualitas di setiap bulannya.” Ia menjeda, lalu ia memandang Hyujin untuk menyampaikan kalimat terakhirnya. “masih tersisa tiga hari lagi untuk mengakhiri bulan ini. Dan segera selesaikan laporan keuanganmu, ya Hyujin.”

“Baik Nyonya, akan ku keselesaikan dengan sebaik-baiknya.” Hyujin mengulas senyum pada Deyra, lalu menunduk sopan. “kalau begitu aku permisi dulu Nyonya.”

Deyra mengangguk dan tersenyum ramah membalas Hyujin. Setelah mendapatkan izin untuk keluar, Hyujin pun melangkahkan kaki menuju pintu. Namun tidak dengan Kyungsoo‒pria ini masih menetap di kursi, dan hal itu membuat Deyra sedikit bingung.

“Ada hal yang masih ingin kau bicarakan Kyungsoo?” tanyanya sembari satu tangannya meneguk air mineral.

Kyungsoo sendiri merasa tak yakin, apakah ia harus mengatakan hal ini. Ia hanya ragu jika ia justru dipandang mencampuri urusan kehidupan Kim Deyra, hanya saja di sisi lain Kyungsoo benar-benar peduli dengan wanita ini. Ia menggeser sedikit kursinya agar sejajar lurus dengan lawan bicara lalu membenarkan posisi duduknya.

“Kemarin aku mengunjungi Tuan Park di rumah. Hanya saja ketika aku mengunjunginya, suasana hati Tuan Park sedang tidak baik. Aku mengenali dari nada bicaranya yang terkesan berbeda saat itu. Penuh tekanan dan dingin, meski jawaban yang ia berikan sungguh biasa saja. Tapi yang lebih mengejutkan lagi ketika aku melihat pelayan di rumah Nyonya sedang membersihkan salah satu ruangan. Aku menghampiri wanita itu, karena aku sangat ingin tahu‒kenapa ruangan itu banyak sekali tisu yang bersimpah darah. Namun ketika aku bertanya pada pelayan Nyonya, dia hanya diam seperti menutupi sesuatu. Setelah melihat kondisi itu semua, jelas aku tidak bisa diam. Aku mengatakan jika aku adalah saudara Nyonya, dan dengan cepat pelayan itu mempercayaiku. Dia mengatakan jika Nyonya sakit keras, Nyonya sempat bertikai sedikit dengan Tuan Park. Dan alasan kemarin Nyonya tidak bisa mengunjungi kafe sebenarnya karena Nyonya dilarikan ke rumah sakit.”

“Kyung...”

Hanya dengan satu panggilan pelan, Kyungsoo menghentikan celoteh panjangnya. Ia menelan salivanya kepayahan. Ia merasa sudah keterlaluan menjelajahi lebih banyak tentang kehidupan keluarga Tuannya. Kyungsoo memandang ragu-ragu Nyonya Kim yang sudah mendongak dan menatapnya tegas.

“Maafkan aku Nyonya. Aku tidak bermaksud‒”

“Aku tau. Kau adalah orang kepercayaan suamiku, dan kau juga turut menghawatirkannya. Tapi maaf Kyungsoo jangan terlalu memaksakan kehendak hanya karena kau ingin tau,” Tegur Deyra.

Kyungsoo tergagap setelah Deyra berbicara seperti itu. Kini ia seakan di cap menjadi orang yang telah lancang mencampuri urusan orang. Niat Kyungsoo sebenarnya tidak hanya sekedar mencari tau. Ia sangat paham bagaimana seluk beluk kehidupan Tuannya, dan ketika dirundung keadaan seperti ini mana bisa Kyungsoo merasa tak khawatir. Setidaknya harus ada yang berdiri disisi Tuan Park saat itu, untuk memahami keadaan yang sebenarnya.

5. LIGHTS | PJM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang