19. 제길 | Damn

6.1K 713 55
                                    

Hai... udah tau kan, peraturan sebelum baca cerita ini, apa? Follow dong...😘

Hari sabtu mari kita kondangan dulu. 😂

Iringan lagu balad yang mengudara keseluruh sisi ruangan mobil rupanya tak berpengaruh untuk sekedar mengusir heningnya perjalanan. Yang satu memandang kedepan berfokus dalam kemudi, yang satu lagi memandang tanpa arah fokus dalam diam karena sibuk memikirkan detik-detik kedepan.

Hampir setengah perjalanan mereka lampaui, namun sama sekali tak ada alunan suara pembicaraan berarti di antara mereka. Diembuskannya nafas dalam-dalam guna menetralisir kebingungan, kemudian ia keluarkan lagi semua udara yang dihirup itu untuk memastikan keadaan. Kim Deyra jelas bingung kenapa sejak pagi ia membantu suaminya bersiap-siap hingga di perjalanan ini‒Park Jeymin seolah membungkam mulut dan tak banyak bicara.

Boleh jadi apa yang ia duga ini benar, dengan cepat Kim Deyra memutar sedikit stirnya untuk memposisikan mobil yang ia kendarai terparkir di sisi jalan.

"Sudah sampai ya?" akhirnya Jeymin buka suara, setelah menyadari mobilnya berhenti.

"Serius, aku ingin kau jujur. Apa kau tidak keberatan untuk menghadiri acara pernikahan mereka?" tanya Deyra lalu menyampingkan posisi duduknya dan menatap wajah datar Jeymin itu dengan intens.

"Kenapa? Apa ada masalah? Kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu?"

"Kau tau apa masalahnya? Kau sedari tadi hanya diam saja Jey... cukup katakan jika kau tak sanggup untuk hadir barangkali hatimu tidak menyanggupi. Aku bisa putar arah dan memulangkanmu dan aku tidak ma‒"

"Dey..." belum selesai Deyra menyarankan namun Jeymin sudah keburu menginterupsi. "Aku tahu kau menghawatirkanku, tapi biarlah... aku juga ingin memberi ucapan selamat di hari bahagia dari seseorang yang pernah aku cintai. Jangan takut, kau bilang aku harus kuat kan dalam menghadapi apapun‒termasuk yang satu ini," ucap Jeymin meyakinkan seraya menghadirkan ulasan senyum tapi bagaimanapun juga perkataannya itu tak menimbulkan efek khawtirnya Kim Deyra.

Lagi-lagi Deyra menghela nafas kasar "Yasudah... terserah kau saja dan..." ia menjeda ucapan seraya menepuk pelan salah satu tangannya tepat ke dada Jeymin "yah... jaga hatimu sendiri agar tidak sakit." Kemudian terkekeh sembari membenarkan posisi duduk, lalu kembali meraih stir.

"Yak! Kau ini berlebihan. Awas kau ya, ku cakar-cakar wajahmu nanti," ucap Jeymin bergurau disertai iringan tawa.

"Yang berlebihan itu kau Jey... memangnya kau mau punya istri cantik berubah jadi buruk rupa karena di cakar-cakar oleh suaminya sendiri?" Kim Deyra makin terkikik sambil menyetir.

"Sudahlah sana menyetir yang benar. Sampai ada korban kedua dari kecerobohanmu menyetir, akan ku bakar mobilmu nanti. Biar kau naik kendaraan umum saja kalau mau kemana-mana," ucap Jeymin bergurau lagi hanya saja nadanya seperti marah.

"Bercandamu keterlaluan Jey..."

Wah... rasanya seperti tertohok, mendengar bagaimana ucapan suaminya itu sangat menyindir sekali. Meski ia tau Jeymin hanya berusaha mengingatkan, entah kenapa ia jadi merasa tak enak hati karena Jeymin telah menjadi korban kelalaiannya dalam mengemudi. Namun Deyra tak serta merta memasukkan kalimat itu dalam hati. Ia mengesampingkan hal itu dan memilih untuk bersenda gurau dengan bahasan lain, setidaknya dengan begitu mereka tak lagi mendapati keheningan selama perjalanan‒dan yang paling penting, ia berharap suaminya tak lagi merasakan kegalauan yang mendalam.

✨✨✨✨✨✨

Bagi Park Jeymin, hadir ke pernikahan mantan terkasih adalah sebuah perjuangan melawan perang batin. Berjuang agar hatinya tidak menangis meronta-ronta di dalam sana, berjuang dengan terpaksa agar bisa melapangkan dada, berjuang agar telinganya tidak sakit ketika mendengar lantunan-lantunan ikatan janji yang dikumandangkan oleh pendeta dan kedua mempelai. Walaupun mata tak melihat tapi telinga mendengar rasanya sama saja, menyakitkan. Tapi ia sedikit bersyukur setidaknya dengan mata yang menggelap ini ia tidak disarankan untuk melihat adegan-adegan indah seusai ikrar janji suci.

5. LIGHTS | PJM ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang