[Bukan seperti cerita pernikahan yang sering kamu baca. Karena di sini wanitalah yang dominan bertanggung jawab. ]
"Sudah ku duga. Bahkan kau juga tidak sudi memiliki suami buta seperti ku." -Park Jeymin.
Bagaimana cara menuntaskan rasa bersalahmu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yang gerah yang gerah... es cendolnya mba mas...🍸😝
Hari ini adalah hari ke Lima bagi bibi Jung sebagai penghuni baru di kediaman mereka. Selama lima hari itu juga merupakan waktu yang cukup membingungkan untuk bibi Jung tatkala ia dihadapkan dengan kehidupan pasutri aneh.
Ya, siapa lagi kalau bukan Kim Deyra dan Park Jimin. Acap kali bibi Jung geleng kepala dan mengelus dada keheranan, pasalnya ia baru menyadari jika yang menjadi majikannya ini menikah karena tidak didasari saling mencintai. Meski ia tak pernah bertanya tentang kisah mereka pada Deyra atau Jeymin sekalipun‒karena hal itu merupakan sesuatu yang lancang, yah bibi Jung juga dulu pernah menikah kan? jadi ia mengerti betul dengan apa yang terjadi dengan Tuan dan Nyonya mudanya.
Sepertinya bibi Jung harus banyak-banyak bersabar guna mengontrol jiwa keibuannya sendiri. Karena bibi Jung akan disuguhkan dengan drama mengenaskan yang terjadi setiap harinya. Drama yang bisa membuat bibi Jung kepalang bukan main karena harus membela tokoh yang mana. Karena keduanya sama-sama lemah. Oh Ya Tuhan, bibi Jung hanya bisa mendoakan mereka agar kehidupan pernikahan mereka bisa seperti orang-orang kebanyakan.
Dan setelah lima hari menetap, terkadang bibi Jung mendapati Deyra suka merenung sendirian di sofa luar tengah malam, terkadang meringkuk sendirian di kamar pribadinya sambil menangis pelan.
Sudah jelas ini ulah siapa.
Meski Jeymin selalu berperilaku baik ketika bersama bibi Jung, ternyata di belakang itu semua Park Jeymin tidaklah sebaik yang ia kira. Jeymin berlaku baik pada semua orang tapi ia tak memperlakukan Deyra dengan baik sebagai istri, dan fakta itu sangat mengiris hati kecil bibi Jung.
Terlebih lagi sekarang bibi Jung mengetahui semuanya, tentang Kim Deyra begitupula tentang pernikahan Nyonya dan Tuannya. Wanita muda itu malang sekali nasibnya, Ya Tuhan bagaimana bisa Deyra harus menanggung semua ini seorang diri? Batin bibi Jung iba. Sepertinya, Tuan lamanya ini tidak hanya mengutus dirinya untuk bekerja seperti biasa, tapi juga bekerja ekstra luar biasa sebagai seorang ibu penengah bagi mereka.
Dan beruntunglah Kim Deyra dan Park Jeymin sekarang, kalian semua dikelilingi orang-orang baik.
✨✨✨✨✨✨
Demi dewi fortuna yang entah lari kemana, Park Jeymin hanya merasa hari-harinya semakin sial. Ia membawa tubuhnya sendiri kesana dan kemari‒mengelilingi kamar namun ia tak kunjung menemukan apa yang ia cari hingga seharian lamanya. Ia berusaha meraba atas nakas hingga dalam-dalamnya, lalu beralih meraba lemari perlahan-lahan juga namun percuma. Hingga akhirnya ia lebih memilih menyerah dan membaringkan diri dikasur lalu menggeram kuat.
Tau apa yang tengah Jeymin pikirkan saat ini? betapa ia merindukan sosok Sona di dekatnya. Tak pernah sekalipun pribadi Sona terlepas dari ingatannya, kendatipun ia telah menikah. Apalah daya Kim Deyra yang hanya orang asing baginya. Sungguh, ia masih memikirkan ucapan Sona terakhir kali di rumah sakit. Keputusan Sona yang meninggalkannya tanpa alasan membuat Jeymin mati penasaran sampai sekarang.
