Extra Chapter : Ngapain?

3.4K 248 92
                                    

Sialan.

Ngerti nggak malem-malem waktunya mau bobo, tapi di suruh sama tetangga yang merangkap sebagai adek kelas bangsat yang sialnya ganteng terus rese buat keluar rumah itu hal yang bikin kesel.

Bikes, iya.

Seokjin kesel, demi.
Pengen marah sama Jungkook yang biasa dia panggil juki.

Dan setelah di depan rumah, ada cowok yang dari postur tubuhnya aja ketebak ini siapa lagi munggungin rumah Seokjin.

Sok. Ganteng.

Tapi. Emang. Ganteng. Sih.

Sok. Cool.

Tapi, nggak dek buat cool, baru muter badan aja udah cekikikan. Bagus-bagus Jungkook ganteng, kalo nggak udah dikira genderuwo kali ya.

"Met malem, cantik." Jungkook senyum manis, sambil tangannya masuk ke dalem kantong jaket merah yang dia pake malem ini,

"Juga," sahut Seokjin setengah hati.

Terus Jungkook cuma diem, kan Seokjin jadi risih sumpah. Ngapain coba?

"Apa sih juki?" tanyanya ragu-ragu, masa iya mendadak canggung, kan nggak lutju.

Jungkook nunjukin gigi kelincinya alias senyum lebar, "Mau ngucapin met malem doang, biar tidurnya nyenyak."

"Sok."

"Mau juga kan digituin?"

Ya jelas dong bangsat, Seokjin tarik napas dalam-dalam biar merah di pipi nggak terlalu keliatan, tapi sialnya buat remaja rese kaya Jungkook terlalu gampang buat tau.

"Pipi lo merah," kata Jungkook, terus telapak tangannya di tangkupin ke pipinya Seokjin, di usap lembut.

Cihuy :g

"Di-ngin sih," bales Seokjin sedikit nunduk, malu juga ya diginiin sianying.

"Iya gue percaya dingin di luar," Seokjin angkat wajahnya buat saling tatap lagi sama Jungkook, "Gue angetin mau?"

"Anjing!" reflek tangan Seokjin ngegeplak lengannya Jungkook; yang langsung aduh-aduh kesakitan.

"Apaan sih? Sakit bego ih," keluh Jungkook megangin lengan yang pasti merah nih.

Seokjin ngedengus, "Derita lo, lagian otak kemana-mana!"

"Heh? Apanya?"

"Ya lo tadi bilang mau angetin mau angetin, emang lo kira gue cowok apaan?"

Disini, Jungkook ngakak sendirian sampe Seokjin bingung, apanya yang lucu? "Orang gue belum selesai ngomong, coba ditunggu lanjutannya tadi, nggak bakal deh salah paham gitu!"

"Emangnya apa?"

Jungkook ngeluarin sesuatu dari kantong jaketnya, masih digenggem sih. Jadi kepo.

Duh.

Seokjin dugeun dugeun.

Jangan-jangan cincin, uhm.

"Nih."

Seketika bara api cinta yang menggebu-gebu di hatinya Seokjin seakan disiram air es dari kutub utara, mendadak datar.

"Kok diem? Ambil lah permennya." ujar Jungkook nyodorin telapak tangannya lebih deket,

Seokjin ambilnya nggak selow, biarin. Biarin anying.

"Kok gitu lo?"

"Apanya lagi sih juki?"

"Dikasih permen, bilang apa?"

"Makasih."

"Makasih doang?"

bubble-bubble cufel ㅡ ggukjin [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang