10.

531 27 1
                                    

 

   Bulan bulan pun telah mereka lewati di bangku perkulaiahan,kadang berantem karena masalah sepele kadang tertawa dan bahkan menangis bersama jika rindu kampung halaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Bulan bulan pun telah mereka lewati di bangku perkulaiahan,kadang berantem karena masalah sepele kadang tertawa dan bahkan menangis bersama jika rindu kampung halaman.

“Aku pamit ke toilet dulu yah” setelah menyimpan ponselnya kedalam tas, raina pergi.

“Aku pamit ke toilet dulu yah” setelah menyimpan ponselnya kedalam tas, raina pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Raina)

     Mereka bertiga sudah merasakan sikap raina akhir akhir ini berbeda dari sebelumnya, tapi ketika di tanya jawabannya akan sama yaitu ‘tidak ada apa apa’.

“halo, oh iya saya kesana sekarang pak”
setelah mendapat panggilan bulan izin ke ruang prodi.

“halo, oh iya saya kesana sekarang pak” setelah mendapat panggilan bulan izin ke ruang prodi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bulan)

“lo ngerasain mereka berbeda gak sih ga?”
Mentari melemparkan pertanyaan.

“tau lah, pusing gue.”
Terlihat mega memijat keningnya sendiri

”Terlihat mega memijat keningnya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Mega)

“gue mau cabut juga nih, udah gak ada jam lagi”

“gue mau cabut juga nih, udah gak ada jam lagi”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Tari yg rambutnya pendek)

“ya udah sanah, gue juga mau ke ruang prodi”

Saat ini mega sedang berjalan di koridor menuju ruang kaprodi. Tak jarang dari senior maupun satu angkatan menyapa dia, tidak usah heran sih dia merupakan cewe berantakan yang cerdas jika di dalam kelas.
Jadi mega  sedikit terkenal di lingkungan fakultasnya.

“aduh!”
mega terdorong ke belakang dan menabrak dinding keliling di lantai dua.

Tak sengaja matanya melihat sosok wanita dengan gestur tubuh mirip raina sedang bersama rendy.

“kalo jalan fokus woy!”
saat mega membalikan badannya menuju ke sumber suara di sana terdapat brylian dengan senyum yang sulit di artikan.

“sialan, udah gue duga ini mah” mega maju dengan langkah panjangnnya menghampiri brylian, seketika semua orang yang ada di koridor mengarahkan pandangannya kepada kedua makhluk yang tak pernah akur itu.

“ikut !” nada penegasan yang keluar dari mulut brylian sambil menarik pergelangan tangan mega menuju tempat parkir.

☆☆☆

Ini cerita ke tiganya aku yah
1. Cahaya setelah lorong panjang
2. ILY Ketua osis cupu
3. KITA Musuh!! Titik.

Aku mohon dukungannya yah, tinggalkan bintang❤
JANGAN JADI PENIKMAT TANPA MENGHARGAI😊
CERITA INI SESUNGGUHNYA HANYALAH KHAYALAN PENULIS YANG MEMILIKI IMAJINASI SETAJAM SILET
.
.
.
INGAT YAH IMAJINASI!!!

KITA Musuh!! Titik. (Brylian Aldama) COMPELEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang