#Selasa 3 september 2019
🔛 7 oktober 2019
Kisah Mahasiswi Baru yang sangat membenci seniornya di Kampus
"jangan jadi orang yang mudah membanggakan diri!"
"aku anggap kamu musuh"
Air matanya tak dapat di bendung lagi, serpihan kenangan berkumpul men...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari yang sangat panjang menurut mega dan kawan kawan. Mereka sekarang sedang berbaring di atas karpet dengan masih memakai seragam hitam putih yang mereka kenakan tadi pagi. Menurut dia hari ini memang bukan keberuntungan mereka semua.
Dari mulai hari pertama di kampus sudah kena masalah, gak ada jam istirahat demi ngumpulin biodata panitia, sampai ketika mau pulang semua bis yang hendak dia naiki sesak penumpang sampai tidak menerima penumpang lagi.
“gila gila gila! Kenapa sih gue harus di pertemukan sama sepesies senior nyebelin kaya si brylian brylian itu” gerutu mega sambil terbangun dari baringannya.
“ih iya sama, lah gue pake di timpuk pake bola segala” ujar tari dengan mata masih terpejam.
“oh my ga aku lupa, tadi kamu dapat salam dari kak zico ” terlihat bulan menepuk jidatnya menandakan kalau ia meningat hal yang dia lupa.
“salam salam demi upil lo, sok sokan pake salam kaya master chef aja elah” ucap mega sambil mengambil ancang ancang tidur di pangkuan raina.
“hujan lo waraskan?, senyum senyum kaya orang kurang aja” lanjut mega kalo lagi kesal memang mega suka ceplas ceplos... bahkan manggil temannya sendiri pun nama ejekan.
“tadi tuh kak rendy baik banget sumpah” jawab raina sambil membayangkan kejadian di ruangan tadi.
“jangan bilang kalo lo mulai terpesona sama senior senior ngeselin itu” ucapan tari membuat semuanya melemparkan tatapan introgasi kepada raina.
“enggak lah”ujarnya mengelak
“kita bikin perjanjian, kalo diantara kita berempat tidak boleh ada yang terpesona apalagi sampai jatuh cinta kepada empat senior ganas tadi!” keputusan mentari merupakan keputusan yang mutlak yang tidak boleh di ganggu gugat.
“setuju” ucap mega dan bulan kompak
“anak kecil semua, gue setuju” ujar rina sambil bangun dari duduknya.
“setuju sih setuju aja. Kalo mau bangun bilang bilang dong, bonyok nih pala gue nyium lantai” ucap mega mengadukesakitan.
☆☆☆☆ Ini cerita ke tiganya aku yah 1. Cahaya setelah lorong panjang 2. ILY Ketua osis cupu 3. KITA Musuh!! Titik.
Aku mohon dukungannya yah, tinggalkan bintang❤ JANGAN JADI PENIKMAT TANPA MENGHARGAI😊 CERITA INI SESUNGGUHNYA HANYALAH KHAYALAN PENULIS YANG MEMILIKI IMAJINASI SETAJAM SISILET . . . INGAT YAH IMAJINASI!!!
