Saat membuka pintu kost yang pertama mega dengar adalah tangisan dari arah ruang makan
“ada apa?, loh aku nungguin kamu dari tadi ternyata kamu udah ninggalin aku lan?” bulan masih larut dalam tangisnya.
Sedangkan kedua sahabat lainnya hanya mengedikkan bahu.
“apa lo udah berhasil merebut pacar gue ga?” tak ada jawaban dari mega, dia masih mencerna apa yang temannya lontarkan
“maksud kamu apa sih?, jangan jangan lo kesambet deh lan”
saat mega mendudukan pantatnya di kursi meja makan, bersamaan dengan itu bulan bangkit membuat kursi bergeser dengan suara keras.“lo gak usah sok polos ga!, lo pasti udah nerima zico sebagai pacar lokan?” bukan pertanyaan yang baik, bulan meneriaki sahabatnya sendiri dengan nafas kasar.
“Lo tau dari mana?”
“karena gue yang udah ngerancanain ini, SAKIT ga! Dia pacar gue tapi dia mencintai sahabat gue sendiri, gue gak bisa nolak permintaan dia buat setiap pagi naruh sebuket coklat dan bunga di loker lo, padahal dia gak pernah seromantis itu ke gue. Dia minta gue buat nyusun acara yg tepat buat dia ngungkapin rasa, ada rasa gak mau tapi ketika melihat dia berbinar saat menceritakan semua tentang rasa yang dia pendam. GUE BISA APA?”
Plakkk
Sebuah ucapan panjang lebar itu bulan mendapatkan tamparan yang tidak di sangka oleh bulan,
“sejak kapan lo jalin hubungan dengan dia?” mega memandangi telapak tangannya yang sudah kurang ajar itu.
“satu bulan!, yah satu bulan setelah raina jadian sama kak rendy” ucapan itu sontak membuat raina diam membeku di tempatnya dan gebrakan meja dari tari.
Vote!!!
Ini cerita ke tiganya aku yah
1. Cahaya setelah lorong panjang
2. ILY Ketua osis cupu
3. KITA Musuh!! Titik.Aku mohon dukungannya yah, tinggalkan bintang❤
JANGAN JADI PENIKMAT TANPA MENGHARGAI😊
CERITA INI SESUNGGUHNYA HANYALAH KHAYALAN PENULIS YANG MEMILIKI IMAJINASI SETAJAM SILET
.
.
.
INGAT YAH IMAJINASI!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA Musuh!! Titik. (Brylian Aldama) COMPELED
Fanfic#Selasa 3 september 2019 🔛 7 oktober 2019 Kisah Mahasiswi Baru yang sangat membenci seniornya di Kampus "jangan jadi orang yang mudah membanggakan diri!" "aku anggap kamu musuh" Air matanya tak dapat di bendung lagi, serpihan kenangan berkumpul men...