Di dalam kamarnya mega sedang menangis karena di vc sama brylian yang sedang menangis, bagaimana tidak perjuangannya selangkah lagi menuju final terhalang oleh malaysia. Dia berhasil di kalahkan.
“udah jangan nagis terus akunyakan ikut sedih, kamu udah pernah janji gak bakal bikin aku sedih loh”
mega mengusap airmatanya“bangkit, berbenah buat persiapan ngelawan myanmar!, kecewa pasti ada dan harus ada tapi yang penting kalian kan udah berusaha semaksimal mungkin” lanjutnya
“iya udah kamu tidur udah malam”
suara brylian terdengar berat“iya, kamu juga istirahat! Jangan nangis mulu cowo gak boleh cengeng”
“aku rindu bunda ma”
terlihat bola mata brylian menatap nanar ke arah lain“andai bunda masih ada”
lanjut brylian sambil mengingat masa masanya saat bertanding dan selalu di temani oleh sang bunda.Mega mencoba untuk menjadi pendengar yang baik, tentang semua keluh kesan yang dialami oleh brylian, meskipun air matanya jatuh ikut serta menemaninyir
Setelahn izin untuk tidur dan memberi tahu brylian bahwa dia akan mengadakan observasi ke rumah sakit karunia kasih, terlihat brylian makin kecewa karena sang pacar barunya tidak bisa menyambut kepulanngannya dua hari lagi.
****Pertandingan kali ini brylian dan rendy hanya duduk di atas tribun sambil mengamati para temannya bermain, bukan apa hanya saja mengingat pertandingan kemaren yang membuat rendy harus istirahat total dan brylian yang cedera di tulang bahunya.
“yang lagi anget angetnya mah selamem sampe larut”
sindir rendy“apaan dia gak bisa nyambut gue di bandara” ujar brylian lemas
“loh kenapa?”
“ada observasi, jadinya dia lebih mementingkan kuliahnya dulu”
⚽⚽
😢😢 pada kasihan gak sih sama aldama? Ada yg mau jemput di bandara gak???Okeh sebelum next votenya yah.. jangan pelit ah, nanti kuburannya sempit😆.
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA Musuh!! Titik. (Brylian Aldama) COMPELED
Fanfic#Selasa 3 september 2019 🔛 7 oktober 2019 Kisah Mahasiswi Baru yang sangat membenci seniornya di Kampus "jangan jadi orang yang mudah membanggakan diri!" "aku anggap kamu musuh" Air matanya tak dapat di bendung lagi, serpihan kenangan berkumpul men...