01.SAH!!!

5.2K 277 1
                                    

JANGAN JADI SILENT READERS!! VOTE AND KOMENTAR GUYS..

"Saya terima nikahnya Raisa Chika Wijaya binti Ari Wijaya dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!"

"SAHHH"

Air mataku menetes saat kak Cakra mengucapkan kalimat sakral itu. Aku sudah menjadi istrinya.

Dan asal kalian tau, kami menikah bukan karena cinta bukan juga karena accident. Kami menikah atas perjodohan yang dilakukan kedua orangtua kami.

Dia Cakra Putra Dewangga adalah kakak kelasku, dia adalah most wanted disekolahku. Sedangkan aku? Aku bukan anak hits, aku juga tidak cantik dan bentuk tubuhku tidak seperti wanita diluar sana yang memiliki body goals. Aku memiliki berat badan diatas rata-rata. Ya! aku gemuk.

Aku merasa tidak pantas bersanding dengannya. Dia pria yang cuek dan dingin, hanya berbicara singkat saja dan seperlunya. Dia tampan, memilik tubuh yang bagus, alis yang tebal, bibirnya berwarna merah serta bola mata yang hitam tajam. Banyak wanita yang tergila-gila padanya.

Mungkin... aku harus banyak bersabar jika melihatnya dikelilingi banyak wanita. Lagipula aku ini siapa? Aku hanya wanita yang dipaksa menjadi istrinya karena perjodohan.

Pernikahan kami hanya dihadiri beberapa keluarga dan kerabat saja. Teman-temanku dan dia tidak ada yang mengetahui.

Dia menatapku lalu memasangkan cincin dijari manisku. Ia hanya menatapku datar, aku membatin didalam hati "Miris sekali kamu Chika!". Jantungku berdebar dengan kencang saat dia mendekatkan bibirnya kearah keningku.

Ya tuhan

Dia menciumku, aku merasa ada banyak ribuan kupu-kupu diperutku. Setelah itu ia menjauhkan kembali bibirnya.

Malam hari pun tiba. Semua keluarga berkumpul diruang keluarga rumahku. Ada kedua orangtua kak Cakra serta adik perempuannya.

__

"Cakra mulai hari ini Chika adalah tanggung jawab kamu... walaupun kalian menikah karena perjodohan, tapi papah yakin Cinta bakalan hadir dengan sendirinya.. dan ingat pesan papah, jaga anak papah ini.. dia anak perempuan milik papah satu-satunya__ kalau kamu tidak sanggup lagi bersamanya kamu boleh kembalikan lagi chika ke papah." Ari menepuk pundak Cakra menantunya

Cakra tersenyum kecil lalu ia mengangguk.

"Chika sayang... kamu jangan khawatir ya, Cakra emang cuek orangnya.. tapi dia tuh baik sebenernya. Cuma emang gitu... kurang senyum aja" Kinanti mengusap dengan lembut rambut Chika menantu barunya

"I-iya mah" Jawab Chika kaku

"Ekhem... jadi begini, ayah udah siapkan rumah buat kalian. Rumahnya cukup besar kalau untuk kalian tinggalin berdua.. ayah udah siapin mobil buat kendaraan kalian ke sekolah. Kalau untuk masalah uang, Cakra kan punya Cafe.. ayah yakin Cakra bisa mandiri.. dan satu lagi___ Chika kalo mau apa-apa tinggal minta langsung aja ke Cakra, jangan sungkan.. kalian kan udah nikah.. status kalian suami-istri"

"Besok kalian boleh pindah.. dan untuk masalah sekolah, ini kan masih libur akhir semester.. masih ada waktu satu minggu lagi untuk kalian istirahat dirumah"

"Sekarang sudah malam.. lebih baik baik kalian tidur..." Perintah Ari kepada Chika dan Cakra

"Chika sayang.. ajak Cakra-nya ke kamar" Titah Rahma ibu Chika

Chika mengangguk lalu ia berdiri diikuti Cakra dibelakangnya. Mereka menaiki tangga lalu Chika membuka pintu kamarnya.

"Ini kamar lo?" Tanya Cakra

Chika & Cakra [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang