12. Ciuman Reflek!

2.6K 158 7
                                    

Cakra menghembuskan rokoknya membuat asap mengepul dihadapan wajahnya. Ia kembali kepada kebiasaannya saat masih smp, merokok. Ya! Dulu Cakra memang sering merokok diam-diam dirumahnya. Orangtuanya yang selalu sibuk dengan urusan pekerjaan membuat Cakra menjadi anak yang sedikit nakal. Dulu ibunya adalah ibu rumah tangga, selalu menemaninya setiap hari. Tetapi karena sekertaris sang ayah sudah mengundurkan diri jadilah terpaksa Kinanti ibunya harus menggantikan posisi sekertaris ayahnya.

Kinanti dan Rio selalu pergi keluar kota untuk menghadiri meeting. Saat itu Cakra merasa kesepian, akhirnya ia diajak oleh teman-temannya main sepulang sekolah dicafe. Dan Cakra mulai mengenal rokok dan alkohol saat ia masih smp.

Tetapi itu tidak bertahan lama karena ibunya harus mengandung adiknya. Saat itu Cakra merasa senang karena mempunyai adik lagi. Ia tidak jadi sendiri, ia punya adik.

"Cak, lo gak ada niatan nembak viola apa?" Ervin mendekati Cakra

Cakra mematikan puntung rokoknya yang sudah sedikit "Gak ada rasa gue sama dia. Lagian diakan sahabat kita bro!"

Krishna menghembuskan asap rokoknya "Lo yang gak ada rasa cak! Dia cewek, pasti baper lah kalo tiap hari lo kasih perhatian ke dia"

Ilham mengangguk seraya memakan permen lolipopnya "Bener kata krishna.. kita emang sahabat cak, tapi kalo lo suka sama dia tembak aja tembak!"

Cakra melempar Ilham menggunakan botol "Eh kutil! Lo kira gue punya perasaan ke dia! Gue cuma anggap dia sahabat gak lebih. Lagian kenapa lo gak nyoba pacarin aja sendiri! Kenapa harus gue?!"

Ilham mendengus "Ya kan elo yang paling deket sama dia! Saking deketnya ampe kayak pacaran... lagian nih ya?! Gue lagi ngincer si montok"

"Montok?!" Tanya mereka bingung

"Iya?! Si Raisa Chika Sayang!" Ucap Ilham seraya tersenyum kecil

Cakra menatap Ilham "Lo suka ama dia?" Tanya Cakra

"Iya.. kenapa? Gaboleh?!"

"JELAS GAK BOLEH! CHIKA CUMA GUE YANG PAKE!" Ervin tiba-tiba berteriak

Cakra menatap Ervin tajam "Pake-pake! Lo pikir dia barang!"

Ervin menepuk bahu Cakra "Eh gini ya?! Dia tuh cantik,seksi, putih.. belum lagi opay nya yang gede itu. Beuhh kalo gue jadi pacarnya, udah gue langsung pesen hotel VVIP sekarang juga buat enaena"

"Bacot!! Mana mau dia sama lo!" Ejek Cakra

Terus terang ia sedikit kesal dengan ucapan teman-temannya yang akhir-akhir ini sering sekali membahas Chika istrinya! Ia tidak cemburu, hanya saja ia tidak suka jika harus sahabatnya yang harus mendekati Chika. Ia tidak masalah jika Chika dekat dengan Cowok lain, asalkan jangan dengan sahabatnya.

"Mau dong! Gue kan ganss.. duit gue banyak, motor gue Ninja. Cewek mana sih yang gak mau sama gue?!" Ucap Ervin sombong

Ilham mendengus "Sinting! Gue juga punya gitu doang mah!"

"Harta milik orangtua aja kok dipamerin, harta milik bokap-nyokap aja kok disombongin" Krishna tersenyum mengejek

"Cabut yuk!"

Cakra memimpin barisan paling depan, ia selalu terlihat paling unggul diantara yang lainnya. Cakra memasukan kedua tangannya kedalam kantong celana. Mereka berbelok menuju arah kelasnya.

"Hiyaaaa!! udah dong gue cap-"

Brukk

Seseorang menabrak Cakra membuat Cakra yang tidak siap pun terjatuh dan seseorang menindihi tubuh Cakra.

Chika & Cakra [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang