Cakra memejamkan matanya. Ia menatap Chika, saat ini posisi istrinya berada dibawah tubuhnya. Cakra mencium lembut kening Chika. Ia menjatuhkan dirinya kesamping Chika lalu memeluk Chika dengan erat. Godaan setan memang menggiurkan!
Hampir saja.. Hampir, ia tidak bisa menahan gairahnya saat melihat Chika. Ia hampir meniduri Chika, ini belum waktunya. Chika masih terlalu kecil menurutnya, walaupun sebenarnya Chika memiliki bentuk tubuh yang berisi. Tapi mereka masih sama-sama sekolah. Bahkan Cakra belum bisa menafkahi istrinya dari hasil keringatnya sendiri.
Ia masih menumpang dirumah pemberian orangtuanya, bahkan penghasilannya saja hasil dari Cafe pemberian Ayahnya. Ia belum mapan, nanti bila waktunya telah tiba. Ia pasti akan bisa menikmati Chika, Cakra menghadapkan wajahnya pada wajah Chika yang memerah. Sangat cantik! Cakra memeluk pinggang Chika erat menggunakan sebelah tangannya. Sedangkan satu tangannya lagi ia gunakan untuk mengusap pipi Chika.
"Maaf gue hampir kebablasan" Bisik Cakra
Cakra berbicara sangat dekat dengan wajahnya "Hmm... ma-maaf ya, gue belum bisa ngasih milik gue ke lo"
Cakra tersenyum kecil, ia menyatukan hidungnya dengan hidung milik Chika "It's oke, gapapa.. nanti kalo udah tiba waktunya.. tanpa disuruh juga, tanpa minta persetujuan lo.. gue bakalan bikin Cakra dan Chika junior yang bayak ko"
Chika tertawa kecil, ia terharu mendengar perkataan suaminya. Itu berarti, Cakra mengharapkan rumah tangga mereka selamanya bersama. Ntah mengapa.. ia sudah mulai merasakan nyaman saat bersama dengan Cakra.
Chika menjepit hidung Cakra "Idungnya mancung banget! Curang!.. masa gue mancung dikit doang"
Cakra menggenggam tangan Chika lalu ia mengecupinya dengan gemas "Harus bersyukur dong istriku yang cantik.. saling melengkapi"
"ISH! DIEM DONG TANGANNYA!" Teriak Chika kegelian saat tangan Cakra dengan jahilnya malah menguwel-uwel perut buncitnya
"Squishy-squishy" Ledek Cakra seraya memencet perut Chika pelan
"Diem dong! Cakra peot!"
Cakra menatap Chika "Peot? Yang bener aja Sayangkuu!!! Badan atletis kaya gini dibilang peot! Dasar Chika genduttttt!"
Apansee sayang-sayang!
Chika membalikan badannya malu. Ia merona saat disebut sayang oleh Cakra "Chikaaa.. tidur?" Tanya Cakra seraya mengguncang-guncangkan bahu Chika pelan
"Ishh! Diem dong Cka! Ngantuk mau tidur"
Cakra memeluk Chika dari belakang, lalu ia mengangkat kepalanya untuk mengintip wajah Chika"Dih boong! Belum tidur juga!.. temenin ngobrol ih!"
"Berisik! Cakraa udah malem! Mending cepetan gelar tiker buat bobo"
Cakra menutupi wajah Chika menggunakan telapak tangannya "Istri jahat! Diluar hujan.. masaiya tega banget nyuruh suaminya tidur dilantai!"
"Yaudah, berisik! Bawel banget sih.. udah malem"
"Semalam... bobo dimana.. Bobo sama siapa, Ngapain aja.. tadi malam bob-"
"ALLAHHUAKBAR! BERISIK CAKRA PUTRA DEWANGGA!" Teriak Chika karena Cakra malah dengan sengaja menyanyikan lagu
Cakra menahan tawanya lalu ia memilih memejamkan matanya. Chika bernafas lega saat merasakan peliharaannya sudah tenang tidak banyak tingkah.
DUARRR
"Hiyaaaa Cakraaa takut!"
Tiba-tiba saja terdengar suara petir dengan kencang membuat Chika berteriak kencang karena lampu pun ikut mati. Chika membalikan tubuhnya lalu ia memeluk Cakra erat. Cakra mati-matian menahan tawanya agar tidak meledak saat istrinya memeluknya erat hingga ia merasa sedikit engap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chika & Cakra [ON GOING]
RomanceRaisa Chika Wijaya, bukan perempuan bertubuh langsing atau berbody goals. Ia hanya perempuan yang memiliki berat badan diatas rata-rata. Ya! ia sedikit gemuk. Namun kulitnya yang putih dan wajahnya yang cantik membuatnya terlihat menggemaskan. Chika...