Kinanti mengajak Chika untuk memasak, Chika dengan cekatan memotong-motong bawang dan cabai merah. Ia sangat senang jika diajak memasak seperti ini. Memasak adalah hobinya. Chika bercita-cita ingin kurus, tetapi hobinya makan dan masak.
"Abang, kak Achii lagi masak loh, ko gak dibantuin?" Tanya Ara seraya asik dengan perabotan memasak mainannya
Cakra memperhatikan adiknya yang sedang bermain masak-masak. Hari ini jadwalnya mengasuh adik kecilnya. Dulu sebelum menikah, Cakra selalu disuruh mengasuh Ara oleh Mamanya karena akan menghadiri arisan, atau pun kondangan. Ara yang berusia masih kecil pun membuat ia seperti bukan adiknya, tetapi Cakra sudah menganggap Ara adalah anaknya sendiri.
"Araa.. gini ya, cewek itu tugasnya didapur sama dikasur. Kalo cowok, tugasnya cari nafkah"
"Tugas dikasur itu... kayak gimana bang?" Tanya Ara seraya menatap Cakra
Cakra kelabakan, bisa-bisanya ia tidak menjaga ucapannya saat sedang dengan anak kecil. Cakra menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia menghampiri Ara lalu menggendongnya.
"Maksudnya itu.. beresin kamar yang acak-acakan sayang"
Ara tertawa geli saat Abangnya malah menggelitiki perutnya "Geli abangg ih... hahahaha"
Cakra ikut tertawa terbahak-bahak "Abang kangen ara.. udah tujuh bulan kita gak bercanda lagi"
Ara tersenyum kecil "Abisnya.. abang sombong! Gak mau main sama aku lagi"
Cakra mencium pipi adiknya dengan gemas "Bukan sombong sayang.. abang kan sibuk sekolah"
"Ohh.. abang kan udah gede ya sekolahnya"
"Iya ara"
Chika tersenyum melihat suaminya sangat akrab sekali dengan adik kecilnya. Chika menghampiri mereka seraya membawa nampan.
"Silahkan dimakan brownies buatan kak achiinya"
"Aseekkk makanan kesukaan aku"
Muthiara mengambil brownies lalu ia asik sendiri dengan camilan kesukaanya hingga melupakan kakak-kakaknya.
Cakra menatap Chika yang sedari tadi terus saja tersenyum melihat adiknya "Ngiler ya?" Tanya Cakra
Chika menoleh kearah Cakra seraya menaikan kedua alisnya "ngiler kenapa?"
"Kamu pasti ngiler kan? Pengen punya anak juga"
"Lahh? Ko aku sih?! Kamu kali yang ngiler pengen punya anak!"
Cakra mendekati Chika lalu ia memeluk pinggang istrinya dengan mesra "Aku mah ngiler sama badan kamu" Bisik Cakra
Chika mencubit perut Cakra "Setres! Minum obat gih!.. kamu rese kalo setresnya kambuh"
Cakra terkekeh lalu ia menarik pipi Chika dan menciumnya singkat "Chikaa.. bantuin mama lagi!" Teriak kinanti dari arah dapur
Chika langsung mengambil nampan dan meninggalkan Cakra. Kinanti dan Chika menghidangkan semua masakannya di meja makan. Rio dan Cakra sudah bersiap untuk memulai makan siang. Muthiara asik dengan makanannya.
"Selamat makan" Ucap Rio
Lalu mereka pun memakan makananya setelah membaca doa terlebih dahulu.
"Chika.. mama sama papah mau dateng ke acara reunian dulu ya.. kamu sama aa diem disini aja. Ara mama ajak, soalnya takut nangis"
Cakra mengangguk senang "Iya mah.. iya gapapa, cepetan langsung otw aja!" Ucap Cakra senang
Kinanti mendengus "Kamu ngusir?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Chika & Cakra [ON GOING]
RomanceRaisa Chika Wijaya, bukan perempuan bertubuh langsing atau berbody goals. Ia hanya perempuan yang memiliki berat badan diatas rata-rata. Ya! ia sedikit gemuk. Namun kulitnya yang putih dan wajahnya yang cantik membuatnya terlihat menggemaskan. Chika...