15.

10.6K 903 252
                                    

Holand terus menatap televisinya yang kini sudah hancur karena tertembak, Taehyung di sana, hanya diam ikut memperhatikan televisi.
Holand kemudian menoleh, menatap Taehyung dengan tatapan menelisik.

"Aku akan pergi mencari tahu," ujar Holand kemudian mengambil jaketnya.

"Kau diam saja di sini, peneror ini kemungkinan akan membunuh Jungkook juga," sambung Holand ketika merasa Taehyung mengikutinya. "Jongin, ikut aku."

Taehyung kemudian membalik badannya lagi, memperhatikan bekas lubang tembakan pada TV milik Holand itu.
Kepalanya memiring, terlihat sekali begitu serius dengan pandangannya.

"Kenapa?" tanya Jihoon yang tak di ajak, dia di suruh membersihkan kekacauan kecil.

"Seseorang yang terus menembakku tidak pernah melenceng, dia selalu berhasil mengenai tubuhku," ucap Taehyung menyentuh retakan-retakan di televisi. "Dia kali ini terlihat seperti ... amatir."

Setelah mengatakan itu, Taehyung lalu berlalu, kembali ke kamar Jungkook untuk melanjutkan perayaan ulangtahun.
Jihoon terdiam sebentar, tidak lama kemudian dia ikut melihat televisinya juga.

"Holand akan membereskan semuanya, selama itu bukan Yoongi, semua akan baik-baik saja," ucap Jihoon sembari menatap keluar jendela, memperhatikan mobil Holand yang mulai melaju meninggalkan pekarangan rumah.

---

Holand turun dari mobil, kemudian menaiki jalan kecil yang menanjak.
Tujuannya adalah sebuah rumah kecil di atas sana, yang langsung menghadap ke rumah utama miliknya.
Sembari mengumpat, Holand kemudian melepaskan high heelsnya, terasa susah melewati jalan dengan banyak ranting pepohonan seperti ini.

"Oh shit!" teriak Holand ketika pakaiannya tersangkut ranting. "Daehwi akan mendapatkan hukumannya jika tidak bisa menjelaskan tentang penembakan hari ini."

Drrrt

Drrrt

Drrt

From: Unknown Number

Kembalikan harimauku

From: Unknown Number

Kembalikan harimauku

From: Unknown number

Kembalikan Jeon Jungkook

Holand membeku, menatap ponselnya yang terus di kirimi pesan oleh orang misterius itu.
Dia semakin membeku saja ketika nama Jeon Jungkook keluar terakhir kali di pesan itu.
Jungkook selama ini benar-benar tidak di biarkan keluar rumah, tak ada yang tahu jika dia masih hidup.
Apa ada hubungannya dengan kelompok Yoongi?
Siapa saja kelompok Yoongi yang belum mati?

"W-woojin?" gumam Holand pelan. "Apa dia Woojin?"

Drrrt

Drrrt

"Siapapun kau, keluar sekarang! Aku akan membunuhmu!"

'Taesob? Ini aku, Park Seojoon.'

Holand menjatuhkan sepatunya.

'Taesob? Bisakah kita bertemu? Taehyung-'

Brak

Holand dengan cepat menghancurkan ponselnya dengan cara melemparnya pada batu, tidak mau mendengar suara Seojoon lebih jauh lagi.

"Seojoon, dia Seojoon," gumamnya dengan marah. "Aku akan membunuhnya, aku akan membunuhnya."

Holand kemudian berbalik, menuruni jalan sempit itu dengan cepat, tidak peduli pada kulit lengannya yang tersayat ranting-ranting.
.
.
.
Jungkook dengan sengaja bangun lebih pagi hari ini, mmebuatkan sarapan untuk Taehyung.
Ya, Jungkook berencana akan membuat Taehyung melakukan kegiatan yang orang umum sering lakukan sekali lagi, tanpa membuat kesalahan sedikitpun yang membuat Holand curiga lagi padanya.

Slave || Taekook x Yoonmin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang