Semuanya sudah selesai, sepertinya.
Myungsoo sudah mati, begitu juga dengan Holand.
Ya, Yoongi menang, kelompoknya menjadi pemenang.
Tapi, mereka justru merasa kalah.
Yoongi belum siuman, dan Taehyung baru saja terbangun dari koma panjangnya.
Sekali lagi, Yoongi harus kembali tertidur, entah untuk sementara atau mungkin ... selamanya.
Taehyung memang terbangun, dan itu cukup memberikan kebahagiaan pada mereka. Tapi, kerusakan mental yang di berikan Myungsoo tak menjadikan Taehyung kembali seperti sedia kala, tenang dan polos.
Taehyung tetap sama, tidak bisa di jauhkan dari benda tajam kemudian menusuk semua perawat dan Dokter yang mencoba merawatnya.
Hanya Jungkook yang bisa menenangkannya, walaupun untuk sementara. Di mana Jungkook berharap akan menjadi seterusnya, Taehyung yang tenang tanpa merasa takut dan marah setiap detiknya.Sudah lebih dari 5 minggu, dan yang Jimin lakukan adalah berdiam diri di kamar inap Yoongi.
Katanya, Yoongi sudah sukses melewati operasi dengan baik, masa kritisnya juga sudah lewat.
Hanya saja, koma tak membuatnya terbangun dengan cepat.
Menyedihkan memang, tapi Yoongi mengorbankan nyawanya untuk keselamatan semua orang.
Jimin, Jungkook, Taehyung, anak buahnya, bahkan menyelamatkan pemerintah dari bahaya Myungsoo.
Tapi walaupun begitu, negara sudah menetapkannya sebagai tersangka teroris, pembunuhan, penyelundupan dan banyak hal lainnya lagi.
Mereka bahkan ikut menunggu Yoongi bangun, untuk di bawa ke penjara."Aku akan menyiapkan semuanya, setelah kau bangun, ayo pergi dari sini."
Woojin menepuk bahu Jimin, memijatnya pelan mencoba memberi kekuatan pada kekasih bosnya itu.
Andai saja, Yoongi mengajarkan mereka untuk membalas dendam pada orang-orang semacam kepolisian di mana Seungwoo bekerja, Woojin sudah pasti akan menyerang mereka sejak di mana berita merajalela dengan wajah Yoongi di mana-mana di gambarkan sebagai penjahat kelas kakap.
Seungwoo bahkan sampai membenci sesuatu hal yang selama ini ia sukai, Polisi.
Para polisi yang ikut dalam 'perang' 5 minggu lalu justru malah memperberat tuduhan pada Yoongi, walaupun mereka tau jika saat itu Yoongi berpihak pada kepolisian."Jangan khawatir, aku akan menyiapkan segalanya untuk keberangkatan kalian."
Jimin mendongak, melebarkan senyum manisnya pada Woojin, yang tentu saja di balas dengan manis pula oleh Dokter pribadi Yoongi itu.
Sejak awal, Jimin memang tak mecoba menunjukkan seberapa ia sedihnya melihat keadaan Yoongi yang kembali lemah seperti ini.
Jimin tidak akan membiarkan Yoongi melihatnya menjadi kurus dan tak terawat.
Jadi, Jimin makan seperti biasanya, merawat diri seperti biasanya juga sembari menunggu bangunnya Yoongi dari tidur panjang."Aku sudah memilih pakaian untuk pernikahan kita, apa yang kau mimpikan? Kebahagiaan kita?" tanya Jimin sembari memainkan tangan Yoongi yang penuh dengan alat kedokteran, semacam jarum infus dan hal lainnya.
---
"Berikan ini pada Taehyung, dia dulu sangat menyukainya."
Jungkook menunduk, menatap buku gambar dan kamera kecil di kedua tangannya.
Kepalanya kemudian mendongak, menatap pria jangkung sedikit berumur di hadapannya dengan tatapan bingung.
Jungkook tau pria ini, Park Seojoon.
Mereka selalu bertemu di rumah sakit, dan kemudian Jungkook mengetahui segalanya tentang Seojoon dari Woojin, dan ia merasa bersyukur jika Taehyung ternyata memiliki banyak orang yang menyayanginya."Benarkah?"
"Kuharap, ini akan membantu."
"Aku ... akan membuatnya mengingatmu."
Jungkook kemudian pamit, membungkukkan tubuhnya sopan pada Seojoon lebih dulu sebelum masuk ke dalam ruangan Taehyung, di mana ruangan khusus yang di buat hanya untuk pemuda itu.
Seojoon terlihat semangat, berdiri di dekat jendela tebal kemudian memperhatikan interaksi antara Jungkook dan Taehyung.
![](https://img.wattpad.com/cover/180544529-288-k614500.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Slave || Taekook x Yoonmin (END)
Random-Yoonmin (Yoongi Dominan) -Taekook (Taehyung Dominan) Always BDSM, sex slave.