14

11.1K 872 192
                                    

Dua hari setelah kejadian di mana Taehyung kembali mendapat luka tembakan dari akibat kesalahan Jungkook.
Taehyung bukan seseorang yang menggunakan otaknya untuk berpikir darimana tembakan itu berasal, ia hanya merasa sudah baik-baik saja jika luka tembak itu hanya mengenai lengannya, bukan lengan Jungkook.
Jungkook tentu merasa bahwa ia harus semakin berhati-hati dalam berucap setiap harinya.
Holand mungkin saja mengetahui alasan Taehyung menolak ajakannya pada malam itu adalah karena dirinya, bukan karena Taehyung yang terlihat sarapan bahkan berencana sedikit olahraga.

Hari itu, adalah hari pertama dan menjadi yang terakhirnya Taehyung melakukan hal-hal yang di lakukan oleh kebanyakan orang normal.
Berdoa untuk kematian seseorang dan pergi sarapan, keinginannya untuk berolahraga harus pupus karena luka tembakan itu.
Sejak saat itu juga, Taehyung menjadi pribadi tidak hidup lagi, yang ada di dalam pikirannya hanyalah membunuh dan mendapatkan perhatian Jungkook kembali.
Kali ini, Taehyung sudah mendapatkan apa yang dia mau, perhatian Jungkook, dan itu artinya membunuh adalah satu-satunya yang ada di dalam pikirannya.

Jungkook menyadari banyak hal hari ini, bahwa Kim Taehyung selalu saja melakukan apa yang di lakukannya.
Jika Jungkook pergi menggosok gigi sebelum tidur, maka Taehyung akan ikut melakukannya, sarapan, makan siang, dan makan malam sudah sering di lakukan di rumah Yoongi.
Tapi, kehidupan Jungkook sudah berubah sejak kematian Jimin, di mana setahun ini yang ia lakukan hanyalah duduk di atas kasurnya tanpa melakukan apapun ketika ada Taehyung.
Melihat Holand yang terlihat terkejut melihat Taehyung sarapan adalah bukti jika Taehyung selama ini juga tidak melakukan apapun.
Artinya, jika Jungkook tidak bisa menghasut Taehyung untuk berhenti melakukan hal yang tak seharusnya, maka ia harus membuat Taehyung sadar dengan sendirinya.

"Hari ulang tahun," gumam Jungkook kemudian berjalan keluar dari kamar.
.
.
.
Sebuah club malam yang juga beroperasi di siang hari, Holand membawa Taehyung kesana.
Tentu, tidak pernah lupa membawa Jongin dan Jihoon juga.
Jihoon mungkin sedang dalam kungkungan seorang pria di salah satu kamar di sini, sedangkan Jongin mungkin sedang merayu para gadis penari.
Taehyung? Seperti yang sudah di duga, dia hanya duduk di depan bartender tanpa melakukan apapun, duduk tidak jauh dari Holand yang tengah mengobrol dengan seorang pria.

"Kau membawanya dari Yoongi?"

"Tentu saja, sangat di sayangkan jika aku membunuhnya."

Pria itu tertawa, merasa kagum dengan semua yang di lakukan Holand pada Yoongi, bahkan mengambil Taehyung sebagai hadiah perpisahan.
Kim Myungsoo, dia adalah sosok kedua yang berarti dalam kehidupan Holand setelah Sungwoon. Bukan hal aneh lagi jika Holand sudah menceritakan semua yang baru saja terjadi pada kehidupannya setahun kebelakang.
Melalui Myungsoo, orang-orang mungkin akan percaya jika ialah orang yang berhasil membunuh Yoongi dan membawa aset berharga Yoongi ke kakinya.

"Tapi, dia hidup, kan?" tanya pria tersebut.

"Tentu, dia hanya tidak di ajarkan untuk bersenang-senang."

"Oh astaga, maafkan aku~"

Taehyung melihat pakaiannya yang basah karena seorang wanita tidak sengaja menumpahkan minumannya, seperti yang sudah di ketahui jika Taehyung tidak akan pernah membiarkan orang bersalah pergi tanpa melewati hukumannya.
Jadi, dengan cepat Taehyung menarik rambut panjang wanita cukup kuat, bahkan membantingnya dengan keras.
Melihat itu, Holand  cukup panik, Taehyung tak seharusnya membuat keributan di dalam club ini.

"Hentikan, kau bisa membunuhnya nanti tapi tidak sekarang," ujar Holand mencoba menyadarkan Taehyung yang terlihat sangat kesal.

"Jika aku bisa membunuhnya sekarang, kenapa harus nanti?" tanya Taehyung dengan suara dingin sembari menepis tangan Holand dari lengannya.

Slave || Taekook x Yoonmin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang