16

10.6K 872 271
                                    

-Ini panjang, pake banget :') maaf kalo ngebosenin

Holand benar-benar tidak percaya jika Taehyung malah menghabisi Jongin dan membawa Seojoon ke rumah sakit, rumah sakit milik Yoongi.
Seharusnya Holand tidak ceroboh, ia seharusnya sadar jika Taehyung memiliki ingatan kuat walaupun terkadang suka lupa.
Holand kemarin terlalu senang, kemudian pergi menemui Myungsoo untuk merayakan kematian Seojoon yang bahkan belum terjadi, di mana pada akhirnya mereka berakhir di rumah Holand dengan semua anak buah Myungsoo di tugaskan untuk menjaga rumahnya.

'Kenapa kau menyuruhku menghabisi Seojoon hyung?'

Pertanyaan Taehyung yang tidak bisa di jawab oleh Holand, tapi untungnya Taehyung tidak seperti biasa, bertanya terus menerus dengan pertanyaan yang sama.
Myungsoo berhasil menyelamatkan Holand, dengan mengatakan jika yang meminta Taehyung membunuh Seojoon adalah dirinya.
Lalu semuanya berakhir begitu saja, Taehyung percaya dan pergi dari kamar Holand.

"Oh Sehun berada di tempat Seojoon," gumam Holand terlihat gelisah. "Orang-orang di belakangnya semacam Oh Sehun?"

Ceklek

"Kita harus berangkat sekarang," ujar Jihoon. "Penyelundupan narkoba."

Holand hanya mengangguk kemudian menyuruh Jihoon untuk menemui Taehyung, sedangkan ia akan bersiap-siap.

---

Taehyung, Jihoon, Holand dan beberapa anak buah Myungsoo yang Holand bawa kini sudah dalam perjalanan menuju bandara.
Tugas kali ini sangat besar, membuat mereka semua harus dengan rapi menyamar.
Holand mengangkat topinya sedikit, menatap beberapa orang yang berlalu lalang.
Bagus, bandara tengah sepi dan itu artinya Holand tidak perlu mengeluarkan banyak keringat.

"Mulai," gumam Holand kemudian mereka semua berpencar.

Jihoon mencari tempat ruang CCTV, sembari menunggu Jihoon, Holand dan yang lainnya kemudian mencari pesawat yang akan di pakai untuk mengangkut barang haram itu.

DOR

"Dia melihatku," ujar Taehyung setelah menembak mati seorang wanita yang baru saja keluar dari toilet.

"Kau memancing orang-orang untuk-"

"Siapa kalian- Oh astaga wanita itu berlumuran darah!"

Holand mengumpat, bandara yang tadinya tenang berubah menjadi kalang kabut karena Taehyung.
Semua polisi sekarang akan datang, dan Holand harus dengan cepat memusnahkan mereka.
Taehyung juga melakukan tugasnya, membunuh orang yang ia lihat, tidak peduli itu wanita, laki-laki, ataupun anak kecil sekalipun.
Holand salah, dia tadi menganggap hanya ada beberapa polisi yang berjaga, ternyata banyak.
Bahkan seolah tambah banyak dari menit ke menit.

Suara tembakan saling bersautan satu sama lain, di tambah teriakan para calon penumpang yang berlarian kesana kemari.
Bandara benar-benar seperti pembantaian sekarang, mayat di mana-mana dengan barang-barang yang sudah hancur.

Dor

"Ahk."

Holand terjatuh, dengan luka tembak di tangannya.
HOland kemudian mengangkat kepalanya, menatap anak-anak buah Myungsoi yang mati satu demi satu, Taehyung yang biasanya siap juga kini terlihat panik.
Dia berlari kesana-kemari dengan luka tembak di beberapa bagian tubuhnya.
Holand bersembunyi di balik sebuah toko yang tersedia di sana, mencoba menambah peluru ke pistolnya dan menghubungi Myungsoo.

"Seseorang mencoba menjebakku!" teriak Holand penuh emosi setelah Myungsoo mengangkat panggilannya. "Ahn Jaehyun, bajingan itu mencoba menjebakku dengan para p-"

Holand kemudian bangkit dan berhenti berbicara pada Myungsoo ketika mendengar suara pesawat yang mendarat.
Sembari berjalan, Holand mematikan sambungan teleponnya dengan Myungsoo. Entah bagaimana dia lebih tertarik pada orang-orang yang baru saja turun dari dalam pesawat.
Taehyung yang lagi-lagi selalu terlihat paling berantakan ketika membunuh juga terhenti, dengan pakaian dan tubuhnya yang penuh darah.
Ngomong-ngomong, Taehyung dan  para anak buah Myungsoo sudah menghabisi semua polisi yang datang, dan Jihoon sudah meretas CCTV dengan baik.
Intinya, tak ada orang-orang yang bukan bagian dari kelompok mereka sekarang di bandara ini. Kecuali, orang-orang yang keluar dari pesawat itu.

Slave || Taekook x Yoonmin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang