04🔞

28.5K 1.2K 116
                                    

Pada akhirnya Jimin kembali, bayangan mayat Jungkook yang mengenaskan sudah berulang kali berputar di kepalanya.
Tangannya terus saja gemetar, semakin takut ketika Yoongi membukakan pintu mobil untuknya, tatapan Jimin menjadi menyedihkan. Meminta Yoongi untuk sedikit berbaik hati padanya.
Tapi, Yoongi tidak punya hati.
Jadi, dengan menghiraukan tatapan memohon itu, Yoongi menarik lengan Jimin untuk masuk ke dalam rumah.

"J-Jungkook-ah," gumam Jimin menolehkan kepalanya kesana kemari, berharap ia bertemu lagi dengan Jungkook yang masih hidup.

Yoongi lalu berjongkok, mengambil salah satu kertas gulungan yang berserakan di lantai ruang tengah.

"Masukan dua jarimu ke dalam lubang Jimin," ucap Yoongi membaca tulisan di kertas dengan wajahnya yang datar.

Yoongi lalu menarik lagi tangan sang budak sex, membawanya ke belakang rumah. Di mana tempat itu pernah menjadi saksi Jimin yang di siksa habis-habisan oleh Yoongi, dan saksi di mana ia di setubuhi oleh banyak orang untuk pertama kalinya.
Kali ini tempat itu ramai lagi, dan Jimin sangat kaget sekaligus senang ketika melihat Jungkook menjadi salah satunya, hidup.

"Ahk," rintih Jimin ketika Yoongi menahan tangannya yang hendak menghampiri Jungkook. Anak itu sepertinya belum menyadari kedatangannya.

----

Tablo, dengan luka di tembakan di bahunya hanya bisa terua merintih.
Kedua tangannya di ikat ke atas, bergelantung seperti samsak tinju.
Taehyung menjadi yang paling dekat dengannya, auranya benar-benar tak bersahabat hingga Mark dan yang lainnya hanya diam saja, menunggu perintah Taehyung.
Taehyung yang marah itu sama menyeramkannya seperti Yoongi yang tengah sedikit kesal.

"Aku ... akan mengocok ini paman."

Taehyung menunjukkan toples yang tadi di gunakan untuk bermain Tablo dan yang lain.
Jungkook sudah sangat ketakutan sejak ia melihat Taehyung dengan murka memukuli Tablo di depannya, lalu menembak bahunya sembari menelpon seseorang.
Ia ingin pergi sebenarnya, tapi Jungkook juga ikut merasakan aura hitam Taehyung hingga mau tak mau ia harus tetap tinggal, bersama Mark dan yang lainnya.

"Tekan lukanya," ucap Taehyung setelah membaca tulisan kertas yang dia dapat. Taehyung lalu menekan luka tembak Tablo dengan telapak tangannya sekuat tenaga hingga pria tersebut merintih dengan sangat menyakitkan. "Paman, aku sudah bilang untuk jangan menyentuhnya terlalu jauh."

"T-tidak mau," Jungkook memundurkan langkahnya ketika Taehyung berbalik dan menyodorkan toples itu padanya.

"Ambil." Taehyung dengan lembut menarik tangan Jungkook yang gemeteran, membuat pergelangannya kotor oleh darah Tablo.

Dengan terpaksa, Jungkook lalu mengambil kertas dari sana dan membukanya.

"T-Tembak ... wajahnya, aku tidak mau melakukannya, kumohon-"

"Syuuuuut, aku akan membantumu."

Jungkook semakin ketakutan, ia tidak berani melihat orang terluka seperti ini di depannya, dan ia tak punya keberanian untuk menambahkan luka tersebut. Walaupun Tablo sering melecehkannya, rasa iba yang tumbuh secara alami pada Jungkook membuat dia semakin gemeteran.
Taehyung lalu berdiri di belakang Jungkook, mendorong sang budak untuk menjadi lebih dekat dengan tubuh Tablo.

"Jangan buat dia melakukannya!" teriak Jimin yang berada di dekapan erat Yoongi, berdiri cukup jauh dari pertunjukan.

"H-hyung, tolong aku hiks," Jungkook semakin takut ketika Taehyung mulai mengangkat kedua tangannya yang memegang pistol. "Kumohon, aku tidak ingin membunuh siapapun!"

"Ini hukuman, bukan pembunuhan," bisik Taehyung pada telinga Jungkook.

Tablo mengangkat kepalanya, menatap Jungkook dengan tatapan memohon, dan Jungkook semakin histeris saja di buatnya.

Slave || Taekook x Yoonmin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang