Adora dan Jinyoung merubah rencana mereka, rencana pembunuhan yang mereka lakukan sejak beberapa bulan yang lalu berubah dalam beberapa jam.
Menguasai segal hal yang di miliki Yoongi adalah tujuan utama mereka sekarang.
Setelah berhasil menyakinkan Yoongi jika dia hidup di tahun 2016, kemudian menyakinkannya bahwa para anak buahnya berkhianat, Adora kemudian di perintahkan untuk membunuh mereka, membunuh Woojin dan Seungwoo.
Jinyoung kemudian mengambil alih, dia menyeret Woojin dan Seungwoo yang sudah babak belur ke sebuah gudang, dengan kedua tangan terikat.
Adora tidak mau mengotori tangannya untuk membunuh mereka, kali ini Adora hanya perlu menyakinkan Yoongi untuk membunuh Jimin.
Akan menyenangkan baginya ketika Yoongi sudah mengingat semuanya kemudian sadar jika dia sudah kehilangan segalanya."Kau perlu membunuhnya."
Adora kemudian masuk ke dalam kamar, memperhatikan Yoongi yang terlihat serius memperhatikan wajah Jimin yang masih belum sadarkan diri setelah kepalanya dia hantam beberapa kali ke tembok, darah di keningnya bahkan belum kering.
Sudah lebih dari dua jam ketika Yoongi menyerang Jimin yang tertidur, pertempuran singkat yang tentu saja di menangkan oleh Yoongi, walaupun begitu, Jimim berhasil melukai Yoongo. Sedikit, tapi setidaknya dia berhasil."Hanya karena kau menyelamatkanku dari pengkhianatan mereka, bukan berarti kau bisa memerintahku." Yoongi berucap dengan dingin, tangannya kemudian bergerak, merapikan rambut Jimin yang hampir menutupi wajah.
"Aku akan membunuhnya, tentu," sambung Yoongi.
Bruk
Jimin terjatuh ke atas lantai, Yoongi melepaskan ikatan kedua tangannya yanh sedari tadi tergantung di atas tiang.
Sengaja, Yoongi melihat pergerakan kecil dari Jimin, menandakan pria mungil itu mulai tersadar dari pingsanya.
Adora hanya diam, mendadak sedikit takut pada Yoongi yang benar-benar memiliki aura seperti 2 tahun silam, mengerikan."Rasanya sayang membiarkan tubuh sebagus ini membusuk di belakang rumahku."
Jimin hanya diam, sedikit meringis ketika Yoongi menarik rambutnya hingga mendongak, kemudian memaksanya melakukan ciuman panas yang terlihat sangat kasar.
Yoongi tidak hanya memaksa Jimin melakukan ciuman, tangannya yang satu tidak diam begitu saja, menyelinap masuk ke dalam kaos ketat Jimin yang lembab oleh keringat."Ehm," kaget Jimin ketika Yoongi berhasil menemukan tonjolan dadanya, kemudian memelintirnya sekuat tenaga.
"Siapa yang menyuruhmu untuk keluar?"
Adora mendadak menghentikan langkahnya, tangannya yang tadi berada di gagang pintu kemudikan turun secara perlahan.
Rasanya aneh, seperti sebuah moncong pistol tepat berada di belakang kepalanya.
Jujur, Adora melakukan ini semua tanpa persiapan kecuali tekad untuk balas dendam atas kematian orangtuanya di tangan Yoongi."Aku ... haus."
"Kau ingin meminum spermaku?"
Adora sedikit tersentak, dulu Adora cukup dekat dengan Yoongi, seperti teman.
Gadis itu bahkan menyimpan rasa pada Yoongi, yang mungkin saja sekarang ini tumbuh kembali setelah mendengar pertanyaan tak senonoh dari mulut pria yang pernah ia sukai juga menjadi ia benci dalam bersamaan."Haaah... haaah... ," Jimin terengah setelah berhasil mengeluarkan penis besar Yoongi dari mulutnya.
Yoongi hanya diam, kembali mengurut penisnya yang belum mencapai puncak karena Jimin berhasil mendorongnya."Kau sudah berjanji padaku, jika hanya aku yang akan kau sentuh," ucap Jimin dengan wajah marah, tidak peduli lagi pada kepalanya yang masih pusing.
"Berhenti membual, kau hanya jalang di rumahku."
"Min Yoongi! Kau sedang-"
"Ayo lakukan."
Adora dengan sengaja memotong ucapan Jimin, dia dengan cepat menarik Yoongi kemudian melakukan ciuman dengan tangan Adora yang bermain di penisnya.
Jimin yang melihat pemandangan itu merasa marah juga sedih dalam bersamaan.
Dia jadi teringat ketika Yoongi dengan sengaja bersetubuh bersama Jihyo di depan matanya.
Pandangan Jimi kemudian turun, menatap sebuah pisau yang terlihat tergeletak begitu saja di kaki keranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slave || Taekook x Yoonmin (END)
Random-Yoonmin (Yoongi Dominan) -Taekook (Taehyung Dominan) Always BDSM, sex slave.