Jimin pikir semuanya akan berakhir sebentar lagi, hanya perlu menunggu Yoongi kembali turun setelah menghabisi Holand dan Myungsoo, kemudian semuanya selesai.
Namun, kenyataan memang terkadang melenceng jauh dari harapan dan juga rencana.
Entah dari mana, orang-orang baru muncul dari jalan, pengikut Myungsoo.
Saat itu juga Jimin sadar, Myungsoo jauh lebih berbahaya dari Yoongi, hanya saja keserakahannya membuat dia terlihat seperti sampah di mata Yoongi, juga mafia lainnya.
Semua kepolisian sudah mundur total, bisa di bilang daerah itu sudah total tanpa penghuni, selain kelompok Yoongi dan Myungsoo.Semuanya terpencar, Woojin bahkan kehilangan Daniel, entah di mana pasien pertamanya itu bersembunyi.
Tapi,Woojin harap dia tetap baik-baik saja di manapun Daniel berada.
Seungwoo adalah polisi satu-satunya yang masih bertahan di sana, lengkap dengan seragamnya kemudian menembak tanpa henti, dia bersembunyi hanya untuk menambahkan peluru pada senjatanya."Woo-" Guanlin berhenti berteriak kemudian menunduka kepalanya ketika merasa seseorang baru saja menembakan pelurunya ke tempat di mana dia dan Sehun kini berlindung.
Guanlin tak bisa bergerak banyak sekarang, telapak tangannya dengan kuat menekan luka di dada Sehun.
Ya, Sehun tertembak tepat di dada sebagian kiri.
Woojin bilang, dia harus menekan luka tembaknya sekuat mungkin."Woojin!"
Woojin akhirnya menoleh, menatap Guanlin samar-samara karena asap benar-benar menganggu pandangannya.
Barulah dia membulatkan matanya kaget melihat Sehun terkapar dengan tangan memegang erat lengan Guanlin.Dor
Dor
Dor
Daniel ternyata lebih kuat dari yang Woojin perkirakan, dia bahkan mampu menembak dengan satu tangan sembari melindungi Jimin di balik tubuhnya.
Walaupun Jimin sudah terbiasa dengan membunuh dan menembak, dia masih awam dalam menyikapi suasana seperti ini.
Daniel yang melihat Jimin justru melamun ketika melihat Sehun tertembak dengan cepat memeluknya, melindungi kesayangan Yoongi itu semampu dia."Taehyung," gumam Jimin.
Bruk
Taehyung terjatuh, pelukannya terhadap Jungkook terlepas begitu saja bersamaan dengan darah yang mengalir dari tubuhnya.
Seseorang dari balik tubuh Taehyung kemudian kembali mengangkat senjatanya setelah berhasil menembak punggung Taehyung, siap kembali menembakkan pelurunya pada Jungkook."T-Taehyung?" panggil Jungkook dengan suara bergetar, memperhatikan Taehyung yang tengah mencoba menutupi luka tembaknya.
Jungkook kemudian ikut menutupi luka itu, menekannya seperti yang di lakukan Woojin terhadap Daniel tadi.
Suara langkah semakin mendekati keduanya, dan Jungkook tidak peduli, dia fokus pada Taehyung yang terus diam sejak ia peluk beberapa menit yang lalu.
Jungkook tadi bahagia karena Taehyung terlihat tenang, tapi dia khawatir sekarang dengan luka di pinggangnya itu."Bagaimana jika kita bermain dulu?"
Jungkook mengangkat kepalanya, menatap pria dengan masker hitam itu dengan tatapan datar juga uraian bekas airmata di kedua pipinya yang menirus.
Jungkook hanya diam ketika tangan kasar itu mulai menjelajah wajahnya, dengan moncong pistol berada di kepalanya.
Diam-diam, Jungkook menarik tangan Taehyung yang satunya lagi, menempatkannya pada luka tembak, meminta Taehyung untuk menekan luka tembaknya dengan kedua tangan."Uuuh, kau setuju untuk mendesah kemudian mati?" tanya pria itu ketika melihat Jungkook berdiri kemudian mengelus tangannya.
Senyumnya mengembang di balik masker ketika Jungkook berjalan semakin mendekat, bahkan menuntun tangannya ke leher jenjang itu."Ya," jawab Jungkook tersenyum kecil.
"Jungkook," gumam Jimin tersadar dari rasa terkejutnya kemudian melepaskan diri dari pelukan Daniel, berlari tanpa melihat kesan kemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slave || Taekook x Yoonmin (END)
Random-Yoonmin (Yoongi Dominan) -Taekook (Taehyung Dominan) Always BDSM, sex slave.