17.

9.6K 841 170
                                    

Tidak pernah sekalipun Jungkook berpikir jika Yoongi akan mendatanginya dengan membawa nampan berisi sarapan, buatan Jimin.
Jungkook juga tidak berpikir sebelumnya jika Yoongi memiliki senyuman selebar itu, seramah itu, bahkan berbicara sebanyak itu, dengan lembut tanpa umpatan atau ancaman seperti yang selalu ia dengar darinya setahun yang alalu.
Sesuatu di pikiran Jungkook sekarang hanyalah, seberapa besar effek cinta dari Jimin untuk Yoongi?
Sang bos mafia yang terlihat kejam bahkan hanya dengan mendengar suara napasnya yang memburu, kini terlihat menggemaskan dengan rambut putih gading bersama headband  berwarna hitam.

"Aku masih belum tahu betul bagaimana cara menyesali kesalahan dan meminta maaf dengan tulus."

Yoongi kemudian menyilangkan kedua kakinya di atas meja kecil yang berada di kamar Jungkook, dia tak berbohong dengan ucapannya, bahwa ia tak mengerti bagaimana rasanya menyesali sebuah kesalahan. Dulu, beberapa jam sebelum ia mendengar jeritan kesakitan Jimin di tangan Taehyung satu tahun silam.

"Tapi, Jimin membuatku mengerti sekarang," sambung Yoongi menatap Jungkook yang sadari tadi tidak berani menatapnya.

Jungkook kemudian mengangkat kepalanya ketika merasa Yoongi tidak lagi berbicara, dan yang ia temukan adalah senyum lebar yang entah berapa kali Jungkook lihat secara diam-diam.

"Aku juga tahu cara berterimakasih," ucap Yoongi lagi, dari 20 menit yang lalu, hanya dia yang terus berbicara.

"Aku berterimakasih padamu, aku sudah melihat semuanya ketika kau merawat Taehyung, mencoba membuatnya untuk tidak kehilangan sifat manusia pada umumnya."

"B-benarkah?" tanya Jungkook dengan suara pelan.

"Tentu saja benar," jawab Yoongi sedikit kesal.

"K-kau peduli pada Taehyung? La-lalu kenapa membunuh ibunya?"

Ceklek

Jimin masuk ke dalam kamar Jungkook tidak pada waktunya, jadi Jungkook tidak bisa mendapatkan jawaban yang ia inginkan dari Yoongi, pria itu pergi setelah mencium kening Jimin kemudian meninggalkan dua sahabat itu untuk kembali melepas rindu.

"Ayo makan sarapanmu," ujar Jimin, lalu berjalan mengambil nampan yang di simpan Yoongi di atas meja.

"Aaaa, sandwich ini aku buat sendiri, seperti di dorm dulu," sambungnya kemudian menyodorkan roti isi itu pada mulut kecil Jungkook.

----

"Park Seojoon."

Woojin hanya menyebut namanya saja, tapi semua mata langsung  dengan cepat menatapnya, termasuk Yoongi.
Woojin semalam mendadak pergi kembali ke rumah sakit setelah menyambut kedatangan Yoongi da yang lainnya di rumah ini, Seojoon menagih sejarah kehidupan Yoongi yang di janjikan olehnya.

"Kapan kau akan menemuinya?"

Yoongi hanya diam, kembali mengunyah sandwichnya dengan gerakan pelan.
Yoongi sudah bersusah payah mencoba melupakan Park Seojoon selama ini, ia berhenti berharap kemudian membuat Taehyung melupakan Park Seojoon juga.
Tapi, Seojoon kemudian datang lagi ketika ia memiliki masalah yang tak akan pernah terselesaikan dengan Holand, seseorang yang dulu pernah menjadi teman baiknya juga teman baik Seojoon.

"Aku yakin sekali, kabar aku masih hidup dan kembali lagi sudah menyebar di antara para sampah bawah tanah," ucap Yoongi setelah sekian lama terdiam.

"Mereka mulai melihatku lagi, dan menemui Seojoon hyung dalam keadaan seperti ini hanya akan membuatnya menjadi target, seperti Jimin oleh Daehwi dulu," sambungnya mengutarakan kekhawatirannya pada Woojin, juga pada Seungwoo yang ikut sarapan di rumahnya.

"Kalau begitu, suruh dia kesini saja bagaimana?" saran Woojin.

"Di mana Daniel?" tanya Yoongi mencoba mengalihkan pembicaraan yang sebenarnya belum ingin ia bahas.

Slave || Taekook x Yoonmin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang