Chapter 6

2.6K 267 13
                                    

Jumpol, Gun, Janhae dan Mook sedang berkumpul duduk lesehan di tengah ruang OSIS ketika Singto masuk membuka pintu. Mata setajam elangnya mengedar seperti tengah mencari sesuatu.

"Kak Nammon kemana?" tanya Singto pada gerombolan yang tengah berkumpul itu sambil ikut mendudukkan dirinya di samping Jumpol.

Si wakil ketua OSIS malah memandangnya aneh. "Katanya tadi kau mau ke sanggar pramuka, kenapa sekarang malah kesini?"

Singto terlihat membuka handphone-nya menghubungi Nammon. Setelah mengirim pesan dia menjawab pertanyaan Jumpol, "Tadi aku kebelet jadi ke toilet dulu. Waktu mau ke sanggar malah bertemu Pak Guy. Dia menanyakan Kak Nammon. Mau diajak rapat katanya."

"Eh, bukannya Nammon ada di ruang ketua OSIS?" Gun menanggapi. Ruang ketua OSIS masih satu ruang dengan ruang OSIS. Tepat di belakangnya hanya disekat dengan triplek tebal sebagai pemisah ruang.

"Iya. Tadi aku melihatnya masuk. Kau cek di dalam saja Sing !" tambah Janhae.

Singto mengangguk menyetujui lalu melangkah ke ruang ketua OSIS. Dilongokkan kepalanya dipintu mencari eksistensi Nammon. Ternyata yang dicari malah sedang tertidur beralaskan proposal OSIS di mejanya.

Singto mencoba membangunkan Nammon dengan mengguncang pelan bahunya. "Kak.. kak Nammon.. bangun kak.."

Mendengar suara Singto Nammon langsung tersadar dari tidurnya. Masih mengerjap sambil melemaskan otot tangannya yang kebas menahan badannya tadi sewaktu tidur. "Ada apa Sing?  Maaf aku ketiduran. Proposal MOPDB masih harus direvisi dan kepala sekolah sudah minta secepatnya diserahkan lagi." Nammon menghembuskan nafasnya kasar.

"Kalau kau memang sibuk mulai nanti tak usah ikut latihan pramuka dulu saja, kak. Biar kami para bantara yang melatih mereka. Kakak dan laksana yang lain kalau memang sibuk tak perlu dipaksakan ikut."

"Itu kan memang sudah jadi tanggung jawab kami, Sing. Tapi kau benar juga mungkin aku akan ijin tidak ikut latihan pramuka dulu sementara waktu sampai proposal ini selesai. Tak apa kan?"

"Tentu saja, kak. Oh ya tadi aku membangunkanmu karena kau dicari pak Guy. Katanya mau diajak rapat." Singto menyampaikan maksudnya.

"Oh, iya aku lupa. Aku sudah janji rapat hari ini sepulang sekolah dengannya." Nammon menepuk dahinya sambil berseru. "Kalau begitu sekarang dia dimana Sing?"

"Tadi mau ke kantor guru katanya. Coba kau temui saja disana, kak."

"Baiklah. Aku pergi dulu ya.." Ujar Nammon sambil melangkah keluar.

"Cie.. Ada yang mau rapat nih.." Jumpol menggoda Nammon.

"Bukannya biasa ketua OSIS rapat dengan pembina OSIS?" Nammon menanggapi cuek.

"Tapi tak secara pribadi sepertimu kan Nam?" Mook ikut-ikutan membela temannya sambil mengangkat satu alisnya.

"Ih.. apa sih. Aneh kalian ini." Nammon malah menanggapi gugup kali ini.

"Cepatlah, kak. Pak Guy menunggumu dari tadi." Singto mencoba menengahi perdebatan tak penting para kakak kelasnya ini.

"Iya.. iya. Aku pergi dulu. Jangan lupa kunci ruang OSIS kalau kalian mau keluar." Nammon berlari kecil meninggalkan ruangan yang diiringi tawa para sahabatnya.

"Yaaa. Selamat rapat yang makin bikin kalian rapet ya Nam." Jumpol masih tak berhenti menggoda Nammon meski orangnya sudah melangkah keluar.

"Rapat yang makin bikin rapet tuh maksudnya apa mas?" Gun menampakkan wajah bingungnya.

"Ya, seperti kita ini yang.. " Jumpol malah menjawab ngawur sambil memeluk bahu Gun dari samping yang dihadiahi jitakan dari Mook dan gelengan kepala dari Singto dan Janhae.


MOPDB SMA N 137 (SingtoXKrist) (Lokal AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang