Bel istirahat pertama baru saja berbunyi ketika Newwie dan Oaujun menjenguk Krist di UKS.
Di bangsal UKS hanya tersisa Krist dengan ditemani Neen yang berjaga di meja penjaga. Junior lain yang tadi sempat ikut jadi penghuni UKS juga sudah lebih baik keadaannya dan kembali masuk kelas mengikuti MPODB.
Neen mengarahkan Newwie dan Oaujun ke bangsal yang ditempati Krist. Si manis nampak tengah meringkuk sambil memejamkan mata.
"Aku tinggal ke meja jaga lagi, ya. Jangan ribut. Biarkan dia istirahat." Neen memperingatkan yang dijawab, "Baik kak." Serempak oleh Newwie dan Oaujun.
Kedua teman sekelas Krist itu mendekati ranjang. Newwie mendudukkan tubuhnya di kursi samping ranjang sedangkan Oaujun duduk di ujung ranjang dekat kaki Krist yang terbungkus selimut.
Merasakan pergerakan di ranjangnya Krist kemudian membuka mata perlahan. "Newwie.." ucapnya saat menangkap sosok New pertama setelah membuka matanya. "Oaujun.." lanjutnya saat matanya beralih menatap Oaujun.
"Bagaimana keadaanmu, Krist. Sudah baikkan?" Oaujun bertanya sambil memijat ringan kaki Krist.
"Masih pusing." Suara Krist terdengar parau.
New meraba dahi Krist, merasakan suhunya. "Astaga.. panas sekali. Kau sudah makan dan minum obat Krist?" New terdengar begitu khawatir.
"Sudah. Tadi sudah makan roti dan minum obat." Wajah Krist tampak lebih memerah. Entah karena sakitnya atau karena mengingat seseorang yang menyuapi roti tadi pagi.
"Kenapa masih pusing? Kakimu juga dingin Krist." Oaujun menambahkan.
Krist hanya menggeleng dan membali meringkuk memeluk selimutnya.
"New, minta obat lagi saja pada kak Neen. Kasihan Krist sampai badannya mendidih begitu." Yang diperintah hanya mengangguk dan keluar bangsal menemui Neen.
Ketika sampai di depan meja tunggu petugas UKS Newwie menemukan Neen sedang mengobrol ringan dengan Singto dan pak Nicky, guru biologi sekaligus pembina ekstrakulikuler PMR.
"Permisi, kak Neen boleh minta obat lagi untuk Krist? Sepertinya badannya demam." New menunduk sopan.
Ketiga orang yang sedang mengobrol mengalihkan atensinya pada New.
"Coba aku cek dulu saja ya." Neen mengambil termometer dan segera menghampiri Krist diikuti tiga orang lainnya.
Melihat ada yang datang Oaujun turun dari ranjang Krist dan mundur memberi ruang.
"Dia murid baru ya? Sudah sakit dari pagi?" Pak Nicky bertanya sambil melihat New memeriksa Krist.
"Iya, pak. Tadi pagi gejalanya asma tapi sekarang kelihatannya malah demam. Suhunya sampai 39°C." Neen menjelaskan.
"Ya Tuhan tinggi sekali. Dek, pulang saja, ya. Istirahat di rumah." Pak Nicky menatap Krist membujuk.
"Apa telfon orang rumahnya saja pak suruh menjemput?" Neen.
"Bapaknya Krist kerja, pak. Adiknya masih SMP. Kalau ibunya tidak bisa bawa motor." New secara tidak langsung menolak usul Neen.
"Ya sudah kita antar saja bagaimana?" Tanya Pak Nicky.
Teeeeet.. teeeeeeet...
Belum sampai usul pak Nicky mendapat persetujuan bel masuk sudah berbunyi.
"Kalian masuk saja. Setelah ini ada prosesi resmi upacara penerimaan peserta didik baru kan?" Singto yang dari tadi diam menunjuk New dan Oaujun.
New dan Oaujun saling berpandangan, "Lalu Krist bagaimana, kak?" Oaujun bertanya.
"Biar kami yang mengurusnya, dek." Singto.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOPDB SMA N 137 (SingtoXKrist) (Lokal AU)
FanfictieSeputar Masa Orientasi Peserta Didik Baru dan tetek bengeknya yang menyenangkan bagi senior tapi menyusahkan kalau kata para junior. Just chek this out !!