Seluruh anggota sangga Rajawali memutuskan untuk menjenguk Krist di rumahnya setelah pulang sekolah. Kini ketujuh pemuda itu sedang berada di kamar Krist.
Krist masih menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang ditemani Newwie dan Oaujun di kanan dan kirinya. Tawan dan Bank dan Harit duduk di karpet mengerumuni jus jeruk dan tahu goreng yang barusan diantarkan oleh ibu Krist. Sedangkan Harit duduk meleseh di lantai tanpa alas, bersandar pada almari Krist sambil memainkan gitar.
"Jadi, kenapa kalian membolos latihan pramuka?" Krist memandang teman-temannya satu persatu.
"Siapa bilang kami membolos?" Harit menghentikan petikannya pada gitar Krist tapi masih tetap memeluknya.
"Hari ini latihan pramuka libur, Krist. Tinggal besok saja kita melakukan check akhir persiapan pemberangkatan hari sabtu." Jelas Tawan sambil sesekali meniup tahu panas di tangannya.
"Oh, ya. Jadi besok latihan mulai jam berapa? Kemarin sore aku tidak terlalu dengar. Kak Apple Apple itu suaranya sangat kecil." Tanya Harit.
"Itu sih kaunya saja yang sibuk ngobrol dengan temanmu, bodoh." Oaujun melempar bantal Krist yang dari tadi dimainkannya pada Harit.
Harit hanya tersenyum dan mengangkat jari telunjuk dan tengahnya memberi tanda peace. "Kalau tidak sambil ngobrol aku bisa pingsan nanti. Cuaca kemarin sore sangat panas meskipun sudah mau petang."
"Kau ini alasan saja. Latihan besok mulai dari pagi. Kita tak ada pembelajaran apapun. Hanya persiapan untuk perkemahan lusa." Newwie menjelaskan.
"Kau kenapa Krist? Masih pusing?" Bank bertanya pada Krist yang dari tadi seperti memikirkan sesuatu.
Krist hanya menggeleng. "Aku tadi mendengar Harit berkata soal kak Apple, siapa dia? Kok aku tidak pernah kenal selama ikut latihan pramuka?"
"Kak Apple itu pradana putri sekolah kita, Krist. Selama ini dia tidak ikut latihan pramuka karena mewakili kabupaten mengikuti jambore daerah di Jepara. Makanya kemarin baru bisa ikut latihan." Tawan yang menjawab.
"Oh.. benar juga. Selama ini hanya ada pradana putra, ya." Krist menganggukkan kepalanya.
"Seperti di hatimu kan?" New
"Apanya?" Krist
"Hanya ada si pradana putra itu di hatimu. Hehe." New menggoda Krist yang ditambah siulan ribut teman-temannya yang lain.
Krist yang digoda hanya menunduk malu. "Apa sih. Sudah kubilang kan kalian jangan suka menyebar gosip."
"Aduduh.. anak perawan mukanya merah." Oaujun mencolek dagu Krist membuat si manis memalingkan mukanya dari teman-temannya. Tak mau ketahuan kalau dia sedang malu. Padahal sudah jelas sekali.
"Sudah sudah. Kasihan Krist, nanti kalian dilaporkan pada pradana putra lho. Bisa-bisa kita disuruh ikut kemah ulang tahun depan." Toptap yang dari tadi sibuk dengan handphonenya kini mulai bersuara. Entah maksudnya meredakan godaan teman-temannya apa semakin menggoda Krist?
"Ngomong-ngomong soal pradana putra aku ada sesuatu untukmu Krist." Ucap New sambil mencari sesuatu di tasnya.
"Apa? Kukira kalian hanya membawakanku jambu samping sekolah saja." Krist memandang satu plastik jambu di meja nakasnya.
Asal kalian tahu jambu itu adalah jambu yang pohonnya ada di samping sekolah mereka. Buahnya memang sedang banyak jadi banyak juga anak-anak yang memetik untuk dimakan. Tadi saat istirahat pertama Tawan dan Bank yang memanjat pohon sedangkan New, Oaujun dan Toptap mengumpulkan jambu di bawah pohon. Lalu Harit? Dia ke kantin meminta kantong plastik pada penjaga kantin. Betapa tak mau modal teman-teman Krist ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOPDB SMA N 137 (SingtoXKrist) (Lokal AU)
FanfikceSeputar Masa Orientasi Peserta Didik Baru dan tetek bengeknya yang menyenangkan bagi senior tapi menyusahkan kalau kata para junior. Just chek this out !!