37. Divide The Tasks (1)

275 14 18
                                    

Tiga puluh menit kemudian, Paxton sampai di rumah Nenek Dolly. Setelah memarkirkan mobilnya, Paxton keluar dari dalam mobil lalu berjalan ke teras. Ia ketuk pintunya tengah-tengah. Tidak keras tetapi tidak pelan.

Tok Tok Tok

"Sebentar."
"...."

Pintu terbuka lalu tampak seorang wanita yang memakai seragam pelayan berwarna putih. Rupanya, ia adalah Asisten Rumah Tangga (ART) di rumah Neneknya Dolly.

"Oh, Tuan Paxton, ada yang bisa saya bantu?"
"Nyonya ada? Aku ingin bertemu dengannya."

"Ada, Tuan. Dia sedang memandangi Ikan Arwana di akuarium di Ruang Tengah. Silakan masuk dan silakan duduk. Saya akan panggilkan Nyonya."
"Baiklah."

Sang ART berjalan menuju Ruang Tengah sementara Paxton duduk di sofa Ruang Tamu. Lima menit kemudian, muncul wanita senja berpakaian serba kuning berjalan ke arah Paxton. Begitu ia bertemu dengan Paxton, ia bersuara sementara Paxton bangkit dari duduknya.

"Paxton."
"Selamat siang, Nyonya," sapa Paxton lalu ia membungkuk memberi hormat.

"Selamat siang. Bukankah kau dan Tyler sedang mengawal Dolly?" tanya wanita senja itu lalu Paxton duduk di sofa setelah ia dipersilakan duduk. Nenek Dolly- sebut saja Saya, duduk di sofa berhadapan dengan Paxton lalu Paxton menjawab.
"Ya, Nyonya."
"Lalu?"

"Saya di sini untuk menjalankan perintah Nona Dolly."
"Perintah apa?"
"Untuk menyelidiki Tuan Nokwon."
"Apa????"

"Nona menduga ada hal yang disembunyikan Tuan Nokwon terkait alasan dia membantu Shining Park Inc. yang gulung tikar empat tahun silam."

"Aku tidak mengerti. Bisa kau jelaskan masalahnya?"
"Tentu, Nyonya."

Paxton bercerita kepada wanita senja itu tentang apa yang terjadi pada Norman dan juga Dolly berikut masalah chip yang ia dapat dari Bosnya tadi. Saya yang mendengarnya terkejut. Tidak hanya tentang Norman, Paxton juga cerita tentang dugaan Dolly tentang hal yang disembunyikan Nokwon, meski pemicunya berasal dari perbuatannya kepada Norman.

"Lalu, apa yang kau lakukan guna memenuhi misi ini?"
"Pertama, saya pergi ke apartemen milik Tuan Nokwon. Di sana ada Bibi Yuhye dan saya meminta kerjasamanya agar saya bisa menggeledah kamar Tuan Nokwon."
"Lalu?"

"Di kamar Tuan Nokwon saya menemukan ini," ucap Paxton lalu ia mengeluarkan buku catatan yang ia ambil dari Meja Belajar di Kamar Tidur milik Nokwon. Ia buka bukunya dan menyuguhkan halaman buku kepada Saya. Saya mengambil buku itu dan membacanya isinya. Kedua matanya membulat sempurna lalu ia menatap ke arah Paxton.

"Bahan yang itu, maksudmu...."
"Ya."
"...."
"Saya rasa bahan untuk merakit Sound CCTV menggunakan bahan yang berkualitas rendah."
"Tetapi...."

"Memang itu susah untuk diterima. Anda bahkan saya tahu bahan apa yang dipakai untuk membuat CCTV."
"Kertas Fiber," terka Saya.
"Benar, Nyonya," jawab Paxton sembari mengangguk.
"...."

"Tetapi, bagaimana kalau kertas fibernya bukan berkualitas rendah melainkan palsu dimana itu hanyalah kertas biasa yang menyerupainya?"

"Aku masih menyimpan CCTV itu karena saat itu aku punya pemikiran bahwa suatu saat itu akan berguna. Tetapi, siapa sangka...."
"...."

"Perusahaan ini sudah bangkit lagi berkat investasi Nokwon dan hasil penjualannya meningkat drastis daripada tahun sebelumnya. Apa kau pikir produk kita kali ini palsu juga?"

"Kita akan tahu hasilnya dengan satu cara."
"Apa itu?"
"Menganalisis lalu membandingkannya."
"Maksudmu?"

"Produk kita kali ini memiliki merk yang berbeda dengan yang dulu. Ahli IT bisa menganalisis dan membandingkan kedua barang ini tanpa perlu merasa pusing untuk mengetahui mana yang produk lama dan mana yang baru."

Six Loves for My SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang