Sudah sekitar tiga puluh menit Afta menunggu Aqilla didepan gerbang sekolah yang menjulang tinggi
Sekolah dengan palang nama The new generation of WI . Palang yang hanya terlihat oleh kaum immortal dan jika ada manusia yang melihat maka dia hanya melihat palang putih tanpa tulisan
Sekolah yang di bangun sejak 1 abad lalu, tempat dimana para penyihir belajar dan berkumpul menjadi satu keluarga yang kuat dan tempat dimana kedua orang tua Afta pertama kali bertemu
"Lama sekali...." Lirih Afta yang sudah kelelahan menunggu sepupunya
Afta memutuskan untuk kembali kedalam dan mencari gadis bernama Aqilla
Koridor sekolah sudah mulai sepi hanya ada beberapa orang yang mengikuti tambahan belajar hari ini
"Argh! matilah aku!" Sumpah Aqilla pada dirinya sendiri, ia sedang sibuk dengan buku yang ada di mejanya
Melihat Aqilla saat ini membuat Afta mengurungkan niatnya untuk bertanya 'kapan kita pulang?'
Aqilla memang sedang fokus pada bukunya tetapi ia tidak lupa sekitar, ia mengetahui Afta berdiri di depan mejanya
"Maaf Afta, sepertinya aku akan pulang terlambat. Kau hafal jalan untuk pulang ke rumah bukan?" Tanya Aqilla tanpa mengalihkan tatapan matanya dari buku-buku yang ada
"Ya, aku ingat. Segeralah pulang setelah selesai, jangan memakai portal selama berada di lingkungan sekolah, ingat?" Afta memperingati sepupunya itu
"Yeah, i know" Jawab Aqilla singkat
Afta melangkahkan kakiknya keluar dari sekolah barunya, hari pertamanya sekolah membuatnya sangat pusing karena belum terbiasa dengan dunia barunya
Ia juga mencoba untuk paham beberapa kata asing yang biasa diucapkan beberapa orang disana
Afta sedang menuju rumahnya, ia melewati hutan-hutan lebat di kanan dan kirinya
Takut? tidak, ia juga sudah terbiasa melewati hutan seperti ini, sebelum akhirnya...
srakk srahhhk
"TOLONGG...siapapun.."
Dubrak.
"Argggghhh.. ssaakkkitt."
CETASSS! SSTTTTT
"Pasrahlah.."
Itulah suara samar yang terdengar sampai ke telinga Afta, ia langsung mencari asal suara itu
Seorang laki-laki yang tersungkur di tanah dan makhluk besar yang menghampirinya dengan kuku tajam yang siap mencabik seluruh daging laki-laki dihadapannya
Afta yang melihat itu semua berniat untuk membantu laki-laki disana
Ia berjalan menghampiri keduanya, ia tidak begitu yakin dengan keputusannya itu
Tanpa ia sadari, penampilannya sudah berubah .. bajunya berganti warna menjadi hitam pekat
Rambutnya yang terikat, kini terurai
Kehadiran Afta mengundang perhatian makhluk besar itu
Afta tetap berjalan dengan mulutnya yang bergerak tanpa suara, ia sedang merapalkan mantra
Kedua matanya menatap tajam makhluk besar yang juga menatapnya dengan kaku
Tidak butuh waktu lama, tubuh makhluk besar itu terbagi menjadi beberapa bagian
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KING D. || END
FantasyTidak menceritakan tentang bagaimana kejamnya seorang mahluk berdarah Demon, hanya tentang Daniel yang terkadang haus akan darah dan memiliki emosi yang seringkali tidak terkontrol Jelas ia memiliki banyak musuh namun sangat jarang yang berani mema...