Daniel dan William kembali dengan tangan kosong, mereka berdua kehilangan jejak si ninja mencurigakan itu
Sedangkan Afta sudah di pindahkan ke kamarnya, tubuhnya sudah bersih dari darah dan wajahnya tidak terlalu pucat seperti sebelumnya, nafasnya juga sudah mulai teratur
Tentunya ia masih belum sadarkan diri
"Maaf, racun yang ada di tubuh Lady terlalu kuat hingga kita semua harus menunggu lady untuk sadarkan diri."
"Kami semua (tabib) , tidak bisa melakukan apapun selain memberikan racikan herbal supaya kondisi lady tetap tenang."
"Hanya lady yang bisa membuat dirinya kembali sadar, jika ia bisa melawan racunnya maka ia akan kembali dengan selamat." Jelas tabib itu
Daniel yang sedari tadi hanya mendengarkan dan mencoba untuk memahami perkataan, kali ini ia merasa ada sesuatu yang aneh di pikirannya "Jika tidak bisa?"
"Jika tidak, lady akan tetap tertidur selamanya." Jawab tabib itu dengan kepala sedikit di tundukan.
"Tertidur dengan kondisi baik-baik saja?" Tanya Daniel lagi, ia masih kurang paham dengan jawaban tabib itu.
"Maaf lord , pernahkah anda mendengar kisah tentang seseorang yang masih hidup hanya saja ia tertidur karena roh nya sudah terpisah dari tubuhnya, hanya dia sendiri yang bisa membuat kondisinya seperti semula, hanya dia yang bisa berjuang, jika tidak bisa .. maka ia akan tetap begitu , tertidur bahkan ia bisa saja .. menghembuskan nafas terakhirnya." Jelas tabib itu untuk kedua kalinya
"Apakah itu kondisinya saat ini?" Tanya Daniel dengan pandangan tidak percaya
Tabib itu hanya mengangguk , ia turut sedih melihat keadaan pemimpinnya
"Kami (tabib) hanya bisa memberikan racikan herbal yang menenangkan jiwanya lady." Tambah tabib itu
Daniel mengangguk paham , "lakukanlah." Ucapnya dengan pandangan kosong
.
.Daniel termenung di dalam kamar Afta sambil memandang wajah cantik wanitanya
Cantik namun saat ini ia sedang menutup matanya membuat Daniel rindu dengan mata indah sang empu
Daniel kembali mengingat semua kenangan yang mereka buat bersama di kastil ini, mulai dari awal Daniel membawanya dalam keadaan tidak sadar, sampai saat dimana Afta memuntahkan darahnya
flashback on .
"Danielll ! , Lihat ini .. cantik bukan?" Tanya Afta sambil menunjukkan sebuah bunga yang ia petik dari taman
Daniel hanya tersenyum melihat kelakuan Afta yang menggemaskan. Ia memetik bunga itu dari taman beberapa saat lalu dan ia berlari ke ruangan Daniel, hanya untuk menunjukkan bunga itu
"Kau tetap yang tercantik." Jawab Daniel dengan senyuman menggoda , Afta yang melihat itu hanya merasa malu karena jawaban Daniel
"Terserah saja." Balas Afta berpura-pura tidak peduli dengan jawaban Daniel, padahal pipinya sudah mengeluarkan semburat merah
.
."Daniel ! Makanlah.. Aku bosan melihatmu hanya meminum darah setiap harinya." Kesal Afta, ia menyuruh Daniel mencoba makanannya , katanya itu sangat enak
Padahal itu percuma, karena Daniel tidak bisa merasakan makanan manusia
Hanya untuk membuat Afta senang, ia membuka mulutnya , menyuruh Afta untuk menyuapkan makanan kedalam mulutnya
Afta hanya tertawa melihat Daniel yang baru kali ini manja kepada-nya. Afta langsung menyendokan makanan dan menyuapkannya kedalam mulut Daniel
"Bagaimana? Enak bukan ??" Tanya Afta dengan mata berbinar, menunggu jawaban Daniel
Daniel menelan makanan yang menurutnya hambar, ia memang tidak bisa merasakannya
Daniel mengangguk sambil tersenyum, "ini enak. Sangat enak.." Jawab Daniel . Afta bersorak gembira
"Sudah ku bilang! Ah.. ini favorit ku dan ternyata kau suka." Ucap Afta dengan senyuman yang merekah
.
."Daniell , cewpatlahhh ! Kita swudah tewlat!" Ketus Afta dengan makanan yang masih ada di mulutnya
"Hei, habiskan dulu makanan mu, baru berbicara." Kekeh Daniel , Afta sangat lucu ketika marah dengan beberapa makanan yang ada di dalam mulutnya
"Tennapa kaw teltawa ?" Balas Afta yang masih sibuk mengunyah makanannya
"Kau lucu, telan-lah makanan mu dulu." Suruh Daniel yang kedua kalinya. Afta sangat susah untuk di beri tau cukup sekali
Afta yang mendapat ledekan dari Daniel langsung buru-buru menelan makanannya
"Menyebalkan sekali." Gerutu Afta tepat di dekat Daniel, membuat Daniel dapat mendengar itu
Daniel langsung memeluk Afta dari belakang , "Kau sangat menggemaskan." Ujar Daniel dengan senyumannya , lalu ia menusuk-nusuk pipi Afta dengan jari telunjuknya.
Afta hanya diam, ia menahan untuk tidak berteriak saat ini. Perlakuan Daniel padanya Sangat manis hari ini
"Pipi mu memerah, kau sakit?" Tanya Daniel berpura-pura tidak tau
"Aku sakit karena mu. Kau membuatku hampir berteriak, bodoh." Umpat Afta , ia kesal sekaligus merasa tergoda karena Daniel
Daniel tertawa keras , sampai ia harus melepaskan pelukannya demi memegang perutnya yang sakit karena tertawa.
"Lucu sekalii." Gemas Daniel dengan tawaan yang masih mendominasinya .
flashback off
Itu adalah beberapa kenangan yang tiba-tiba teringat oleh Daniel . Ia mengusap puncak kepala Afta dengan lembut
"Akan ku cari orang yang membuatmu terbaring seperti ini, akan ku hukum dia hingga tidak merasakan kehidupannya lagi" Ucap Daniel kepada Afta
Ia tidak berjanji tapi Daniel yakin, bahwa dirinya akan melakukan apa yang ia ucapkan tadi
.
.Seorang wanita tua menghampirinya kemudian berkata, "Darah milik mu yang kau berikan kepada Queen pada malam itu, membantu racun jahat keluar dari tubuhnya"
"Apa maksudnya? siapa kau?" Pertanyaan berturut-turut itu berasal dari Daniel
"Dia memiliki tugas dari moongodnes dan ia harus menyelesaikan tugas itu jika ingin kembali"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KING D. || END
FantasiTidak menceritakan tentang bagaimana kejamnya seorang mahluk berdarah Demon, hanya tentang Daniel yang terkadang haus akan darah dan memiliki emosi yang seringkali tidak terkontrol Jelas ia memiliki banyak musuh namun sangat jarang yang berani mema...