Bab 4

9.5K 608 10
                                    

"Apakah William adalah an-" pertanyaan Afta terputus

"Dia adalah anak dari Queen Lacia, ia terlahir beberapa hari terakhir sebelum Queen di culik" Jawab Sella

"Adakah yang tersisa dari pasukan demon?" Tanya Afta lagi

"Semua mati tapi putra Manuel masih hidup sampai saat ini, Ia adalah pangeran Naco. Awalnya Naco yang memimpin kerajaan demon sebelum akhirnya kedudukan raja direbut oleh lord Daniel" Sella menjawab semua pertanyaan keponakannya itu

"Dimana Naco Sekarang, Bi?" Sepertinya rasa penasaran Afta sangat besar

"Tidak ada yang mengetahuinya"

Melihat Afta terdiam seperti sedang berfikir membuat Sella menarik nafasnya untuk menyampaikan sesuatu

"Pernah ada seorang peramal, dia berkata bahwa kamu akan bertemu dengan raja demon. Dia tidak menyebutkan siapa itu."

Afta mendengarkan perkataan bibinya sambil mencoba untuk mencerna semua perkataannya

".. Jika itu Naco, balaskan dendam keluarga ini dan jika itu Daniel .. maka kau harus menjauh, dia adalah raja yang haus darah tanpa belas kasihan

.
.

"Sesuatu yang baru saja terjadi di wilayah perbatasan timur tidak akan aku abaikan! Pergi lalu siapkan pasukan sekarang, aku tidak memaksa mereka untuk ikut karena aku juga bisa menghabiskan mereka semua." Keputusan final dari Seseorang yang menyandang gelar 'Raja'

Orang kepercayaan hanya bisa mematuhi tanpa membatah, percuma jika ia mencoba menentang rajanya yang keras kepala

Tidak lama pasukan demon siap untuk menuju ke daerah perbatasan timur sesuai dengan perintah sang raja

"Aku tidak butuh pasukan yang tidak percaya diri. Kembalilah ke kastil jika kalian tidak percaya diri" Ucap Daniel dengan sangat tenang

Daniel mulai berjalan dan diikuti para pasukannya yang setia mematuhi perintahnya. Mereka meninggalkan kastil

Sampai di perbatasan timur. Terjadi peperangan perebutan wilayah

Daniel dengan senang hati menghabisi lawannya secara brutal dan kasar

Sesuatu yang manis adalah melihat cairan merah yang berlumuran atau biasa disebut darah, itulah yang ada di fikiran Daniel

Ia tidak membiarkan siapapun lolos dan dia menangkap sang pemimpin pasukan lawan untuk dibawa ke kastilnya lalu memberikan hukuman yang layak

Tapi ..

Bukan Daniel namanya jika memberikan hukuman yang layak untuk seseorang

.
.

"Afta sekolah bersama ku?!" Pekik Aqilla kegirangan

Gadis itu sudah lama ingin bersekolah bersama saudaranya

"Aku sudah memikirkan itu, bagaimanapun juga Afta tidak boleh terlalu dekat dengan manusia saat ini." Jawab Sella sambil tersenyum

"Benar! dan aku benci apapun yang bersangkutan dengan manusia" Timpal Aqilla

Afta mengernyitkan dahinya, "Lalu .. aku?"

"Kau? Menurutku .. sejak awal kau memang bukan manusia" Jawab Aqilla sambil tertawa kecil

"Sudah! Cepat berangkat nanti kalian berdua telat," Peringatan dari Sella

"Oke, Bi. Oh ya .. aku sudah bisa memakai mantra untuk membuat portal perjalanan" Sahut Aqilla dengan senyum lebar memamerkan bakat barunya itu

THE KING D. || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang