5. PS3

800 33 2
                                    

#NWR #TETANGGA #FIKSI #ROMAN 

Aku belum bisa memberikan restuku, bukan sekedar umur Martini yg 52 tahun dan Alvin 40 tahun, tapi ada rasa tidak rela

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku belum bisa memberikan restuku, bukan sekedar umur Martini yg 52 tahun dan Alvin 40 tahun, tapi ada rasa tidak rela. Bila mereka menikah, maka Jacqueline adalah kakak dari menantuku, padahal belakangan ini aku sering merasa kangen kepadanya.

Cinta? Eh nanti dulu, setahun ini cuma bertemu sekali saja, lainnya lewat telpon dan whatsapp. Aku jadi inget masa-masa remaja, berlangganan majalah HAI yg digawangi alm. Arswendo Atmowiloto, lalu mendapatkan sahabat pena dari sana. Bersama Jacqueline aku merasakan hal yg sama seperti itu, bisa menceritakan apa saja.

J: [apa sih yg bikin kamu stroke]

A: [tekanan darah terlalu tinggi, dan ada pembuluh darah di otak yg rapuh, pecah di sana]

A: [aku beruntung cepat ditangani, sehingga tidak fatal, lengan kananku ini yg sangat lemah, lain-lainnya tidak sekuat dulu, tapi masih bisa berfungsi]

Jacqueline mengirim emoticon mengedipkan sebelah mata.

"Kenapa telpon? Pengen aku nyebutkan bagian mana saja yg bisa berfungsi?" godaku.

"Kau tak pernah bicarakan dengan Alvin soal fisioterapi?" tanyanya, mengabaikan godaanku. "Mulai kemarin ada fisioterapis ke sini seminggu sekali."

"Cowok?" aku bertanya biasa saja, tapi Jacqueline ngakak.

"Pasti kau bayangkan aku pamer pahaku ke cowok ya?" tanyanya masih tertawa, Jacqueline memakai kateter, tapi kadang-kadang urine rembes ke pampers sampai membasahi alas tidur (underpad) karena itu ia seperti pegulat sumo (tapi pakai baju) memakai pampers tanpa celana pendek.

"Kau belum menjawabnya, cewek atau cowok?" aku pura-pura merajuk.

"Cewek, bohay." Jawabnya tertawa lagi.

"Nanti kubicarakan dengan Alvin." Kataku, "Memangnya kalau di rumah tanpa alat, fisioterapi diapain aja?"

"Dipandu latihan pernapasan, supaya supply oksigen lancar. Gerak badan sambil tidur, karena aku belum bisa duduk lama." Katanya. "Tidak harus dengan alat, walaupun sebenarnya aku perlu."

"Seberapa jauh sih kemajuanmu?" tanyaku.

"Dibandingkan waktu keluar masuk rumah sakit tahun lalu aku sangat lemah, untuk balik badan saja butuh bantuan didorong. Kalau tidurnya melorot harus ada yg menarik naik ke atas." Katanya, "Sekarang aku sudah bisa bangun tanpa bantuan sampai posisi duduk, tapi belum bisa lama."

"Berarti harus latihan duduk setiap hari," kataku sok tahu.

"Semua keperluanku disiapkan untuk aku ambil sendiri di posisi tidur, bila aku duduk, kesulitan menggapainya. Badanku masih kaku, untuk membungkuk susah sekali."

"Jadi, oleh perawat hanya digerak-gerakkan saja?" tanyaku?

"Coba perhatikan lenganmu, kanan kiri sama nggak ukurannya? Lalu tungkaimu, pasti ukurannya mengecil, bukan karena kurus, tapi massa otot mengecil karena tidak digerakkan."

TETANGGA SEBELAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang