Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jacqueline mengirim screenshot tiga group ajang mencari jodoh: [daripada terjebak tagihan kartu kredit, nih yang gratis.]
Aku: [kamu masuk group itu?]
J: [I am single but not looking. Ngapain masuk group itu?]
A: [lah kok tau ada group semacam itu?]
J: [hasil stalking akun temen luar negeri, biasanya mereka punya koleksi foto yang nggak biasa, aku ambil untuk cover ceritaku di wattpad atau ilustrasi cerita.]
**
Selang beberapa waktu.
A: [sibuk? Aku lagi boring.]
J: [pacar online pada kemana?]
A: [siapa bilang aku punya pacar online?]
J: [Honey Cruz?]
J: [Michelle Abetado Quintal Abilla?]
J: [Lucero Ludi?]
Dan masih selusin nama lagi, semua lengkap dengan screenshot aku komen di posting gadis-gadis itu. Gila! Aku sudah check tiga group itu tak ada nama Jacqueline sebagai anggota dengan cara pura-pura mengundangnya. Aku tidak menduga ia seorang stalker.
A: [kau cemburu?]
J: [nggak, hanya heran, segitu banyak yang kau pilih, mengapa boring?]
A: [jam bangun kan tidak selalu sama?]
J: [they are from all around the globe. Pagi bisa dengan Mhiz Olamide Deborah, jam 7 pagi di sini kan Nigeria masih jam 1, mungkin dia belum tidur.]
J: [Ellah Xiv Darling di Fiji, ia selalu online sepanjang siang, mungkin pengangguran, di sana 5 jam lebih awal, sekarang sudah jam makan siang, kan bisa disapa makan siangnya apa]
"Line, kau pasti cemburu." Telponku, pede.
"Nggak, Ralf," ia tertawa kecil, "Kebetulan saja waktu aku browsing-browsing facebook selalu ketemu namamu bertebaran dimana-mana."
"Tapi mereka membosankan, Line, semingguan gitu aku sudah malas terus chatting." Elakku.
"Apa mereka kurang cantik? Bodynya kurang sexy? Beberapa dari mereka berani loh pasang foto mengundang, kelihatan belahan dada menantang."
"Buat apa juga yang jauh, selama ada yang dekat?"
"Maksudmu Tina?" Note: part 6
"Tetangga sebelah."
"Iya, Tina kan tetangga sebelah depan."
"Maksudku, KAMU LINE!!!" seruku gemas, ia ngakak, menutup telpon.
J: [Kamu mabuk, Ralf. Dengan segala keterbatasan fisik, kita berdua sama-sama tergantung orang lain, hubungan di antara kita adalah hil yang mustahal]
A: [Hal yang mustahil]
J: [Aku niru Asmuni]
A: [Ketahuan kalau tua, yang muda niru cak Lontong] emoticon melet.
A: [Line, sayang-sayangan virtual kan nggak melihat kondisi fisik]
J: [tuh nama yang kusebut berderet tadi, kan bisa sama mereka]
A: [aku maunya sama kamu]
Aline mengirim sejumlah screenshot, chat FB messenger cowok yang bilang cinta, dan di bawahnya ada pilihan unblock.
A: [apa maksudnya?]
J: [aku nggak minat sayang-sayangan virtual, yang ngotot begitu aku blok]
A: [kamu mau ngeblok aku?] emoticon hati patah.
J: [tergantung kamu, kalau ngotot sayang-sayangan ya ....]
Kejaaaammm .......
**
J: [Ralf, kamu di teras? Ada yang mengetok pagar rumahku.]
A: [ya, debt collector]
J: [aku nggak punya hutang]
A: [katanya bukan nagih uang]
J: [lalu nagih apa?]
A: [cinta] emoticon hati sepuluh.
J: [kamu mabuk]
Aku juga tidak tahu siapa yang mengetok pagar rumah Jacqueline, aku sedang di kamar.
**
A: [siapa itu Ken?]
J: [sisa netfriend]
A: [kamu nolak sayang-sayangan denganku tapi pasang status kangen dengan Ken?] emoticon wajah merah.
J: [woiiiii dibaca yang komplit]
Aku cek lagi postingan itu, Jacqueline share video lagu Westlife, I miss you, captionnya.
- dedicated to Ken -
not a lover, and we will never be, but I simply MISS YOU.
J: [sudah baca? Aku kan tulis not a lover]
A: [aku nggak pernah dikangeni]
J: segala macam emoticon tertawa dikirimnya [kau selalu ada di sebelah, belum sempat kangen sudah kautelpon]
OK, akan kubikin kangen. Ada seminggu aku tidak chat, tidak telpon. Komunikasi hanya di group whatsapp berempat urusan koordinasi pesan makanan bareng.
Selang sepuluh hari Jacqueline share lagu yang sama, akhir captionnya membuat darahku mendidih.
- dedicate to Ken -
Last week I messaged Ken "miss you" He replied, "go back to Jakarta next week" And didn't talk about it.
Lama2 aku nggak tahan. I messaged him: I don't know, We met only once, We are not lovers and will never be, But when I realized it's been several days you didn't fwd any message, I just felt, I miss you Don't reckon it as I am flirting with you. I just want to tell you honestly about my feelings
And he replied sweetly. It's a special bonding...beyond lovers, beyond friendship, with no obligations of any sort.....only pure understanding and acceptance of each other... With the bonding as above, there is no need for such explanation or clarification... Just relax, go with the flow...
I never have this feeling with anyone. Am I in love?
A: [Line, I love you]
J: [thank you]
Loh kok hanya terima kasih??
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
