1.

137 6 1
                                    

Pagi ini, seperti biasanya.

Aku lagi nunggu pacar ku, lebih tepatnya pacar baru karna kita baru aja jadian kemarin, dan dia janji bakal jemput aku buat ke sekolah, mangkanya aku nunggu dia di depan rumah biar gampang.

Brum!!

Astaga!, dia membawa motor itu.

Bagaimana bisa aku naik ke atas motor itu kalo tingginya saja se pinggang ku astaga!

"Kajja naik" kata mark.

"Kak, kenapa sih kakak bawa motor yang ini? Kenapa gak motor biasa aja kak?" aku marah karna kalian tau kak mark tinggi, tapi aku?? Yaaa sudah lah.

"Kenapa? Apa yang salah dengan motor ku?" tanya mark.

"Ah! Tidak, tidak ada yang salah dengan motornya, tapi salahnya pada tinggi badan ku" langsung saja aku menghentakan kaki ku beberapa kali ke tanah.

"Aigoo Aigoo!"

Hah? Dia hanya terkejut dan tertawa kecil, lalu turun dari motornya.

Untuk apa?

"Naik ke punggung ku" suruh nya.

Apa ini? Tak mungkin dia ingin menggendong ku sampai ke sekolah, bisa bisa tulangnya patah di tengan jalan.

"Untuk? Kakak gak berfikiran buat gendong aku sampe sekolah kan?" tanya ku was was.

"Andwe! Naik saja dulu" ucap nya sambil tertawa

Hah! Apapun yang dia lakukan, aku naik ke atas punggungnya.

Duk

Dia menggendong ku dan mendudukan ku di jok motornya.

Aku rasa pipi ku panas sekarang, bagaimana tidak! Astaga!! Dia menggendong ku hanya untuk membantuku menaiki motor tingginya!

Setelahnya, dia duduk di depan ku dan mengendarai motornya menuju sekolah ku.

"Maaf jika aku tidak sopan, hanya saja takut kau terlambat" sahutnya.

"N-ne, gomawo" setelah itu aku memeluk pingangnya erat.

Skip! Sekolah

"Sana masuk, jika belum sarapan masih ada 12 menit untuk kau makan di kantin. Jangan lupa menghubungi ku jika kau sudah pulang nee?" ucap nya.

"Nee changi-aa. Daaaa" aku melambaikan tangan ku dan pergi masuk ke dalam sekolah.

Ya, menyenangkan ber dua dengannya.

Jika kalian mau tau, aku dan kak mark memang satu sekolah, hanya saja berbeda gedung saja.

Itu memudahkan kak mark untuk menyuruh temannya untuk mengawasi ku dari jauh.

Yaaa seposesif itu lah kak mark, untungnya hanya pada ku.

Cha! Kita fokus sekolah agar kak mark bangga pada ku😆.

Author pov!
Namhaa berjalan menuju ruang kelasnya.

Sesekali ia menyapa teman²nya yang ia jumpai semasa di lorong sekolah.

"Namhaa-shi!" teriakan seseorang membuat namhaa menoleh ke belakang.

"Nee?"

"Apaaa kau melupakan sarapan mu?" tanya pria di hadapannya.

"Ya! Sejak kapan aku melupakan sarapan ku hah?" jawab namhaa sedikit tertawa.

"Ohh ne. Kauu.... Di..... Antar pacar mu lagi?" tanya nya lagi.

"Yaa... Menurut mu bagaimana?" tanya namhaa.

"Jika dia lupa menjemput mu, kau bisa memanggil ong seungwoo yang tampan ini.... Untuk menjemput mu. Nee?"

"Hahaha😆, nee" setelah itu, mereka jalan ber iringan menuju ruang jelas.

Sebenarnya, ong satu gedung dengan mark, tapi dia selalu saja menyempatkan diri untuk menyapa namhaa dan mengantarkan namhaa hingga ke depan ruang kelas namhaa.

Dan setelah sampai di depan kelas namhaa.

"Cha! Kau sampai dengan selamat tuan putri" ucapnya seraya menggoda ku.

"Ya! Berhenti menggoda ku" namha hanya memukul pergelangan tangan seungwoo dan tertawa.

"Ya sudah, pasti di gedung sekolah ku sudah hendak masuk. Byee changi-aa"

Takut di pukul, seungwoo langsung saja lari menuju gedung sekolah nya.

"Pemuda tampan yang gila😄" namhaa menggelengkan kepalanya dan masuk ke dalam kelasnya untuk menerima beberapa mata pelajaran hari ini.

______________
Vote yuk guys
👇❤❤❤

Broken Love// Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang