[15] syarat

3.7K 867 144
                                    

"jihyun!"

jihyun yang sedang membereskan tasnyaㅡbersiap-siap ingin pulangㅡmenoleh dan mendapati yohan yang sudah menunggunya di depan kelas.

"kenapa, kak?"

"detektif ong nungguin lo di depan gerbang. katanya ada yang mau diomongin," kata yohan.

jihyun mengangguk tanda mengerti lalu hendak berjalan ke sana kalau yohan tidak menahan tangannya.

"lo masih dicurigain sama mereka?" tanya yohan dengan nada khawatir.

"enggak kok."

"beneran? kalo butuh apa-apa bilang aja ya, nanti gue bantuin buat jelasin ke mereka."

jihyun mengulas senyumnya. "makasih, kak."

setelah itu, ia pun pergi ke depan gerbang sekolah dan benar saja, seongwoo sudah menunggu di sana.

"ada apa, pak?"

"ada yang ingin saya omongin. soal email yang kamu bilang waktu itu," ujar seongwoo.

di hari yang sama saat jihyun menerima email anehㅡyang datang entah dari mana dan siapa pengirimnyaㅡmalamnya ia memang langsung memberitahukannya pada seongwoo.

"ㅡjangan di sini tapi," lanjut detektif itu.

seongwoo pun membawa jihyun ke sebuah kafe dengan alasan tidak ingin mengundang perhatian siswa-siswa lain, termasuk si pelaku.

"setelah saya liat-liat lagi dengan minhyun, isi email itu terlihat seperti sebuah kode, tapi saya perlu mastiin lebih lanjut lagi nanti," ujar seongwoo ketika mereka berdua sudah sampai di kafe.

"yang lebih penting, saya udah melacak alamat ip dari email itu," lanjutnya dengan raut wajah serius kemudian melanjutkan,

"... dan ternyata asalnya dari server sekolahmu."

jihyun otomatis mengerutkan dahinya. "berarti dia ngirim lewat komputer sekolah?"

"kemungkinan begitu," jawab seongwoo. "waktu email itu masuk, kamu lagi sama siapa aja?"

"eunsang dan jinwoo," jawab jihyun.

seongwoo mengetuk-ngetukkan jarinya di meja pertanda kalau ia sedang memutar otaknya.

"berarti yang ngirim email itu pasti selain mereka berdua, pak?" tanya jihyun.

"enggak, belom tentu," potong seongwoo cepat. "email sekarang bisa dijadwalkan sebelum dikirim."

"benar juga. tapi kenapa dia harus ngasih kode diem-diem begini sih?" keluh jihyun sambil menghela napasnya kasar.

seongwoo menyesap caramel macchiato yang berada di hadapannya. "entahlah ...,"


"... mungkin dia punya alasan tersendiri."




















"bang, ini udah hari keberapa deh bang minkyu nggak ada kabar?" tanya jinwoo sambil mencari posisi nyaman di kasur empuknya.

room no. 13 | pdx101 [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang